Youth : Psycho

40

3 hari kemudian

Sonia mengeluarkan motornya dari garasi rumahnya. Dengan senyuman pagi yang tercipta akibat gombalan Yogi tadi subuh, dia menyapa dunia.

Dasar Yogi brengsek, pagi-pagi udah bikin anak orang tantrum. Kalo udah gitu kan repot. Sonia diinterogasi sama orang tuanya karena cengar-cengir sendiri.

Akhirnya, dia pergi sendiri ke sekolah tanpa berkabar lagi dengan Yogi karena terlalu malu jika berhadapan pria itu.

Di tengah perjalanan menuju sekolah, sebuah mobil Jeep mencegatnya tiba-tiba. Mobil itu menyalipnya dan berhenti di depan Sonia. Dia sampai harus ngerem mendadak akibatnya.

Ckiiit

"Astaga!"

Sekitar 3 orang lelaki bertubuh kekar dan jangkung keluar dari dalam mobil. Mereka segera berlari menuju Sonia.

Sonia yang melihatnya tetiba panik dan tak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa kaku.

"Ikut kami!" paksa salah seorang dari mereka dengan rambut plontos.

"K-kalian siapa? Lepaskan saya!"

"Jangan berisik, ikut saja!" Sonia di tarik paksa masuk ke dalam mobil.

Salah seorang dari mereka menodongkan pistol ke arah kepalanya Sonia. Dia duduk di sampingnya di jok belakang.

"Berangkat!"

Mobil itu pergi dari sana meninggalkan motor Sonia. Sonia hanya bisa terdiam karena sebuah pistol terarah tepat di samping kepalanya.

♥♥♥

Sementara itu, di tempat lain...

Plak

Sebuah tamparan melayang ke pipi Selly dari tangan Ayahnya sendiri. Dia baru saja pulang dari Singapura dan langsung menghakimi anak gadisnya atas laporan mata-matanya.

"Dasar anak lacur! Harus berapa kali aku bilang untuk tidak keluar dengan laki-laki hah? Tidak cukupkah ibumu kau jadikan pelajaran?"