My Little Angel: Chapter 25

3.7K 321 14
                                    

僕の心を唯一満たして去ってゆく君が

僕の心に唯一触れられることが出来た君は

Oh baby もういないよ もう何もないよ

Yeah wish that I could do it again

Yeah I wish that I could do it again

Turnin' back the time

back when you were mine (all mine)

One Ok Rock - Heartache -

[[ Selamat Membaca ]]

They say that time, takes away the pain.. But I'm still the same. Why didn't I realize? This is so fucking hurt.. this is heartache?

Iqbaal mengerang kecil ketika matahari menelisik kelopak matanya yang masih menutup. Terduduk dengan perlahan, dan menggerakkan kepalanya kesamping kiri dan sebaliknya. Ah! Ototnya tidak bisa diajak kompromi dan ditambah lagi dengan pusing yang melandanya pagi ini.

Pagi? Ini pukul 08.25 pasti sudah ada yang datang.

Iqbaal mengusap wajahnya kasar hingga ujung rambutnya, menekan dahinya pada telapak tangan yang sikunya menempel di lututnya.

"argh.." Iqbaal melempar botol wishkey kesembarang arah. Dan pecahan benda terdengar begitu nyaring.

"Iqbaal" Kiki membuka pintu dan memanggilnya dengan tergesa – gesa, dia terdiam sejenak ketika melihat pecahan kaca yang sangat berantakkan dan Iqbaal terlihat sangat berantakan. Sama dengan kaca itu.

"Ada yang ingin kau sampaikan?" suaranya yang terdengar sangat dingin mengalihkan pandangan Kiki dari kaca itu.

Bagimana? Aku harus memberitahunya sekarang atau? Jika aku tidak memberitahunya sekarang dia akan lebih marah dari ini Kiki. Ah ayolah!

Kiki terlihat sedikit gelisah dan gugup.

"Jadi.." Kiki menelan ludahnya dan berdeham pelan.

"Jadi.."

Kau mengulang ucapanmu Ki.

"Bisakah kau tidak membuatku menambah rasa muakku." Kiki menyeringai sedikit dan meneruskan membuka mulutnya.

"(Namakamu).."

Iqbaal menoleh dengan cepat melihat mata Kiki dengan begitu tajam dan lingkar hitam terlihat jelas dimatanya.

"Ada apa dengannya?"

"Dia, jatuh sakit dan tidak sadarkan diri Iqbaal."

Tuhan... cukup sudah. Iqbaal menundukkan kepalanya dan mengusap kedua matanya dengan telapak tangannya.

"(Namakamu)..." Kiki tahu suara itu meski suaranya bergetar dan begitu lirih.

"Iqbaal, kau butuh sarapan dan membersihkan tubuhmu. Kau terlihat sangat berantakan dan---"

"tidak Kiki. Persetan dengan kondisiku saat ini! Kau siapakan seluruh bodyguard. kita mulai hari ini. Aku tidak peduli lagi dengan kejutan. Bukan itu yang diinginkan wanita. Kehadiran sang pria lebih berharga dari kejutan yang dibawanya."

Iqbaal berdiri dengan cepat dan mengambil jas yang terletak di walk in closet miliknya diruangan ini.

Memakainya dengan sembarangan dan berjalan cepat ketika mengetahui Kiki menuruti perintahnya dia sudah berada diluar ruangannya.

"Aku akan menemuimu hari ini, bahkan kalaupun aku mati di depanmu, aku rela. Karna aku mati di dekatmu."

Decitan beberapa mobil di belakang Iqbaal, dan mengeluarkan begitu banyak orang dengan setelan jas hitam.

Angelic (MLA - 2015)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang