Bab 11 : Masa Kelulusan

446 50 3
                                    

"HuuUuhh, Al gue kira lu ninggalin gueehh. " Drama Yunus yang di tinggalkan 5 hari oleh Alderan. "Lebay banget lu, dah ah sana sesek nih. " Alderan mendorong Yunus agar menjauh, teriknya matahari di siang bolong begini di tambahan rengekan dan pelukan dari Yunus membuat Alderan jengkel, ia gerah!

"Habisnya lu bilang paling cuma 2 hari eh malah nyerempet seminggu. Betah lu?" Yunus memang tau Alderan menginap di rumah kakek dari ayahnya dan berpikir mungkin rumah kakeknya berbeda karena itu ia tidak pulang pulang.

"Gue di jebak anjir gak bisa keluar. "

"Lah masa sama kakek sendiri lu di jebak?"

"Apa yang lu harepin dari keluarga Cillision Yus?" Alderan memejam ia ingat perkataan kakeknya sebelum benar benar mengirim ia kembali jika ada alasan Alderan terkurung dan tidak bisa keluar 'Perbaikan gizi, badanmu kurus krempeng seperti ini. Ikut gym sama Andres sana. '

Orang tua di sekitarnya kebiasaan sekali menyuruh Alderan ini itu, ia tidak sekrempeng  itu setiap pagi juga ia jalan nyerempet lari ketika ke sekolah saat wekeend pun sudah jadi agenda untuk berolahraga.

"Jadwal lu makin sibuk dong bambang kapan mainnya sama gue? Kalau lu harus les bahasa Jerman juga terus gym sama abang lu. Gue sendirian ini ege. " Yunus dan segala drama nya cukup membuat Alderan muak.

"Lu napa sih di tinggal 5 hari udah makin drama aja biasanya juga lu asik main sendiri tanpa gue ya bahlul. " Memang benar lingkar pertemanan Yunus lebih banyak dari Alderan karena itu jika ia tidak bisa main atau bahkan tidak pernah bermain sepulang les bersama, anak itu hanya akan kesal dan pergi dengan beberapa temannya sendiri dan datang lagi seakan tidak terjadi apapun.

"Lu emang yang paling tau sama sikap gue. " Yunus berhenti bersikap tidak jelas, "Bokap gue berulah lagi, " Ia tersenyum getir Alderan diam ia akan menjadi pendengar yang baik saat ini karena itulah yang di butuhkan.

"Dua hari dia bilang ke luar kota taunya liburan ke LA sama tuh jalang, wkwkwk lawak banget anjir. " Mata itu tidak bisa bohong meski di tutupi dengan tawa rasa sedih dan kecewa jelas lebih kuat.

"Akhir akhir ini tuh bokap emang sering keluar malem ke sana kemari cuma kemaren aja tuh 2 hari betah di rumah katanya mau quality time tapi habis itu pergi liburan sama cewe lain tuh konsepnya gimananya Bapak Johnson yang terhormat?"

"Gue ikutin tuh Daddy ke bandara di sana udah ada yang nunggu terus mereka jalan bareng naik private jet saking gak mau nyia nyiain waktu buat cipokan. "

"Bahasa lu anjir. " Peringat Alderan sementara Yunus tetap pada dunianya tidak melewatkan sebaris pun untaian kejadian panjang yang sudah ia lewati kembali ia ceritakan pada Alderan.

'Bangsat banget tuh si John John udah bapak bapak anak 4 juga masih jajan di luar emang tante Irena kurang apa anying?'

Meski ucapannya terdengar mengingatkan Yunus untuk tidak berkata kasar namun nyatanya ia juga kesal dengan tingkah bapak bapak jaman sekarang yang tidak tau di untung.

"Yus lu tau kan gak bisa gini terus? Gimanapun bapak lu gak akan insaf dengan sendirinya ya syukur sih kalau emang beneran insaf sendiri tapi kalau udah di tahap ngamar sama liburan bareng itu artinya mereka udah gak sehat. " Komentar sok bijak Alderan ia ingin mengingatkan Yunus jika semakin di biarkan hanya akan semakin sakit.

"Gue tau karena itu gue lagi berusaha dapetin bukti sebanyak mungkin. "

"Lu tau siapa cewenya?" Yunus mengaguk mantap ia sangat tau dan hafal siapa wanita itu tidak perlu repot repot mencari tahu dengan susah payah semua informasinya terpampang jelas di depan mata.

AlderanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang