🔞CHAPTER 36🔞

583 40 27
                                    

Warning, chapter ini mungkin agak sedikit mengganggu dengan adegan non konsensual nya. Di harap bijak dalam membaca.

Ye Dingzhi mengikat kedua tangan Baili Dongjun dengan kencang di atas kasur.

"Yun-ge sudah berhenti, kau membuat ku takut" Baili Dongjun mulai menangis panik

Bukannya berhenti, Ye Dingzhi malah semakin mengencangkan ikatan pada pergelangan tangan Baili Dongjun

"Jangan salah paham Dongjun, aku melakukan ini bukan karena cinta, hanya ingin mencicipi saja rasanya Wangfei dari Langya Wang"

"Yun-ge tolong jangan begini!"

Ye Dingzhi mengambil segelas arak dan memaksa Baili Dongjun untuk meminum habis arak itu.

Dengan mata yang basah di penuhi oleh air mata, Baili Dongjun menatap dengan penuh rasa takut pada Ye Dingzhi. Dia mencoba menggoyang-goyangkan tali yang membelenggu tangannya di atas kepala kasur.

Ye Dingzhi mulai menyobek baju luar Baili Dongjun.

"TIDAK! JANGAN YUN-GE AKU TIDAK BISA!!" Baili Dongjun menangis dan berteriak

'PLAK!'

Sebuah tamparan mendarat pada pipi sebelah kiri Baili Dongjun.

Dia mencengkram dengan kasar pipi Baili Dongjun.

"DIAM KAU! APAKAH KAU MENANGIS DAN MEMOHON SEPERTI INI PADA XIAO RUOFENG KETIKA DIA BERADA DI ATAS TUBUHMU?! LIHAT KAU BAHKAN MELAHIRKAN ANAK UNTUKNYA. MEMBUANGKU BEGITU SAJA. DEMI APA?! DEMI HARTA KAH! KAU TIDAK BISA HIDUP TIDAK MEWAH JADI KAU MENYERAHKAN DIRIMU PADA XIAO RUOFENG DASAR MURAHAN KAU DONGJUN!"

Ye Dingzhi kembali menyobek hingga hancur pakaian Baili Dongjun.

Baili Dongjun berusahalah keras untuk melawan, wajahnya memucat tau apa yang akan dilakukan Ye Dingzhi pada dirinya.

"Yang lain Yun-ge, yang lain asal jangan ini. Aku jujur aku tidak bisa melakukan ini!!!" Baili Dongjun berteriak, menangis memohon pada Ye Dingzhi

Tapi bak kerasukan setan, Ye Dingzhi tidak mendengarkan permohonan Baili Dongjun dan mulai melakukan perbuatan setannya pada sang sahabat.

"AARRGHHH!!!!"

Teriakkan kesakitan Baili Dongjun bisa terdengar oleh para penghuni Tianwaitian.



Disisi lain, Xiao Ruofeng ketika sudah hampir sampai di bukit Tianwaitian merasakan dadanya sangat nyeri dan sesak.

Pikirannya langsung teringat pada Baili Dongjun dan semakin tidak tenang.

Dia memijat-mijat dada nya sendiri, perasaan nya benar-benar tidak karuan. seperti ada sesuatu yang memberitahu dirinya kalau terjadi sesuatu yang buruk pada sang istri.

Tiba-tiba Baili Changfeng meremas pundak Xiao Ruofeng.

"Tenang Ruofeng"

"Ayah mertua perasaanku tidak karuan. Aku takut Dongjun di sakiti"

"Jika perasaan kalian tidak tenang, ayo ikut bersama ku menuju jalan pintas yang bisa langsung masuk ke dalam gua Tianwaitian. Dengan itu kita bisa langsung tau dimana Dongjun di sembunyikan" Ucap Chunsui
.
.
.
.
.
.

Baili Dongjun tergeletak di atas lantai es yang dingin dengan hanya mengenakan hanfu tipis yang sudah tersobek.

"Oooh hanya begitu rasanya ternyata, Wangfei Dinasti Xiao hanya bisa berteriak?" Ejek Ye Dingzhi

Baili Dongjun merasakan seluruh tubuhnya tidak karuan, dadanya yang sesak, dan kepalanya yang pusing.

"UHUK!!! UHUK!!!"

Tiba-tiba dia memuntahkan darah segar yang sangat banyak di lantai.

Ye Dingzhi langsung berjongkok, memeriksa dirinya.

"Baili Dongjun, kau kenapa?" Suara dan ekspresi nya langsung berubah yang awalnya dingin menjadi cemas

Tidak lama darah yang sangat banyak mengalir dari bagian bawah tubuh Baili Dongjun, membanjiri hanfu dan merubah lantai es putih nan dingin Tianwaitian berubah warna menjadi merah dan hangat.

"Dongjun, kenapa kau mengeluarkan begitu banyak darah?!"

Ye Dingzhi mencoba memeriksa denyut nadi Baili Dongjun, namun dia membelalak ketika tidak merasakan Qi milik Baili Dongjun sama sekali.

"DONGJUN, QI MU MANA?!"

Darah yang mengalir keluar dari bagian sensitif terbawah milik Baili Dongjun semakin banyak saja, membuat Ye Dingzhi panik.

"SESEORANG TOLONG KEMARI!!!" Dia berteriak

"DONGJUN?!"

Xiao Ruofeng berlari masuk, tanpa menyentuh Ye Dingzhi, energi yang Ia pancarkan dari dalam tubuhnya mampu menghantam Ye Dingzhi hingga menabrak dinding es.

Xiao Ruofeng mendekap Baili Dongjun di dalam pelukannya.

"Dongjun, kau kenapa??? Begitu banyak darah-" Xiao Ruofeng menyadari dari mana datangnya seluruh darah itu.

Baili Dongjun memuntahkan semakin banyak darah dari mulutnya

"APAKAH KAU MENYENTUHNYA YE YUN! KAU MEMPERKOSA DONGJUN KU!!!!" Teriakkan Xiao Ruofeng sangat keras, membuat beberapa es di langit-langit Tianwaitian berjatuhan, dan salah satu nya menusuk kaki Ye Dingzhi "TUBUHNYA RUSAK KARENA BARU MELAHIRKAN ANAK KAMI DAN KAU MELAKUKAN PERBUATAN KEJI ITU PADANYA!??! AKAN KU BUNUH KAU!!!!"

Amarah Xiao Ruofeng tidak bisa terbendung lagi. Lonjakan Qi menutupi seluruh tubuhnya, dan Qi itu lagi-lagi menghantam Ye Dingzhi hingga dirinya terjatuh ke tanah dan memuntahkan segumpal darah.

Ketika Xiao Ruofeng menaikkan pedangnya dengan Qi miliknya, disaat itu lah Chunsui datang.

"Berhenti Fengqi. Biar anak itu aku yang urus. Kau bawa Dongba"

Hanya dengan satu jari Chunsui merusak ilmu bela diri Ye Dingzhi dan menyegel kekuatannya.

"Kau menyakiti kedua murid ku, sekarang akan ku buat kau menderita di dalam penjara keluarga Baili di Zhenxi" Ucapnya dengan nada setenang mungkin

Xiao Ruofeng menggendong Baili Dongjun bridal style dan berlari dengan tergesa-gesa. Bahkan dia tidak memperdulikan Baili Chengfeng dan Baili Luo Chen yang Ia lalui.

Di dalam pikirannya hanya ingin membawa Baili Dongjun dan menangani lukanya.

"Uhuk... Uhuk.... Shixiong...." Panggil Baili Dongjun lemah

"Dongjun bertahan ya, kita akan kembali ke Zhenxi. Shixiong akan menyembuhkan Dongjun"

"Dongjun sudah tercemar, tinggalkan saja Dongjun di Tianwaitian untuk mati"

"Omong kosong!" Xiao Ruofeng langsung melompat dan terbang tinggi di angkasa

"Shixiong....."

FINDING LIGHT IN THE DARKNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang