Kilauan cahaya muncul dari tulang panjang di tangan Rui.
"Lihat, pedangnya!"
Semua terkejut. Rui pun menggerakkannya menyesuaikan cahaya.
"Pedangnya bersinar saat terkena sinar bulan," gumamku.
Sesuatu terlintas di benakku.
'Apa ada kaitannya dengan Bulan Merah?'
Lamunan yang membahayakan. Pantulan sinar rembulan itu juga menusuk mataku. Seketika aku terdiam sayup bagaikan angin malam.
"Bulan Merah adalah fenomena gerhana bulan. Di mana bulan tertutup oleh bayangan bumi yang menghalangi matahari. Bumi menjadi gelap. Bulan berubah merah. Penyerangan dapat dilakukan ketika gerhana Bulan Merah tiba."Netra ketiga Vampir itu membesar.
"Kecoa Kecil? Ada apa denganmu? Bangun!" Ruxion menggoyangkan pundakku, tapi aku tidak bisa merasakannya.
Rafael syok, "Dia terhipnotis?"
"Oleh pedang dan bulan?" Rui menyadarinya.
Cahaya bulan itu kembali dipantulkannya.
"Kemudian darah bertumpah ruah. Pedang tulang akan menunjukkan sinarnya. Hanya pedang tulang yang mampu menembus jantung Amari. Ini akan menjadi peperangan besar."
Mereka terperanjat.
"Ramalan!"
Getaran suara mereka membangunkanku. Seketika aku tidak merasakan hawa sayup-sayup itu lagi.
"Aku ... aku terhipnotis?"
Aku bisa mengingat semuanya.
Rafael menatap Ruxion yang terus mengerutkan dahi.
"Ruxion, apa mungkin Alicia sudah hampir menjadi Eve?"
Dia menggeleng lalu melepaskanku.
"Ahahahaha! Ramalan ... ya?"
Tawa nyaring dengan suara yang tidak asing di telingaku terdengar mengudara. Lalu seseorang muncul bagaikan kilatan menghalang pandangan kami dan aku bergetar.
"Amari!"
"Yuzi?!"
Mereka bertiga siaga menghalangiku.
"Dia Yuzi, temanku. Kau ... kembali?" aku bingung.Yuzi tersenyum, "Lama tidak berjumpa, temanku, Alicia. Oh, tidak, maksudku sang Darah Murni, Eve."
Aku terbelalak.
"Yu-Yuzi?"
Bagaimana dia tahu tentang itu.
"Tenang, dia dikendalikan Amari. Dia bukan temanmu lagi." Tangan Ruxion menghadangku.
Wajahnya semakin berkerut. Dia menahan marah.
"Kenapa? Menjadi alasan kau tidak bisa menyakitiku? Hahaha, terima kasih pada Black Flower karena sudah memudahkan jalanku."
"Ck, sial!" Ruxion menggertak.
Senyum Yuzi menghilang ke arahku.
"Sepertinya kutukanmu perlahan-lahan musnah. Kau akan menjadi Eve seutuhnya? Ikutlah denganku, aku bisa menyelamatkanmu, aku juga bisa menghidupkan kembali temanmu."
Jantungku bergetar.
"Yuzi!"
"Jangan! Itu jebakan!"
Rui dan Rafael ikut menghadang.
'Mereka melindungiku.'
"Rui, kau munafik! Sampai kapan kau akan terus meminum darah hewan-hewan kotor itu. Hidupmu tidak akan lama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flower's
VampireTerjerat dalam cinta kegelapan dunia Vampir. Alicia Fexiber : "I told you to run! It's not a safe world anymore. Vampires will bite your life."