"So love me like you do,"
"love me like you do"
"Love me like you do,"
"love me like you do"
"Touch me like you do,"
"touch me like you do"
"What are you waiting for?"
Love Me Like You Do -Ellie goulding
[[ Selamat Membaca ]]
~~~
Acaranya sudah dimulai. Tapi tunggu sepertinya ada hal janggal disini, Iqbaal menelusuri hampir diseluruh tempat. Dia baru sadar..
Bastian tidak datang.
Tangannya tergerak mengambil ponsel disaku jasnya.
"Hal---"
"kau baik - baik saja?" butuh beberapa waktu seseorang disebrang sana menjawab panggilannya, apa ada hal yang harus dicurigai?
"Ya, hanya saja sepertinya aku butuh istirahat." Iqbaal hampir tidak bisa bernafas ketika dia menjawabnya seperti itu.
"Kau sakit?"
"tidak Iqbaal, apa aku sudah mengatakannya jika aku hanya butuh istirahat?"
"kau sakit." Oke ini penyataan yang tidak harus dijawab. Kenapa dia begitu yakin dengan apa yang dikatakannya. Apa memang ini yang dimakan sehati?
"iya iya, ini tidak parah kok. Tuan putri baik - baik saja disini." (Namakamu) menjawab dengan kekehannya di akhir bicaranya.
"aku akan segera kesana. Kau terlalu lelah ya kemarin, pusing? Atau apa?" Bahkan jika seseorang yang melihat Iqbaal saat itu, dia akan bertanya 'ada apa Iqbaal? Apa ada hal yang sangat parah?'
Iqbaal terlihat pucat dan sangat gelisah sepertinya dia memang benar - benar khawatir sekarang.
"Tidak. Aku sudah minum obat, ini sudah mendingan Iqbaal"
"Aku akan segera kesana." Keras kepala.
"Iqbaal aku tidak apa - apa. Ini hal yang biasa. "
"demam? Pusing? Ah Ya Tuhan maafkan aku (Namakamu)"
"tidak! Iqbaal.. ini sakitnya perempuan."(Namakamu) mengatakan dengan ragu dan pelan. Tidak ada jawaban disana, sepertinya Iqbaal mencoba memahami apa yang dikatakan (Namakamu). Dan hal itu terlihat lucu, membuat (Namakamu) tertawa kecil disana.
"sudah kubilang aku baik - baik saja sayang" (Namakamu) tersenyum senang meski tidak ada yang melihat, tapi sepertinya Iqbaal tahu suaranya dan gaya bicaranya.
"kau merona ya, lain kali ucapkan kata 'sayang' lebih sering ya. Itu membuatku senang jika kau juga senang"
"Iqbaal..." Iqbaal tersenyum dan mengucapkan jika dia akan tetap kesana. Sungguh keras kepala, tapi aku suka itu.
"Kau setuju dengan apa yang aku rencanakan?"
Bella duduk dengan santainya didepan Bastian yang sedang focus dengan rokoknya.
"sepertinya itu hal yang menarik tapi, tidak. Aku tak ingin melakukannya."
"Bastian.." Bella mengambil langkah keduanya, jika dia tidak menyetujuinya. Sepertinya dia akan membuat Bastian setuju dengan apa yang diinginkannya. Dia memang banyak akal.
Wanita yang cerdik.
Lebih tepatnya licik.
"Ah Ya Tuhan, jika kau melakukan ini, aku tidak akan segan - segan melukaimu. Kau yakin? Hentikan aku atau aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic (MLA - 2015)
FanfictionAku hanya manusia lemah tak berarti. Langit cukup luas dan aku tak mampu merengkuhnya. Aku hanya ingin menjadi malaikat, yang menjadi kekasih langit. Dan baru kusadari, malaikat tak mampu merengkuh langit. Karna malaikat tak sehebat Tuhan. Ku lihat...