Mona dan yang lain baru saja sampai di rumah sakit.
Mereka langsung disambut oleh yang lain, saling melakukan high five satu sama lain.
Namun, mereka merasa ada yang kurang.
"Loh eh, kok cuma berlima. Si Yogi mana?," tanya Jay.
"Wkwkwkwk, si Yogi lagi berak bang. Perutnya sakit, dia makan cabe rawit yang buat jailin kita," jawab Zimmy sambil tertawa mengingat bagaimana ekspresi Yogi ketika menggigit cabe rawit tersebut.
"Lah, gimane ceritanya senjata makan tuan? Wkwkwkwk," sahut Alex.
"Dia si, tolol bet. Mau jailin kita tapi kagak misahin dulu nasi buat dirinye sendiri!," timpal Jake.
"Duh, ade ade aje si Yogi. Mencret dong dia?," tebak Bred.
"Kayaknya sih iya," jawab Voo.
Lalu tiba-tiba, Mona teringat sesuatu.
Dia mengecek jam tangannya."Ini jam 7 kurang 5 menit. Harusnya dia udah disini," batinnya.
"Eh bro, gue ke mau ke toilet dulu ya," izin Mona.
"Loh, sakit perut juga lo?," tanya Zimmy.
"Kagak, gue mau pipis," Mona beralasan.
"Ya udeh sono, nanti pipis disini lagi!," usir Jackson.
Mona pun segera berlari menjauh dari sana. Tapi, bukannya ke toilet, Mona justru naik ke lantai 3, dimana wanita yang dia cari ada disana.
"Semoga kamu udah dateng," gumamnya sambil menunggu didalam lift.
Ting
Pintu lift terbuka, dia segera melangkah menuju ruangan tulip nomor 302. Tapi, sebelum mencapai ruangan tersebut, seseorang sudah mencegatnya.
"Bang," sapanya.
"Ey, udah lama?," tanya Mona. Dia menerima parsel dari orang tersebut.
"Baru 3 menitan bang," jawabnya.
Mona lalu memberikan uang 100 rb an 3 lembar.
"Ini upah lo. Makasih banget ya udah mau bantuin gue," Mona menepuk lengan orang tersebut.
"Iya bang sama-sama. Gue juga makasih ini. Lain kali, kalo butuh bantuan lagi, panggil gue aja ya bang," pintanya.
"Iya bro, santai. Lo mau langsung pulang apa gimana?," tanya Mona sambil matanya menatap ruangan yang dia tuju.
"Gue langsung pulang aja bang. Adek gue nungguin dirumah," jawabnya.
"Oh ya udah, sekali lagi makasih ya. Hati hati dijalannya!," pesan Mona.
"Iya bang sama-sama. Gue jalan dulu bang," pamit orang tersebut.
Setelah dia pergi, Mona berjalan menuju ruangan yang wanita itu masuki kemarin.
Mona berdiri didepan pintu tersebut, lalu mengintip kedalam.
Terlihat disana wanita bernama Naya itu sedang menyuapi seorang wanita tua. Entah itu ibunya atau neneknya, Mona tidak tahu.
Lalu Mona melihat sekeliling, terlihat ada beberapa suster yang baru keluar dari ruangan sebelah, sepertinya baru memeriksa keadaan setiap pasien sambil mengecek infusan.
Mona pun menghampiri mereka.
"Emm, permisi suster. Mohon maaf, apa suster juga akan memerika ke ruangan itu?," tunjuk Mona ke ruangan Naya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Youth : Psycho
Fiksi PenggemarTrilogi dari kisah Smeraldo Universe. 1.Youth : Psycho 2.Smeraldo Flower 3.Moonchild : The Legendary Of Black Swan ~ Banyak orang yang mendapatkan cinta mereka kembali dengan berbagai macam cara. Ada yang mudah, sulit, aneh, biasa, bahkan ada yang t...