LEGACY | 50

90 8 13
                                    

Julian dan yang lain tiba di Mansion Daniel, tepat saat mereka membuka Pintu Utama pemandangan yang pertama terlihat adalah wajah lebam dan napas yang memburu dari teman teman mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julian dan yang lain tiba di Mansion Daniel, tepat saat mereka membuka Pintu Utama pemandangan yang pertama terlihat adalah wajah lebam dan napas yang memburu dari teman teman mereka. Rombongan yang baru saja tiba dibuat kaget bukan main, sebenarnya ada apa ini? Kenapa semuanya terluka seperti itu? Valerine dan Sean juga membantu yang lain mengobati luka mereka, kebanyakan luka tersebut berada di pelipis dan kening.

Bahkan yang lebih parah adalah Marcello, pria berwajah manis itu mendapat luka sobek di pelipis dan sudut mata. Banyak darah merembes di pakaian yang mereka gunakan, Julian mendekati teman temannya dengan langkah tidak pasti. Entah kenapa tubuhnya bergetar tanpa sebab, kakinya terseok dan hatinya berdenyut sakit melihat teman temannya terluka.

"Niel, mereka sebenernya kenapa?" Tanya Julian lemah.

Daniel tidak menjawab, dia hanya menatap ke arah David. "Dave! Gue suruh lo bawa mereka ke Mansion Daniel. Kenapa pake tawuran segala sih? Ini bukan waktunya buat tawuran, anjing!" Marah Julian.

David yang mendapat luka paling ringan pun berdiri, dia menjelaskan semuanya yang terjadi setelah Julian menyuruh mereka pergi ke Mansion Aldricson.

FLASHBACK ON~

"Dave, lo tanggung jawab bawa mereka ke Mansion Daniel. Gue sama yang lain jemput Tata sama temen temennya" Perintah Julian pada David.

David mengangguk. "Iya, jul" Memang beberapa hari ini David, Arthur dan Samuel menginap di Villa.

Setelah Julian dan yang lain pergi David menyuruh teman temannya agar bersiap, tak lupa mengunci semua Pintu untuk berjaga-jaga. Namun sungguh kesialan yang tak terduga, saat akan keluar tiba-tiba saja Villa di lempari banyak sekali batu besar. Keadaan sekarang seperti hujan batu yang mengerikan, mereka bingung dari mana datangnya batu batu itu?

"SEMUANYA BERLINDUNG!" Teriak David memberi komando.

Mereka pun bersembunyi agar menghindari lemparan batu tersebut.

BRAK!

PRAANGG!

Bukannya berhenti lemparan itu semakin banyak hingga kaca pintu dan jendela Villa pecah berserakan. Sebagian Ruangan Villa telah hancur, selain batu mereka juga di serang dengan botol miras dan beberapa benda tumpul lainnya. Kevin bersembunyi di bawah meja Ruang Tamu, di merangkak menuju jendela. Pria itu melongokkan kepalanya untuk melihat keadaan sekitar, tepat di depan gerbang berdiri orang orang misterius memakai topeng menyeramkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEGACY || Sequel DEMONIOS GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang