Selamat Membaca..
Setelah Chika pergi les, rumah terasa sedikit lebih tenang. Christy, yang masih ingin menghabiskan waktu bersama mamanya, langsung menghampiri Shani di ruang keluarga.
"Ma, kita masak brownies, yuk!" ajaknya dengan senyum cerah.
Shani menoleh dan tersenyum lembut. "Brownies? Hmm, boleh juga. Kebetulan Mama juga lagi pengen yang manis-manis."
Mereka pun berjalan ke dapur, mulai menyiapkan bahan-bahan dengan suasana hangat. Saat Christy mengeluarkan tepung dan cokelat bubuk dari lemari, Shani tiba-tiba tertawa kecil.
"Kamu ingat nggak, dek? Beberapa bulan lalu kita juga masak brownies begini," kata Shani sambil mengambil mangkuk besar.
Christy yang sedang menimbang gula tersenyum. "Oh iya! Waktu itu, dari awal aku datang, Bang Zean langsung meluk aku, kan?"
Shani tertawa lebih keras. "Iya! Terus Chika langsung cemburu dan nyubitin Zean."
Christy ikut tertawa mengingat kejadian itu.
Shani mengangguk. "Terus, karena mereka sibuk adu mulut, Mama langsung tarik kamu ke dapur biar mereka nggak makin berisik."
Christy meletakkan gula yang sudah ditimbang, lalu tersenyum. "Dan Kak Chika langsung mau ikut bantuin, tapi Mama malah nepuk tangannya."
Shani mengangguk sambil terkikik. "Karena kalau dia ikut, dapur mama bisa berantakan!"
Mereka berdua tertawa mengingat betapa hebohnya suasana dapur saat itu.
Christy menambahkan, "Dan Bang Zean langsung ngejek Kak Chika!"
Shani menghela napas sambil tersenyum. "Iya, akhirnya dedek suruh mereka duduk manis di meja dapur, tapi tetap aja mereka nggak berhenti mengoceh."
Christy mengaduk adonan cokelat sambil tersenyum. "Iya ma, Dan yang paling lucu, pas brownies matang, mereka malah rebutan siapa yang harus disuapin dulu!"
Shani tertawa kecil. "Iya, akhirnya kamu nyuapin dua-duanya biar nggak ada yang ngambek."
Christy tersenyum lembut, mengingat bagaimana Chika dan Zean menikmati setiap suapan dengan wajah puas. "Habis makan, mereka juga langsung tidur di sofa ruang tamu, tapi minta di usapin punggungnya"
Shani menatap putrinya dengan penuh kasih. "Mereka memang selalu manja sama kamu."
Christy tersenyum hangat
Mereka berdua saling berpandangan dan tertawa kecil, merasa bahagia bisa mengenang momen manis bersama. Kenangan itu mungkin sederhana, tapi kehangatannya selalu melekat di hati.
Saat Christy dan Shani masih sibuk menyiapkan adonan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat.
"Aroma apa nih? Harum banget," suara Zean menggema di dapur.
Christy dan Shani menoleh, melihat Zean yang sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah penasaran.
"Brownies, bang" jawab Christy dengan senyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
YANG INDAH? | ch2
FanfictionSemua orang bermanfaat dimata orang yang tepat ~ybs