Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..
So, let's reading...#…………….#
Saat Sasuke telah berendam dalam bak air, dengan masih berpakaian utuh, Naruto berdiri di pinggir nya. Dia memperhatikan Sasuke tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun. Tak mau ada hal jelek yang terjadi pada suami kecilnya.
Si pirang mengernyit ketika air yang dipakai berendam oleh Sasuke mulai beruap dan warnanya sedikit berubah, meskipun tidak terlalu kentara, dengan jeda sekitar lima menit kemudian, diiringi Sasuke yang menggigil secara tiba-tiba. Jadi, Sasuke segera diangkat untuk keluar dari bathtub.
"Sasu, bisa ganti baju sendiri??" tanya Naruto, dibalas sebuah gelengan singkat, "kalau begitu boleh ku bantu untuk memakaikannya??"
Sasuke nampak akan menggeleng lagi, tapi akhirnya dia justru mengangguk ragu. Pun mengeluhkan rasa dingin yang menusuk hingga sumsum tulang nya.
Dengan telaten dia melepas baju atasan Sasuke lalu membersihkan sisa-sisa air yang menempel dengan handuk oranye bertekstur lembut dan halus. Sementara bawahannya, Sasuke melepas sendiri, yang lalu segera ditutupi dengan handuk tadi.
Karena Sasuke bilang dia sangat kedinginan ditambah getaran tubuh nya begitu terasa, Naruto memakaikan pakaian tebal yang menutupi Sasuke dari atas ke bawah sebagai pelapis setelah kaus casual hitam. Baju mantel berwarna grey dengan celana tebal serupa, juga syal biru tua melilit di leher untuk mengurangi dingin pada leher. Seharusnya cukup hangat, karena baju mantel itu memang selain tebal, juga untuk menghangatkan badan.
Sasuke kini sudah duduk separuh bersandar di punggung ranjang, dengan Naruto disampingnya.
"Naruto, dingin," gumamnya menggigil.
"Kemari lah," pinta Naruto, tangan kanannya terentang, dan tangan kirinya sedikit menarik bahu Sasuke agar menempel padanya.
Sasuke menurut, masuk ke pelukan Naruto yang hangat. Tapi Naruto tidak menyangka, kalau resleting jaketnya akan dilepas dan Sasuke langsung menempelkan diri ke kulitnya. Ke-dua tangan lelaki mungil itu menyusup ke sisi perut, pun wajahnya bersandar di dada.
"Sasu??"
Dan yang Naruto dapatkan dari panggilan nya adalah, Sasuke semakin merapatkan diri.
Lalu si pirang membentuk tiga klon, "satu dari kalian ke kantor Hokage, satu lagi ke dapur buatkan teh manis hangat, yang lain beli makan," perintah nya.
"Ha'ik!"
Ketiganya lantas hilang dalam pusaran angin.
"Tapi Naru, aku tidak lapar."
"Ya tak apa, tidak laparnya kan sekarang. Nanti kalau lapar jadi sudah ada. Lagian mau lapar atau tidak, kamu tetap harus makan, Sasu. Kalaupun tidak kamu makan juga kan masih ada aku."
"Terserah kau saja."
Naruto menaikkan selimut hingga mencapai leher Sasuke, yang juga tentu saja mencapai separuh dadanya sendiri, lalu mengelus lembut kepala Sasuke.
Lama-kelamaan getaran badan Sasuke mulai menghilang, tubuh dinginnya juga kembali menghangat dengan helaan napas teratur. Elusan tangan Naruto benar-benar bisa membuat nya rileks hingga tidur tanpa dia sadari.
Cahaya chakra kemerahan keluar dari perut Naruto, membentuk rubah kecil berekor sembilan yang tak lain adalah sang Kyuubi no Kitsune.
"Kuu?? Kau mau apa keluar??" tanya Naruto heran.
"Ck, berisik sekali kau. Aku hanya mau melihat pria-mu itu. Sepertinya aku tau apa yang terjadi."
"Begitu? Baru aku mau bertanya padamu. Memang sebenarnya ada apa? Dan apa-apaan kata-kata mu itu?! Baru juga aku bicara lagi, masa sudah kau bilang berisik?!"
"Tuh, kau berisik! Seperti tidak pernah lihat kurama-sama makhluk terkuat ini saja."
Naruto mencibir.
Kurama kecil melompat pelan, menyelip ke tengah-tengah di antara Naruto dan Sasuke, lalu masuk ke baju Sasuke. Si rubah menyentuh perut pria kecil itu sambil berpikir. Sementara Sasuke melenguh pelan karena terganggu, perutnya terasa geli.
"Shht, tenanglah," gumam Naruto pelan, dia mengeratkan pelukan dengan satu tangan, sambil mengusap lembut wajah Sasuke agar pemuda itu kembali terlelap.
"Hoi! Aku kegencet!!" pekik Kurama buru-buru keluar.
"Ya lagian apa yang kau lakukan, sih??"
"Ck, aku sedang memeriksa, bodoh!!" Kurama berseru jengkel.
"Lalu apa??"
Kurama menggosok dagu dengan tangan mungilnya, "kau tau kan, kalau aliran chakra nya rusak parah bahkan setelah dibantu regenerasi dari chakra ku," ucapnya sambil mendongak ke atas, berpikir lebih jauh.
"Ya, aku tau. Kau sudah sering bilang padaku. Lalu kenapa??"
"Chakra Indra nya dan Chakra Ashura mu yang sudah menyatu itu sedang berulah, tapi itu baik. Dan perubahan pada air saat dia berendam itu karena chakra nya mendorong kerusakan aliran chakra keluar. Ya pokoknya ini tidak bahaya. Menurut asumsi ku, dia bisa memiliki kapasitas chakra nya yang dulu lagi nanti, tidak seperti sekarang. Bahkan chakra si Uchiha ini kalah dari chakra orang sipil."
"Dan jangan heran ya kalau Uchiha mu itu terus-terusan tidur, kegiatan chakra nya memang melelahkan."
"Hmm, jadi begitu??" Naruto mengangguk sok paham.
"Dan, hehe.."
"Kenapa? Kok kau nyengir begitu?"
"Tidak ada. Hanya saja, nanti-nanti kau bakal punya kabar gembira."
Sebelum Naruto bisa bertanya lebih lanjut, Kurama malah buru-buru menghilang.
"Cih, bola bulu menyebalkan. Untung imut!" Naruto menggerutu.
"Hoi!! Aku tidak imut!!" seru Kurama dalam pikiran si pirang.
Naruto hanya tertawa pelan.
#......#
Vote and comment please 💗
Btw, regression itu salah satu dari tiga cerita Time travel ya. Kalo regresi itu cerita tentang orang yang mati terus balik hidup lagi, but tetap sebagai dirinya sendiri, cuma balik ke masa lalu. Beda sama reinkarnasi yang lahir lagi jadi bayi atau transmigrasi yang mati terus hidup lagi di raga orang lain.
Tapi cerita versi regression narusasu nya masih Shinobi story, nih. Gimana?? Cuma ya gak tau kapan Lin publish.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Stay With Me
FanficSelepas perang dunia Shinobi yang keempat selesai, Naruto kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Hyuuga Neji. Tidak ada yang mengetahui, kalau sebenarnya dia dan Neji memiliki sebuah hubungan yang lebih tinggi dari sekadar teman belaka...