Baili Dongjun terbangun dari tidurnya ketika tangannya meraih Xiao Ruofeng dan dia tidak ada disitu.
Ternyata yang di cari sudah rapih dan tengah menulis sesuatu di atas meja kerja miliknya.
"Aiih Furen sudah bangun?"
"Shixiong kau bilang tidak akan pergi, kenapa sekarang malah sudah rapih?" Tanya Baili Dongjun yang masih setengah duduk di atas kasur
"Memang tidak bekerja, tapi ada yang harus di tulis"
Xiao Ruofeng mengambil sebuah kotak kayu kecil dari dalam laci, dan surat yang telah Ia stempel dan membawa keduanya ke atas kasur tempat Baili Dongjun sedang beristirahat.
"Ini untukmu" Xiao Ruofeng membuka kotak kayu itu, di dalamnya ada sebuah cincin dan stempel. Dia memakaikan cincin itu pada jari manis sebelah kiri Baili Dongjun dekat cincin nikahnya. "Lihat, cincin ini sama seperti punyaku, dan ini" Xiao Ruofeng menunjukkan kertas yang baru Ia stempel kepada Baili Dongjun "Ini adalah pemberian hak dan kekuasaan. Sekarang kau dan aku memiliki posisi dan kekuatan yang setara di pengadilan istana"
"Aiiih Shixiong tidak usah begini-"
"Tidak apa-apa. Dengan gelar dan kekuatan yang ku berikan padamu, orang-orang mungkin akan berpikir kalau mereka mau menyulitkanmu di istana"
"Errr haruskah aku berlutut padamu, Shixiong atau-"
"Eeeh tidak usah jangan!"
"Jadi?" Tanya Baili Dongjun polos
"Berikan aku ciuman disini" Xiao Ruofeng menunjuk pipi nya
Baili Dongjun tersenyum malu-malu, dan dia menuruti perkataan Xiao Ruofeng. Mencium singkat pipi sang suami dengan malu-malu.
"Nah begitu-"
Tidak hanya mencium pipinya, Baili Dongjun juga mencium bibir Xiao Ruofeng.
Mereka berciuman selama beberapa saat, namun ketika Xiao Ruofeng ingin menidurkan Baili Dongjun ke atas kasur, Baili Dongjun mendorong dirinya.
"Ada apa Dongjun?" Tanyanya
Baili Dongjun menggeleng "Tidak ada. Hanya saja masih pagi, aku mau mandi"
Dia langsung melompat dari atas kasur dan berlari sembari tertawa riang.
"Furen mau mandi bersama?!"
"ENAK SAJA KAU SUDAH MANDI WEEEK!"
Xiao Ruofeng tengah duduk bersantai di taman kecil pekarangan belakang, dia mengipas-ngipas wajahnya dengan kipas lipat.
"Tidak harus bekerja, bersantai dirumah sambil menikmati angin sepoi-sepoi, sambil di temani istri yang paling cantik enak juga" dia berkata pada diri sendiri
Tidak lama Baili Dongjun berjalan menghampiri dirinya dengan secarik kertas di tangannya.
"Shixiong" dia memanggil
"Eh Furen sini" Xiao Ruofeng menarik Baili Dongjun untuk duduk di pangkuannya, dia memeluk erat pinggang Baili Dongjun sambil sesekali memijat pinggang sang istri.
"Shixiong-"
"Eitts Furen, panggil aku Fuqi"
Baili Dongjun mengernyit "Tidak mau!"
"Panggil aku Fuqi atau ku cium kau disini sampai semua orang bisa melihat apa yang kita lakukan"
"Eiits Shixiong kira aku takut dan akan malu ya? Shixiong di akademi aku pernah berlari-lari sambil memakai pakaian dalam saja bersama Lei Shixiong. Kau kira cuma bercumbu dengan suami sendiri aku malu?"
Xiao Ruofeng memanyunkan bibirnya
Baili Dongjun tergelak "Baiklah Fuqi..." Dia mengecup pipi sang suami
"Naaah begitu eheheheh"
"Shixiong, ini ayahku mengirim surat, dia akan berkunjung. Kemungkinan malam ini atau besok pagi sampai"
"Hmmm tuan penerus mau datang? Yasudah tidak apa-apa, kita sambut dia disini"
"Ehem... Ehem...."
Tiba-tiba Xiaoying menghampiri mereka "Wangye, Wangfei Tuan Muda Zhuomo datang berkunjung"
"Ah Lei Shixiong?"
"Suruh dia masuk Xiaoying"
Tidak lama Lei Mengsha berjalan masuk "Heiii dua pengantin baru, mesra sekali MUAHAHAHAHA"
"Lei-er, aku tidak tau kau di Tianqi"
"Ya aku baru kembali, mengantar adik seperguruan kita yang baru"
"Lei Shixiong, ayo malam ini kita jalan-jalan, nanti malam ada festival lentera di kota"
"Festival lentera? Kenapa Shixiong baru dengar?" Xiao Ruofeng bertanya
"Makannya jangan sibuk dengan pekerjaan dan meninggalkan ku terus!" Baili Dongjun menyindir
Xiao Ruofeng menarik dagu Baili Dongjun "Eheheh maaf... Yasudah nanti malam kita jalan-jalan bagaimana?"
Baili Dongjun mengangguk, dia tersenyum lebar pada Xiao Ruofeng.
"Errrr yaaah kalian nikmati saja berdua sambil berkencan. Kalian kan nikah dulu baru kencan, bukan sebaliknya. Aku mau pergi lagi"
"Loh mau kemana?" Tanya Xiao Ruofeng
"Menjemput Hanyi dan membawanya kembali bersama Wujie. Aku kesini hanya untuk mengembalikan ini" dia memberikan sebuah sabuk mewah milik Xiao Ruofeng "Sabukmu tertinggal di keretaku, Fengqi"
"Aah terima kasih, Lei-er"
"Yasudah aku pamit. Sampai jumpa"
Lei Mengsha melambaikan tangannya kepada Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng.
"Hati-hati di jalan, Lei Shixiong!" Baili Dongjun melambai balik
Xiao Ruofeng kembali memeluk erat Baili Dongjun, dia membenamkan kepalanya pada punggung sang istri.
"Sekarang kita mau ngapain ya, bosan Dongjun" Ucapnya
"Shixiong..." Baili Dongjun memanggil dengan nada genit
"Ya?"
"Fuqi.... Mau buat anak?" Dia berbisik di telinga Xiao Ruofeng
Xiao Ruofeng tidak perlu menjawab pertanyaan itu dengan kata-kata. Dia langsung menggendong Baili Dongjun bridal style dan membawa dirinya masuk ke dalam kamar.
Baili Dongjun tertawa kegirangan sambil sesekali menendang-nendang kakinya.
"Kau yang memancing ya!"
"AMPUN SHIXIONG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING LIGHT IN THE DARKNESS
FanficDekrit kaisar yang mengharuskan Baili Dongjun dan Xiao Ruofeng menikah. Membuat hubungan mereka yang awalnya baik menjadi agak rumit. tidak sadar akan rencana orang-orang picik di belakang pernikahan itu yang mengincar Baili Dongjun