PROLOGUE

154 8 0
                                        

Seorang anak wanita berusia 5 tahun berlarian ditaman bunga. Dia mengejar seekor kupu-kupu berwarna biru putih yang sedang terbang.

"Mau ke mana kamu kupu-kupu cantik.?". Ucapnya riang sambil berlarian.

Kupu-kupu itu menuju ke sudut taman bunga tersebut. Di sana terdapat sebuah pohon yang rindang.

Hingga kupu-kupu tersebut akhirnya turun dan hinggap di salah satu bunga di sana.

Kupu-kupu itu hinggap di atas bunga yang aneh menurut gadis kecil tersebut. Sejauh yang dia tahu dari ibunya, dia belum pernah melihat bunga semacam ini.

Bunganya indah memang. Dengan kelopak yang rimbun, berwarna putih dengan warna biru bercampur sedikit ungu pudar di bagian pinggirnya.

Aromanya juga sangat wangi. Semerbak harum ini menyebar ke sekelilingnya.

Saat gadis kecil tersebut memperhatikan bunga dan kupu-kupu nya, bak aliran sungai yang bermuara di laut yang sama, datang keenam gadis kecil lain yang juga mengejar enam kupu-kupu lain.

Kupu-kupu tersebut juga hinggap di atas enam bunga lain yang berada di samping bunga tersebut.

Ketujuh gadis kecil itu saling bertatapan dengan tatapan tanya.

Namun, tak lama kemudian, beberapa orang tua datang menghampiri para putrinya.

"Sayang, kenapa kamu di sini? Ibu mencarimu kemana mana." Ucap seorang ibu sambil memeluk gadis kecil pertama tadi..

"Anakku, kenapa ke sini? Ayo kita kembali.". Ucap ibu yang lain pada gadis kecil berbaju biru tua dengan rok hitam selutut.

"Sayang, ibu kaget kamu tak ada di dekat ibu tadi.". Ibu lain memeluk gadis kecil dengan baju Minnie mouse berwarna pink dengan celana jeans hitam.

"Adik, ibu cari cari kamu nak. Ternyata kamu disini.". Ibu lain memeluk anaknya yang memakai gaun kecil berwarna hijau.

"Sayangku, kenapa kamu disini nak? Ibu dan ayah khawatir sekali.". Satu ibu mencium anaknya yang memakai baju tebal berwarna cream dipadukan dengan jeans biru belel.

"Sayang, kamu sama siapa? Temanmu?". Tanya satu ibu pada gadis kecilnya yang memakai jaket berwarna ungu dengan celana bahan berwarna hitam.

"Sayang, kamu menemukan kupu-kupu nya?". Tanya ibu lain yang merangkul putrinya yang memakai tunik berlengan berwarna navy.

Tak ada satupun yang menjawab pertanyaan ibu mereka. Yang ada, malah ada yang bertanya balik pada ibunya.

"Eomma, apa aku boleh memetik bunga itu?". Tanya gadis kecil yang pertama datang kesana.

Sang ayah dan ibu menoleh ke arah bunga yang dimaksud. Di sana terdapat 7 bunga indah namun tanpa nama.

Tak ada satupun yang mengetahui nama bunga tersebut. Di atasnya ada 7 kupu-kupu yang sedang hinggap di masing-masing tangkai.

"Sayang, kita tak boleh memetik bunga di sini. Ini bunga milik pemerintah. Nanti eomma belikan saja kamu bunga di toko ya?!". Bujuk sang ibu.

Sang anak tak bisa melawan. Dia mengangguk setuju saja.

Hal yang sama juga dilakukan oleh gadis kecil lain. Mereka ingin meminta bunga tersebut namun sudah terwakilkan.

Alhasil, semua keluarga divsana pergi setelah berpamitan satu sama lain.

Meninggalkan ketujuh bunga indah tanpa nama tersebut beserta kupu-kupu nya.

Meninggalkan ketujuh bunga indah tanpa nama tersebut beserta kupu-kupu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Youth : PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang