If your stars are falling
I'll put them back in your sky
Yea, I'll always be there
Whenever you feel like you've got nothing
Baby remember something
I'll always be
Your centre of gravity
-Sayap Pelindungmu (english version) / The Overtunes -
[[ Selamat Membaca]]
(Namakamu) mengambil dasi Iqbaal sebelum dia mengambilnya,
"Karna kau telah membantuku, bolehkah aku juga membantumu?"
Iqbaal tersenyum dengan jajaran giginya yang terlihat sedikit, dan menganggukan kepalanya sambil menutup matanya sekilas, menandakan jika dia menerima apa yang diminta oleh (Namakamu)
(Namakamu) berjinjit ketika dia harus meraih kerah belakang Iqbaal untuk meletakkan dasi, dan disaat itu juga (Namakamu) merasakan ada usapan lembut di lengan atasnya, Iqbaal..
Dan wajah meronanya terpaksa menjadi sasaran tatapan Iqbaal yang begitu focus melihatnya ketika dia menata simpul dasi Iqbaal, itu membuat (Namakamu) sama sekali tidak berani menatap manik matanya.
"Dasimu sudah rapi, bisakah kau berhenti memandangiku?"
Iqbaal menggelengkan kepalanya beberapa kali dan menatapnya lagi, senyumnya semakin terukir begitu juga rona merah di pipi (Namakamu).
Iqbaal menarik cepat dagu (Namakamu) dan mengecupnya sekilas.
"Terima kasih"
Iqbaal dan (Namakamu) hampir terkejut, tidak. Lebih tepatnya mereka terdiam mematung ketika melihat ada beberapa pelayan dan satu orang dengan penampilan berbeda di tengah mereka sedang berdiri di kamarnya.
"Oh, apa kalian. Oh maafkan aku, aku bisa pergi sekarang." Seseorang yang berdiri paling depan mengatakan dengan gugup dan menggerakkan tangannya memerintahkan orang - orang dibelakangnya untuk keluar dari kamar.
"Tidak, kau bisa melakukan tugasmu sekarang, aku akan menunggunya di luar." Iqbaal menarik pinggang (Namakamu) cepat agar lebih dekat dengannya. Dan mencium sekilas kening (Namakamu)
(Namakamu) hanya memandangi Iqbaal yang pergi dengan angkuhnya, posturnya yang tegap berjalan keluar kamar dan menghilang dibaliknya.
"Perkenalkan namaku Jems Glory, aku ditugaskan Iqbaal untuk mendandanimu." Jems menundukkan badannya memberi tanda hormat yang juga diikuti beberapa orang dibelakangnya.
(Namakamu) memberikan senyumnya dan menundukkan kepalanya memberi tanda salam.
Jems mengutak atik beberapa peralatan make up dengan nama ternama tertempel disetiap benda - benda itu, dan beberapa asistennya membenahi rambut, baju, dan mempersiapkan heels untuk (Namakamu). Jujur, jika aku tidak pernah tahu apa nama dari barang - barang itu.
"Kau memang cantik, jelas saja jika Iqbaal memilihmu." Jems tersenyum disertai dengan rona yang kembali muncul di pipi (Namakamu) .
"Kau beruntung sekali" (Namakamu) menaikkan alisnya sekilas dan memiringkan kepalanya. Apa maksudnya?
"Kau sangat cantik, sungguh. Baru kali ini aku melihat polesan make up ku terlihat begitu sempurna, emb. Bukan make upnya tapi dirimu (Namakamu) " Jems menarik tangannya memberi sambutan agar (Namakamu) menggandeng tangannya, sekedar membantu (Namakamu) untuk berdiri dari sofa yang didudukinya beberapa menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic (MLA - 2015)
FanfictionAku hanya manusia lemah tak berarti. Langit cukup luas dan aku tak mampu merengkuhnya. Aku hanya ingin menjadi malaikat, yang menjadi kekasih langit. Dan baru kusadari, malaikat tak mampu merengkuh langit. Karna malaikat tak sehebat Tuhan. Ku lihat...