45. Rasa Cinta.

50 7 0
                                    

Tujuh hari telah berlalu dan semuanya sudah berjalan seperti semula. Namun kost-an Merjasakalevin ini bertambah, ada sekitar enam wanita paruh baya di sana. Mereka belum ingin pulang semenjak kepergian Naka, dengan alasan 'ingin memperbaiki hubungan antara Ibu dan anak' padahal dua dari anak mereka sudah tidak ada, namun Sella dan Raya ingin mengenang Harsa dan Naka bersama lima yang tersisa. Bahkan ada rencana, para wanita cantik itu akan tinggal di kost-an hingga satu bulan lamanya.

Pagi ini, ke-enam wanita cantik itu sedang bergulat dengan alat masak dan kebersihan. Di dapur ada Jevyna, Melly dan Raya. Lalu Sella, Vanya dan Revina mendapatkan bagian membersihkan dan merapikan kost-an itu.

Sementara kelima pemuda itu masih setia di dalam bilik kamarnya masing-masing. Sepertinya, mereka tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Tak terasa hanya tinggal beberapa langkah lagi, mereka akan lulus dan merasakan arti kehidupan yang sesungguhnya.

"Mel?." Panggil Jevyna, namun tak mendapatkan respon dari si pemilik nama.

"Melly?." Merasa kembali tak mendapatkan jawaban, akhirnya Jevyna menoleh dan melihat Melly yang sedang asik melamun dengan tangannya yang memotong bawang perlahan.

"Ck! Mellynda!." Si pemilik nama melonjak terkejut dan langsung menoleh pada si pemanggil.

"Hah? Apa?." Beo-nya.

"Di panggil dari tadi juga, ngelamun aja terus!." Cetus Jevyna.

"Ya maaf.." Dalam diam, Raya menertawakan kedua teman se-fakultasnya itu.

"Panggil anak-anak gih!." Dengan rasa kesal, Jevyna memerintahnya.

"Kan bisa manggil sendiri, kenapa harus nyuruh gue?." Tanya Melly cetus.

"Udah, biar gue aja yang manggil." Lalu Raya berjalan meninggalkan keduanya yang tengah beradu mulut itu.

Tok! Tok! Tok!

"Melvin! Ayo turun, kita makan! Ajak yang lain juga." Setelahnya, Raya pun kembali bergabung di dapur.

Tak lama kemudian, kelima pemuda itu keluar dari kamar dengan tubuh yang sudah dibaluti seragam sekolah. Lalu mereka menuruni tangga dan langsung bergabung di dapur.

"Pagi!." Sapa kelimanya.

"Selamat pagi juga." Sahut ketiga wanita itu.

"Mami mana, Tante?." Tanya Leo.

"Mami kamu lagi nyapu halaman." Jawab Raya yang dianggukki Leo.

"Ada yang bisa Ren bantu, Tante?." Tanya Renjana yang berdiri didekat wastafel.

"Eh, gak usah. Kamu duduk aja, ini biar kita yang siapkan." Cegah Jevyna ketika melihat tangan mungil Renjana yang akan meraih spatula.

"Yang suka masak disini selain kamu siapa?." Pertanyaan itu keluar dari mulut Raya.

"Nana sama Asa, Tante." Jawab Renjana tersenyum.

"Oh ya? Naka suka masak?." Tanya Raya antusias.

"Iya Tante. Masakannya Nana itu, beuh! Enak banget. Dia jadi chef utama di kost-an ini." Jawab Renjana tak kalah antusias.

"Wah jadi penasaran pengen coba masakan kamu." Ucap Raya.

"Eh?." Bingung Renjana lalu tertawa canggung.

"Makanan siap!!." Seru Melly lalu menata piring-piring di atas meja.

"Makan yang banyak, anak-anak!!." Sahut Jevyra tersenyum.

Tanpa mengeluarkan suara, kelima anak itu makan dengan tenang dan teratur. Sehingga..

"Gevin?." Bisik Leo yang duduk tepat disebelah Gevin.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang