15.

37 3 2
                                    

Malam harinya, sekitar pukul setengah 7 kurang.

"Bro, gue duluan ya," Jwan pamit pada teman-temannya yang masih makan malam.

"Mau kemana bang? Kok duluan?," tanya Zimmy sambil mengunyah nasi goreng buatan Yogi. Dia belum tahu kalau Jwan memang serius untuk menjemput Joana.

"Gue ke RS nya duluan. Gue mau jemput seseorang," jawab Jwan sambil memakai sepatunya.

"Hah? Maksud lo Joana bang?," tanya Yogi.

"Siapa lagi?," Jwan berdiri setelah sepatunya terpasang.

"Yaelah, udah luluh nih sekarang?," ledek Voo.

Jwan menoleh pada Voo dengan slow motion efek buatannya sendiri.

"a ring will be beautiful when found on the right finger. the bird will find its nest, and fate will find its cast. The same is true of my heart," ujar Jwan dramatis.

Semuanya faham bahasa inggris, tapi tidak faham maksud ucapan Jwan kecuali Jake.

Dia bahkan kegelian mendengarnya, karena kalimat itu juga ambigu. Kenapa harus a bird that finds its nest dan ring that finds a right finger sih?

"Anjing lu bang, wkwkwkwkw!," seru Jake yang mengerti.

Jwan terkekeh karena Jake mengerti, sementara yang lain hanya menatap keduanya bingung.

Jwan lalu memanaskan motornya. Tapi seketika dia terdiam.

"Astgahfirullah, gue kan gak tahu rumah dia dimana. Mana gak punya nomor nya lagi," guman Jwan sambil menepuk kedua pipinya. Lalu dia terbesit satu nama dalam otaknya untuk jalan keluar.

"Jackson, iya Jackson. Huh, beruntungnya punya temen kerabat calon jodoh," ujar Jwan lalu mengambil hp nya dan membuka apk Whatsapp.

Btw, Grup Chat Smeraldo Boys, Icon dan Selly cs sudah bergabung menjadi komunitas di Whatsapp. Mereka menamainya dengan "New Brother and Sister".

Jwan menelpon Jackson.

"Halo Jack, ini gue Jwan."

"Lah elu, gue juga tahu ini lu! Kan gue namain kontak lu Jwan!."

"Hehe, iya iya. Eh Jack, gue lupa nanyain rumah Joana dimana. Sekalian minta nomornya," Jwan to the point.

"Lah si anjing. Gue kira lu udah tahu rumahnye. Emang lu ngobrol apaan aja sih, sampe kagak bisa dapet nomornya juga," ledek Jackson.

"Ya elah Jack, orang-orang juga bakalan lupa banyak hal kalo udah liat hal-hal yang indah," lagi-lagi Jwan memakai bahasa majas.

"Yeeuu si tai. Ya udah, bentar. Gue kirimin nomornya aja ya," Jackson mematikan telponnya lalu mengirimkan nomor Joana.

Dengan senyum sumringah Jwan langsung menyimpan nomor tersebut dengan nama "Joana Is Pretty".

Dia langsung menepon Joana.

Tuttt

"Assalamualaikum, Jo!," sapa Jwan.

"Waalaikum salam, ini siapa ya?," Joana belum sadar.

"Ini aku, Jwan."

"Oh, eh, aa. Aa dapet nomor aku darimana?," entah karena gugup, karena ingin, atau karena dia mau meledek Jwan. Tapi dia memanggilnya dengan sebutan 'aa'.

"Aku dapet dari Jackson. Tadi aku lupa minta nomor kamu langsung," jawab Jwan. Dia tak mempermasalahkan panggilan Joana.

"Ohh, iya. Aku juga lupa gak minta nomor aa. Aa lagi dimana sekarang?."

Youth : PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang