𝟒𝟎. 𝐒𝐭𝐞𝐩𝐬 𝐭𝐨 𝐒𝐞𝐚𝐫𝐜𝐡

557 23 2
                                    

There are times when actions need to be very precise, to ensure safety.

Alex merasakan ketegangan yang kian memuncak ketika beberapa anggota tim menunjukkan keterkejutan mereka setelah mendengar laporan tentang pencarian Vanesha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex merasakan ketegangan yang kian memuncak ketika beberapa anggota tim menunjukkan keterkejutan mereka setelah mendengar laporan tentang pencarian Vanesha. Kabar bahwa Alex membiarkannya pergi sendirian dan baru melaporkan hal tersebut sekarang menimbulkan semburat kejengahan di wajah mereka yang begitu menghargai kehadiran Vanesha.

"Jadi, kau menyarankan untuk memulai pencarian sekarang juga?" tanya seorang pria bertubuh kekar dengan mata tajam. Ia memijat pelipisnya sejenak, berusaha meredakan rasa kesal yang ingin diluapkannya kepada anggota muda itu—Alex.

"Uh, lebih tepatnya bukan aku, tapi kepala yang memberikan perintah," jawab Alex.

"Tapi, Alex, ini terlalu mendadak," keluh salah satu anggota lain, yang segera disetujui oleh yang lainnya.

"Melakukan pencarian di Gunung Yves secara tiba-tiba hanya akan menambah risiko."

"Dan kita akan membiarkan Vanesha menghadapi segala macam bahaya di sana sendirian?" sentak Alex dengan nada gusar.

"Bukan begitu," sahut salah satu anggota tim, berusaha meredam ketegangan yang kian memuncak.

"Kita adalah anggota FBI," lanjutnya, suara tegasnya penuh keyakinan. "Mendapatkan perintah mendadak adalah salah satu tugas yang memang harus kita jalani tanpa mengeluh, karena itu sudah menjadi risiko yang harus kita terima."

Sabrina tiba-tiba memasuki ruangan, mengikuti langkah cepat Alex. Semua mata langsung tertuju padanya, mencuri perhatian seketika. Ia tampak tenang, namun tatapan matanya yang tajam memperlihatkan bahwa ia sudah memikirkan segala sesuatu dengan matang.

"Mungkin Alex memang membuat kesalahan dengan memberikan laporan mendadak seperti ini," Sabrina menambahkan, suaranya tetap tegas namun penuh empati. "Namun, sebagai tim, kita tidak punya waktu untuk berselisih. Kita harus segera bergerak, karena waktu sangat terbatas."

Semua anggota tim terdiam sejenak, mencerna kata-kata Sabrina. Ketegangan yang semula meluap mulai mereda, digantikan oleh rasa urgensi yang semakin menguat. Mereka tahu bahwa sekarang bukanlah saatnya untuk saling menyalahkan, tetapi untuk bertindak. Tugas mereka jelas, dan waktu yang terbatas menuntut mereka bergerak cepat dan tepat.

"Baiklah, aku setuju," suara Grant Lydo, salah satu pria yang sempat memijat pelipisnya tadi, memecah keheningan. Ia mengangguk setuju, matanya yang tajam menatap ke depan, penuh tekad. "Kita harus segera mendiskusikan langkah-langkah kita untuk melakukan pencarian, apakah itu melalui jalur darat atau udara."

"Kupikir, keduanya akan diperlukan," ujar Sabrina, menambahkan dengan nada tenang namun penuh keyakinan.

"Karena Gunung Yves memiliki banyak ketidakpastian yang harus kita hadapi," lanjutnya, berbicara dengan penuh pengalaman. "Wilayahnya adalah perhutanan lebat, dengan medan yang tidak bersahabat. Kita tidak tahu apa yang mungkin terjadi jika mereka yang ada di sana menyadari pergerakan kita dan mulai memasang jebakan. Kemungkinan yang paling aman bagi kita adalah menggunakan jalur udara."

Death PeakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang