Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..
So, let's reading...#…………….#
Sasuke bangun lebih dulu.
Yang pertama di dapati pemilik mata gelap mempesona tersebut, adalah dada bidang seseorang yang tertutup pakaian tipis berwarna hitam.
Manik gelapnya terarah ke wajah Naruto, kelopak mata si pemuda bertanda lahir tiga garis kumis di masing-masing pipi seperti kucing tersebut masih terpejam. Sasuke memilih kembali menyembunyikan wajah di dada Naruto, untuk kemudian sadar kalau pakaian yang menempel di tubuhnya terasa lebih berat.
Sasuke tersenyum tipis.
Ini adalah pakaian yang sebelumnya dipakai Naruto.
Lima menit kemudian, saat Sasuke asyik menarik baju kaos Naruto karena bosan, suara serak namun bernada lembut dari si pirang yang menjadi suaminya terdengar di telinga.
"Ohayō, Ai. Apa tidurmu nyenyak??"
Sasuke mengangguk.
Naruto yang baru akan menghirup aroma rambut Sasuke, gerakannya terhenti, karena si suami kecil lebih dulu bangun dan terlepas dari pelukan.
"Sayang, tidak mau beri aku ciuman selamat pagi??" keluh Naruto.
"Ck, berisik Naru! Kucium pakai sandal mau?!"
Wajah Naruto yang memang masih sayu, semakin lesu. Gagal dapat ciuman pagi dari ayang. Pandangannya mengikuti pergerakan Sasuke yang beranjak mendekat ke danau.
"Naru, ingin berenang. Sepertinya segar," ucap Sasuke saat jemarinya memainkan air dingin sambil berjongkok di sisi danau.
"Tidak, suhu udara pagi ini masih sangat dingin. Aku tidak mau kamu sakit," tolak Naruto halus.
Lagipula di hutan begini, pagi-pagi jelas dingin sekali. Dan Naruto tau seberapa dingin nya air danau tersebut pada jam segini. Naruto tidak tau rumus dari mana itu, mandi di air sedingin es pada pagi hari bisa membuat segar. Beku yang ada.
"Tapi, aku ingin masuk ke situ," sahut Sasuke keras kepala.
"Tidak," Naruto buru-buru ikut bangkit mendekati Sasuke, "tidak boleh," ulang nya lagi.
Sasuke memohon, nada suara nya berubah memelas. Helaan nafas Naruto berhembus kasar, dia hanya tidak mau sang kekasih bersurai gagak sakit atau kedinginan.
"Airnya sangat dingin, Sasu."
"Ini tidak terlalu dingin, boleh ya?? Kalau tidak boleh aku tetap akan masuk. Air sesegar ini sayang kalau dilewatkan."
"Baiklah, tapi bersamaku," putus Naruto mutlak.
"Tapi--"
"Iya, atau tidak sama sekali?"
"Argh, menyebalkan! Terserah mu saja!" ketus Sasuke merengut.
Naruto terkekeh. Dia cubit pipi Sasuke yang kini tidak terlalu tirus itu agak kencang, hingga timbul warna kemerahan. Gemas sekali memang suami mungil nya ini.
"Ittai!! Bisa tidak jangan mencubit?!" Sasuke protes, melotot pada Naruto seolah bola matanya hendak keluar.
Naruto tidak menjawab, dia justru secara cepat melepaskan dua lapis pakaian tebal yang melekat pada Sasuke, menyisakan kaus tipis biru, lalu melemparnya ke atas futon tanpa beban.
"Ayo," ajak Naruto.
Sasuke mengerjap saat uluran tangan Naruto terbentang di depannya. Ketika Sasuke menatap Naruto, suami nya itu tersenyum. Dia lantas menerima uluran tersebut, membuat Naruto menarik nya lembut.
Keduanya memasuki danau bersamaan, dengan tangan saling menggenggam. Naruto tidak mau mereka berdua terlalu jauh masuk ke dalam danau, jadilah posisi keduanya masih lumayan di pinggir. Lagipula semakin jauh semakin dalam, dan dia tidak mau mengambil resiko. Sasuke masih dalam fase terlemah nya.
"Naa, sampai sini saja, oke. Jangan terlalu jauh, ini juga sudah cukup dalam, kan?"
Sasuke hanya mengiyakan, yang penting dia bisa berendam dalam air jernih segar itu. Sebuah senyum terpatri di bibirnya. Air danau yang di pagi hari terasa begitu menusuk hingga tulang ini, sangat segar di kulitnya.
Naruto ikut senang melihat senyum indah Sasuke.
'Minnaa, aku akan menjaganya agar ia tetap bahagia dan tetap berada di sisiku. Ya, aku akan hidup bahagia bersamanya.' Naruto mengalihkan pandangannya ke langit.
Pada layar biru terbentang di atas sana, tiba-tiba terbayang wajah beberapa orang yang sangat berharga baginya.
'Petapa mesum, Kaa-chan, Tou-chan, Jiji, Neji. Aku tau kalian akan selalu mengawasi ku.'
'Lihat Neji, aku kini telah berdamai dengan masa lalu. Aku telah berdamai dengan kepergianmu. Aku tak akan pernah bisa melupakanmu, tapi kini aku juga telah memiliki seseorang yang telah sangat kucintai. Kau tidak akan menganggap ku sebagai lelaki yang tak setia, kan? Aku akan hidup bahagia, damai, seperti yang kau inginkan. Dengan sosok yang pernah kau cemburui.'
'Tou-chan, Kaa-chan, lihatlah. Kalian telah memiliki menantu berwajah seindah bulan purnama. Dia begitu sempurna, kan? Dia juga dulu rival sejati ku. Dan kini menjadi seseorang yang akan terus ku jaga. Indah namun rapuh. Itulah menantu kalian.'
'Petapa genit, aku berhasil membawanya pulang. Dia bahkan tidak lagi jauh dari jangkauan ku. Kau mungkin tidak berhasil membawa sahabat mu pulang. Tapi lelaki ular itu juga bukan lagi ninja pelarian. Seperti kita yang menjadi guru dan murid, sahabat mu dan sahabat ku juga sama. Bedanya, aku dan sahabat ku kini memiliki jalinan yang lebih membahagiakan. Kau cemburu padaku, kan, Ero-sennin?'
'Jiji, aku tidak tau ingin bicara apa pada bayangan mu diatas sana. Yang jelas, terima kasih atas segalanya. Dan Itachi, aku akan menjaga adikmu sepenuh hati. Kau tidak perlu khawatir padanya.'
"---To?!"
"---Ruto?!"
"Naruto?!"
#.....#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Stay With Me
FanfictionSelepas perang dunia Shinobi yang keempat selesai, Naruto kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Hyuuga Neji. Tidak ada yang mengetahui, kalau sebenarnya dia dan Neji memiliki sebuah hubungan yang lebih tinggi dari sekadar teman belaka...