CHAPTER 3

683 74 12
                                    

Xiao Ruofeng terbangun ketika matahari sudah sangat tinggi.

"Aaahh astaga" dia memukul-mukul kepalanya sendiri "Berapa banyak ku minum sampai Bisa-bisanya aku terbangun ketika sudah siang begini?" Dia berbisik pada dirinya sendiri.

"Shixiong ingin menjaga Dongjun, ingin berada di dalam masa depan Dongjun, Shixiong menyukai Dongjun"

Ingatan tadi malam langsung menghantam kepala Xiao Ruofeng.

"Astaga... Bodoh sekali aku!"

Dia langsung berdiri dari kasur, dan tiba-tiba pengelihatannya buram, dan mengharuskan dirinya untuk kembali duduk.

"Baili Dongjun, anak nakal benar-benar dia membuat arak yang sangat kuat. Bagaimana aku bisa menjelaskan padanya sekarang"
.
.
.
.

   Baili Dongjun tengah duduk di atas pohon, di halaman rumahnya yang berada di Qiandong. Rumah itu adalah rumah peninggalan milik guru pertamanya, Gu Chen.

Dia mengipas-ngipas wajahnya dengan sebuah kipas di tangannya. Kata-kata Xiao Ruofeng tadi malam berhasil masuk ke dalam kepalanya, membuat Baili Dongjun menjadi dilemma.

"Baili Dongjun!"

Baili Dongjun langsung menengok ke bawah, di lihatnya Xiao Ruofeng berdiri tepat di bawah pohon dimana Ia duduk.

"Xiao Shixiong?" Dia melompat dari atas pohon dan mendarat dengan mulus di depan Xiao Ruofeng "Bagaimana kau tau aku disini?" Tanyanya

"Jenderal besar mengatakan kau terkadang suka pergi ke rumah ini"

"Oh-"

"Dongjun, soal omong kosong tadi malam tidak usah kau pikirkan. Aku sedang mabuk saat itu dan-"

"Ketika kita mabuk disaat itu lah kita mengatakan seluruh isi hati kita, Shixiong"

"Tapi ku mohon percayalah padaku. Aku akan menepati janjiku padamu. Hanya tiga tahun, setelah itu kita berpisah, aku tidak akan memaksamu tetap di sisiku, Dongjun"

"...." Baili Dongjun menatap Xiao Ruofeng, masih ada keraguan pada tatapan itu.

"Dongjun, aku ini masih Xiao Shixiong mu. Aku tidak akan pernah berubah"

Baili Dongjun mengangguk "H-hanya saja bukankah aku terkesan jahat ketika aku sudah mengetahui perasaan mu padaku, tapi aku masih akan meninggalkan mu?"

"Tidak usah perdilikan itu, sekarang ada di dirimu." Xiao Ruofeng menggenggam erat tangan Baili Dongjun "Ini hidupmu, kalau kau mau pergi silahkan, tapi kalau mau tinggal aku tidak masalah. Shixiong tidak mau memaksakan kehendak Shixiong pada Dongjun, Shixiong hanya ingin yang terbaik untuk Dongjun. Mengerti?"

Baili Dongjun mengangguk

"Sekarang Shixiong akan kembali ke Tianqi. Pernikahan akan di selenggarakan dalam kurun waktu dua minggu. Dongjun tidak usah khawatir, Shixiong akan mengatur semuanya untukmu" Xiao Ruofeng membelai kepala Baili Dongjun "Ingat, aku masih tetap Shixiong mu. Kau masih tetap Shidi ku. Tidak akan ada yang berubah"

Baili Dongjun kembali menganggukkan kepalanya.

Xiao Ruofeng tersenyum lega "Kalau begitu, Xiao Shixiong pamit. Akan kembali ke Tianqi"

Xiao Ruofeng menepuk pundak Baili Dongjun dan berjalan pergi.

Baili Dongjun masih menatap nya yang kini sudah memunggungi dirinya.

"Xiao Shixiong" panggilnya

Seketika Xiao Ruofeng menghentikan langkahnya dan berbalik "ada apa Dongjun?"

Baili Dongjun tersenyum padanya "Hati-hati di jalan"

Xiao Ruofeng pun membalas senyuman Baili Dongjun dengan senyuman manisnya "Iya terima kasih" ketika Xiao Ruofeng ingin berbalik lagi, Baili Dongjun kembali memanggil dirinya

"Xiao Shixiong"

"Iya?"

"Sampai jumpa di pernikahan kita"

Entah kenapa, jantung Xiao Ruofeng berdegup sangat kencang ketika Baili Dongjun mengatakan itu padanya.

"...."

Dia membeku selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia menjawab.

"I-iya..."

Xiao Ruofeng dengan cepat membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi. Dia tidak sadar kalau pipinya memerah.
.
.
.
.
.

   Baili Dongjun berjalan seorang diri kembali ke Zhenxi ketika malam sudah mulai gelap.

Di tengah jalan, dia melihat seseorang berdiri tepat di hadapannya, memakai topi jerami menutupi wajahnya.

"Siapa?" Tanyanya dengan was-was

Orang itu membuka topi jeraminya dan menampakkan wajahnya.

Baili Dongjun membelalak "Yun-ge?!"

"Dongjun" Ye Dingzhi langsung saja berlari menghampiri Baili Dongjun "Aku dengar kau akan menikah. Dengan Xiao Ruofeng, pangeran ketujuh. Apakah itu benar?"

Baili Dongjun mengangguk "hmn" jawabnya singkat

Ye Dingzhi menggenggam tangan Baili Dongjun "aku tau kau tidak menyukainya. Dongjun, ayo kawin lari bersamaku. Kita melarikan diri bersama-sama!"

Ye Dingzhi ingin menarik Baili Dongjun, namun Baili Dongjun melepaskan tangannya.

"Tidak Yun-ge, aku memang akan menikah dengannya" dia menurunkan tangan Ye Dingzhi

"Dongjun, apa maksudmu aku tidak mengerti?"

"Ada saatnya perasaan akan berubah. Kita masih kecil pada waktu itu, dan sekarang kita sudah sama-sama dewasa. Seperti dirimu yang mencintai Yi Wenjun, aku juga sudah mencintai Xiao Ruofeng. Pernikahan ini di dasari oleh cinta" Baili Dongjun mencoba berbohong.

"Tidak! Tidak! Xiao Ruo Jin sudah mengambil Wenjun dariku, sekarang adiknya akan mengambil kau juga?! Dongjun tolong jangan lakukan ini padaku"

"Maaf Yun-ge, tidak ada yang bisa ku lakukan"

Baili Dongjun berjalan pergi melewati Ye Dingzhi. Wajahnya terlihat sangat dingin, dan acuh tak acuh.

Ye Dingzhi mengepalkan tangannya, air mata kemarahan pun tumpah.

"AAAAAAAH!" Dia berteriak meluapkan seluruh kekecewaan nya.

Baili Dongjun menahan dirinya untuk tidak berbalik. Tidak terasa bulir-bulir air mata pun jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku, Yun-ge" bisiknya seraya berjalan pergi semakin menjauh dari Ye Dingzhi

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang