Di rumah sakit medika pratama, tepatnya di ruangan tulip VIP 2.
Yogi yang baru saja sarapan langsung menggerutu.
"Hah, ini berlebihan. Masa luka begini dibawa ke ruangan VIP? Dasar orang kaya, pusing cara habisin uang."
Lalu tiba-tiba Sonia masuk kedalam ruangan Yogi setelah sarapan, namun hal itu membuat Yogi kaget.
"Loh, kamu gak pergi ke sekolah?."
Sonia berdiri disamping ranjang Yogi.
"Aku izin hari ini. Aku mau menemanimu disini."
Yogi pongah, apa dia mimpi?
"Ke-kenapa begitu? Aku tidak apa-apa, ini terlalu berlebihan."
Sonia menatap Yogi tajam, wajahnya datar dan dingin, membuat Yogi jadi takut.
"Em, baiklah. Terserah kau saja," Yogi mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Aku mau mandi dulu."
Sonia berjalan menuju sofa dan mengambil pakaian ganti nya yang dikirim orang tuanya melalui supir.
Flashback
"Daddy, apa kau tidak penasaran tentang kondisi anak kita?," tanya Mommy saat mereka sedang menunggu didepan ruangan Yogi, sedikit menjauh dari Joana dan Jwan. Daddy datang dari kantor polisi 30 menit yang lalu. Daddy hanya terkena denda sebesar 20 juta rupiah dan penahanan SIM selama 3 bulan untuk supirnya. Yogi dan yang lain mengajukan perdamaian dan memberi pengampunan pada pihak polisi.
"Justru itu Mommy, Daddy sangat penasaran. Tadi anak kita benar-benar kambuh, tapi kenapa sekarang dia sudah ketawa ketawa dengan pemuda itu?."
"Daddy, apakah Sonia sudah gila? Daddy, aku takut!," Mommy beringsut kepelukan suaminya.
"Hushh, Mommy, kalo bicara jangan asal ceplos. Kita bersyukur saja, mungkin memang Sonia terhibur dengan pemuda itu."
Mommy mengangguk, meski begitu, dia masih sedikit khawatir dengan kondisi mental puterinya.
Setelah Daddy kembali kerumah sakit, dia memindahkannya ke ruangan VIP, agar mereka bisa lebih leluasa dan tak terganggu pasien dan pengunjung lain.
Sementara itu, di dalam ruangan Yogi, Sonia sendiri sedang asyik mengobrol dengan pemuda bermata kucing itu.
"Aku rasa kamu perlu membaca buku-bukunya Jalaluddin Rumi. Kamu pasti akan menyukainya," saran Yogi dengan sisa kekehannya.
"Hahaha, apa kamu juga suka baca buku-bukunya?," tanya Sonia semangat.
"Tentu saja, rak buku dikamarku sebagian besar dipenuhi oleh buku-buku Rumi."
"Woah, boleh aku meminjamnya?," tanya Sonia dengan wajah polos.
"Hemm? Boleh saja. Tapi, mendengar pertanyaan itu dari orang kaya raya sepertimu membuatku geli," ujar Yogi sambil bergidik.
"Haha, kenapa begitu? Aku juga manusia, kadang meminjam sesuatu yang tak kupunya. Aku bahkan pernah berhutang 20 rb pada Gigi bekas jajan disekolah karena aku lupa bawa uang," jawab Sonia dengan mimik dibuat ekspresif.
"Oh ya? Hmmm, menarik. Tapi, kau tau? Aku terkadang berpikir, bagaimana rasanya jadi orang kaya," Yogi mengelus dagu dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menyangga tangan kirinya.
"Hemm? Biasa saja menurutku. Yang membedakan hanya kita bisa mudah mendapatkan sesuatu. Aku bahkan seringkali tak sadar kalau Daddy dan Mommy ku orang kaya."
![](https://img.wattpad.com/cover/375264647-288-k652367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Youth : Psycho
FanfictionTrilogi kisah dari Smeraldo Universe. 1.Youth : Psycho 2.Smeraldo Flower 3.Moonchild : The Legendary Of Black Swan. ~ "Aku tak dapat mempercayai ini. Kenapa takdir begitu kejam?." "Siapa aku? Apakah ini yang namanya kehidupan?." "Tolong jangan main...