29.

30 2 0
                                    

Peringatan : Ada scene 18+🚫. Harap bijak dalam membaca!.

~

Sepulang sekolah, Joana langsung pulang menuju rumahnya.

Sesaat turun dari mobil, dia berpesan kepada satpam rumah.

"Pak, kalo ada yang nyariin saya, bilang aja gak ada dirumah ya!," pesannya.

"Baik Non, saya akan bilang nanti."

Joana tersenyum, kemudian masuk kedalam rumah dan membiarkan mobilnya di masukkan kedalam gerasi oleh satpamnya.

Orang tuanya belum pulang, biasanya jam 8 malam baru pulang.

Joana langsung masuk kedalam kamarnya, mandi, lalu merebahkan dirinya dikasur.

"Hhhhh, maaf Jwan. Untuk sementara waktu, aku harus hindarin kamu dulu. Aku gak mau kamu berurusan dengan Seho, karena dia pasti bakalan cari tahu tentang aktifitas aku beberapa hari kedepan," gumamnya sembari menatap langit-langit kamarnya.

Joana membuka aplikasi galeri di hpnya, kemudian melihat-lihat foto Jwan.

Pria yang dia cintai, yang berhasil merebut seluruh hati dan perhatiannya.

"I love you, Jwan," gumamnya kemudian terlelap.

***

Sementara dirumah Smeraldo Boys sendiri, Jwan dan yang lain sudah akan pergi ke rumah Miya sekaligus markas baru mereka.

"Bro, buku yang mau dipinjem Jay mana?," tanya Zimmy pada Yogi.

"Udah gue masukin tas, kenapa?," Yogi menyelempengkan tas-nya dipundak.

"Disitu ada uang gue cepe, siniin dulu!," pinta Zimmy.

"Yaelah Zim Zim, timbang cepe juga," Yogi membuka tas-nya dan mengambil buku yang dimaksud Zimmy.

"Nih!," sodornya.

Zimmy mengambil bukunya lalu membuka halaman 257, dimana uang 100 rb nya nyempil disana.

"Nah, ini dia. Untung kagak jatuh. Lumayan nih buat jajan diwarung Miya," Zimmy mengangkat uangnya dan mengembalikan bukunya.

"Padahal niatnya gue mau traktir lu semua," ucap Yogi lalu keluar dari kamarnya.

Zimmy yang mendengarnya tentu terkejut.

"Heh, apaan maksud lo bang? Woy bang, ini duit buat besok aja, traktir gue bang, oiii!," teriak Zimmy.

"Berisik!!!!," sahut Yogi dari luar.

"Ah elah, sengaja banget ngasih tau gue gak tepat waktu!," Zimmy menghentakkan kakinya lalu pergi ke kamarnya untuk mengambil buku-bukunya.

Zimmy sebenarnya anak yang pintar. Dia bahkan dijuluki dewa matematika, hanya saja, Mona menghentikan segalanya.

Si jenius 148 itu berhasil mengambil alih takhta tersebut dari Zimmy.

Alhasil, Zimmy pindah jurusan dari IPA ke IPS dan menjadi sekelas dengan Yogi.

Jwan sendiri masih belum berangkat, dia mondar mandir dikamarnya karena sedang mencoba menelpon Joana.

Daritadi gadisnya itu tidak membaca pesan maupun mengangkat telponnya.

"Apa dia ketiduran yah?," tebaknya bergumam.

-Dikamar Joana sendiri, dia sedang terlelap disertai dengkuran halus-

"Tapi masa tidur jam segini si?," Jwan melirik jam tangannya yang menunjukan pukul setengah 5 sore.

Youth : PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang