37.

30 1 0
                                    

Hari ini Yogi berniat untuk mengajak Sonia ke Pameran buku.

Gadis itu juga sama sepertinya, suka membaca buku dan menyukai banyak buku yang sama.

'Son, nanti sore aku jemput ya!' Yogi mengirimkan pesan Wa.

'Iya mas, aku tunggu' balasan cepat dari Sonia.

"Pasti chattan sama Sonia lu!?," tebak Zimmy, teman sebangku Yogi.

"Iyalah, sama siapa lagi?," Yogi membuka bukunya lagi.

"Sombong amat! Gua juga punya cecan asal lo tau!," Zimmy pamer.

"Siapa?," tanya Yogi, dia membuka mulutnya menganga.

"Adadeh," Zimmy memutar bola matanya dan tersenyum.

"Idih, gajelas lu. Bilang aja ibu-ibu komplek yang naksir lu," sarkas Yogi.

Zimmy si tukang tebar pesona memang meresahkan kaum hawa. Bahkan sampai ibu-ibu komplek terpesona sama dia.

"Sialan lu! Gua masih suka yang ting-ting ya!."

"Yaelah Zim, sama aja. Sama-sama cewe, so' so'an mau dapet perawan," Yogi melepeh.

"Eh yog, asal lo tau ya. Kalo ibu-ibu aja tersepona sama gue, apalagi yang ting-ting aduhai. Gitu aja lo gak ngerti."

Yogi mendelik.

"Buktiin kalo lu bisa dapetin yang perawan ting-ting, baru gue percaya kalo lo punya pesona," tantang Yogi.

Zimmy menghadapkan tubuhnya pada Yogi.

"Oke, siapa takut? Kalo gue bisa dapetin perawan ting-ting, lo traktir gue selama seminggu. Deal?," Zimmy mengulurkan tangannya.

Yogi menerima uluran tangan Zimmy lalu saling menjabat.

"Liat aja, lu bakalan bangkrut karna harus traktir gue," ucap Zimmy percaya diri.

"Jangan kepedean dulu, kalo kalah lu yang malu, wkwkwkwkwk."

Zimmy hanya mendelik sebal menanggapinya. Dia memang sedang dekat dengan Gigi, dan dia yakin kalau Gigi juga punya perasaan yang sama dengannya.

***

Joana juga sudah mulai sekolah lagi hari ini. Dia meyakinkan Orang tua dan Oma-Opanya bahwa dia sudah sehat.

Papa dan Mama-nya juga sudah pulang ke rumah sejak kemarin malam. Mereka tidak memberitahu Tiffany tentang keberadaan Joana. Meski dia tak akan berani mendatangi rumah Oma dan Opa-nya, tapi tetap saja beresiko karena Joana juga harus beraktifitas seperti biasa.

"Jadi lo sekaran udah jadian sama bang Jwan?," tanya Gigi menyimpulkan cerita Joana.

Joana mengangguk semangat disertai senyuman.

"Woahh, luar biasa. Gimana cara bang Jwan nembak lo?," tanya Zoya.

"Ada deh," Joana menggigit bibir bawahnya, mengingat ciuman lembut nan manis Jwan padanya kemarin.

"Ah elah, gak asik banget. Gue kan juga pengen tau gimana bang Jwan nembak," rengek Gigi.

"Yeuu, emang lo siapa? Lagian juga buat apa lo tau? Mau lo pake?," bela Mery.

"Bocil diem aja!," Gigi menyumpal mulut Mery.

"Ishhh, nyebelin!," sungut Mery.

"Eh tapi-tapi, bang Jwan udah tau dong, siapa Seho?," tanya Sonia.

"Maksudnya?," Joana mengernyit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Youth : PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang