31.

36 4 2
                                    

Terhitung sudah 1 minggu sejak Joana mengabaikan Jwan dan yang lain.

Dia sering ditanyai oleh ke-3 sahabatnya, kenapa tidak pernah berkumpul lagi. Tapi Joana selalu punya alasan sebagai jawaban.

Walau saat ini, Sonia dengan perasaan takut mengatakan apa yang terjadi 4 hari yang lalu.

"Jo, gue mau ngomong sesuatu sama lo!," ucap Sonia, dia membawa Joana ke toilet.

"Ngomong apaan Son? Kayak serius banget," Joana melihat sekeliling.

"Gini Jo, tapi lo jangan marah ya!," Sonia mengacungkan jari kelingkingnya.

"Iya gue gak bakal marah," Joana menyambut jari kelingking Sonia.

Dengan berbisik, Sonia berkata....

"Jwan udah tahu kalo lo pacaran sama Seho!."

Mata Joana membulat.

"Apa?!! D-darimana dia tahu??!," Joana panik.

"Ssshhhtttt!," Sonia memberi isyarat.

"Gue yang ngasih tau siapa pacar lo Jo. Tapi, gue gak tahu kenapa Jwan bisa nyangka kalo lo punya pacar," lanjutnya.

Joana mengernyit.

"Maksud lo!?!."

"4 hari yang lalu, Jwan nelpon gue abis maghrib, waktu kita udah balik. Dia nanya ke gue, siapa pacar lo! Gue gak bisa bohong Jo, bang Jwan keliatan marah banget. Suaranya aja kedengeran dingin banget."

Joana terdiam bisu, lidahnya kelu dan hatinya waswas. Apa rencananya gagal?

"Jadi, alasan kenapa dia gak mengirimi gue pesan dan gak nelpon gue selama 4 hari ini, karena itu?," Joana menatap Sonia menerawang.

"Maybe, tapi dia keliatan kecewa banget. Di markas pun dia banyak diem, dan dia selalu pulang lebih awal," Sonia menatap Joana sendu.

Joana mengalihkan pandangannya kedepan, dengan tatapan kosong. Pikirannya berkecamuk, antara sedih, menyesal dan takut.

"Apa gue harus nemuin dia? Tapi, gimana kalo misal Seho ngikutin gue? Gue gak mau Jwan berurusan dengan dia!," batin Joana bimbang.

Namun akhirnya, dia memutuskan untuk menelpon seseorang.

"Halo Jack, lo dimana?"

"Gue lagi di Depok Jo, dirumah Nenek. Ada apaan?"

"Kok jauh banget sih Jack? Gue lagi butuh bantuan!"

"Yaelah, dia nenek lu juga keles. Lo butuh bantuan apa?"

"Jwan udah tau kalo gue selama ini punya pacar!"

Jackson terkejut, tapi dia sudah menduga kalau hal ini bakal terjadi.

"Nah kan, gue bilang juga apa Jo. Jwan pasti bakal tau cepat atau lambat. Tapi yang bedain adalah, dia tau dari siapa."

"Lo jangan lupain alasan gue ngelakuin ini dong Jack!"

"Iya iya gue faham. Terus sekarang lo mau gimana?"

"Gue mau ketemu Jwan gimanapun caranya. Tapi jangan sampai Seho tau!"

Jackson berfikir sejenak. Memutar otaknya, mencari cara agar Joana bisa bertemu Jwan tanpa ketahuan anak buah Seho yang selama 1 minggu ini mengintai Joana.

Tapi untungnya, otak cerdasnya bekerja. Ini namanya sekali dayung 2-3 pulau terlampaui.

"Gue punya ide Jo. Dengerin gue!"
     
                                 ****

Youth : PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang