Saat pagi menjelang, rumah yang di huni tiga pria tampan kini kedatangan banyak tamu yang tidak diundang tentunya. Mereka datang di pagi-pagi buta sekali, sekitar pukul 05.00 pagi.
Salah satu pria yang memang selalu terjaga dalam tidurnya dan karena mengidap insomnia, dengan terpaksa membuka pintu rumah dan mempersilahkan semua tamu untuk masuk ke dalamnya. Beberapa orang diantaranya adalah anggota polisi, entah apa tujuan mereka datang ke rumah itu.
Si pria rambut merah gelap dan sedikit ada warna kehijauan, bertanya. "Pak, ini sebenarnya ada apa? " tanya pria itu.
Mereka yang mendengar pertanyaan itu saling tatap, lalu salah satu polisi mengeluarkan satu formulir yang entah apa isinya dan memberikannya pada si pria rambut merah.
"Silahkan di baca, dan berikan kami keterangan. " ucap pak polisi dengan nada tegas.
Si pria rambut merah yang tidak mengerti sama sekali hanya bisa menurut. Dengan teliti pria itu membaca semua kata yang terukir di kertas tipis itu, kerutan di keningnya terlihat sangat kentara.
Usai membaca, pria itu meletakkan kertas formulir dengan kasar di atas meja kaca. Menghela nafas kasar dan menatap mereka semua datar. "Apa maksudnya pak? Saya sama sekali tidak mengerti! " kata pria itu.
"Itu sudah sangat jelas, jika kau adalah pelaku pembunuhan yang terjadi dua hari lalu. " ucap pak polisi yang bertubuh gempal.
"Mereka adalah saksi mata, mereka melihatmu di tempat kejadian dalam kondisi tubuh yang berdarah dan memegang benda tajam! " sambung pak polisi yang berjenggot panjang dan tebal.
Si pria rambut merah menatap beberapa masyarakat yang terlihat ketakutan saat ia menatapnya, sekali lagi dia menghela nafas, mencoba menahan gejolak emosi dalam hatinya.
"Pak, itu bukan saya. Dua hari lalu saya bersama kedua saudara saya di luar negeri, tidak mungkin saya melakukan hal keji seperti membunuh mereka. Itu tuduhan mereka ke saya! " ucap nya, tidak menerima tuduhan yang mereka dilemparkan kepadanya.
"Tapi itu sudah jelas kamu, bahkan ada bukti video dan foto kamu yang mereka ambil untuk menjadikan bukti kebenarannya! " pak polisi yang bertubuh kekar dan tinggi berucap datar, tangannya mengambil ponselnya dan mencari semua bukti tuduhan masyarakat.
Setelah ketemu, pak polisi atau sebut saja pak Yayan langsung menyerahkan ponselnya pada pria di depan mereka semua. "Lihatlah, itu semua bukanlah rekayasa. Itu sudah jelas kamu yang ada di video serta foto didalam sana. " ucapnya.
Pria tampan nan muda mengambil ponsel itu, dan menonton video rekamannya. Pegangan pada ponsel itu semakin erat, menekan aura yang selama beberapa tahun ia pendam dan masih berusaha untuk menahan sisi iblis dalam dirinya yang sudah sangat memberontak.
"Sial, siapa dia? Kenapa orang itu mirip denganku? " batin heran pria si rambut merah.
Dia benar-benar heran dengan si pembunuh itu yang bahkan sangat mirip dengannya. "Tapi ini bukan saya pak Yayan, saya saat itu ada di luar negeri bersama kedua kakak saya. "
Dia masih berusaha untuk meyakinkan mereka semua, karena memang benar adanya, jika dia dua hari lalu ada di luar negeri bersama kedua saudara nya.
Ketiga polisi yang mendengar itu saling tatap, tapi raut wajah mereka bertiga penuh akan ketidakpercayaan pada ucapan si pria rambut merah itu.
"Lebih baik anda ikut kami ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut, untuk pernyataan anda, bisa anda terangkan saat di kantor polisi nanti. " ucap pak Yayan seraya berdiri dari duduknya.
Pak Santo mengeluarkan borgol dan tanpa basa-basi langsung memasangkan nya ke pergelangan tangan si pria rambut merah.
"Pak, bisa beri saya waktu untuk pamit pada kedua saudara saya dulu. "
![](https://img.wattpad.com/cover/373851541-288-k493255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅 𝐀 𝐙 𝐋 𝐀 𝐍 : 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐎𝐟𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐁𝐨𝐲
Teen Fiction[ERA BROMANCE AND BROTHERSHIP! NOT BL/HOMO!!] Bagaimana jadinya jika pemuda Office Boy ber-transmigrasi kedalam novel dan menempati raga seorang remaja SMA yang berperan sebagai antagonis? ••• 📍Cerita hasil otak yang gabut mikir. 📍No plagiat! 📍...