QUEEN

2 - You Okay, Miss?

-Queen POV-

"S.W.A.T? Apa kau bercanda?" Tanyaku pada pria bermata abu-abu itu. Matanya menatapku, penuh dengan wibawa. Tapi aku tak percaya dia hanya anggota SWAT sejak kapan kriteria pilihan kakek turun seperti ini? SWAT hanyalah sebuah badan yang dibangun oleh kepolisian untuk menangani teror.

"Tidak Nona, saya pernah diminta menjadi Agen CIA tapi saya menolaknya karena alasan pribadi. Maaf, jika Nona tidak ada pertanyaan lagi saya harus pergi." Ujarnya dengan acuh tak acuh lantas melangkah pergi.

Aku terhenyak, mulutku terbuka tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. "Astaga astaga. Apa itu? Dia kira dia siapa?... Berani-beraninya pergi begitu saja? Sialan! Kau akan ku pecat besok, lihat saja. Dasar pria kurang ajar!!" Celotehku protes menatap langkah cepat pria itu meninggalkanku sendirian.

Aku berjalan cepat menuju kamarku, merasa kesal karena tingkah kepala keamanan kerajaan baru yang kurang ajar itu. Besok, aku akan membuatnya menderita karena telah membuat kecewa seorang Queen.

***

Tok tok tok! "Nona?! Nona Queen!!"

Aku menarik frustasi bed cover kamarku menutupi seluruh wajah dan tubuhku. "NONA!! Nona Queen sudah saatnya berangkat ke kantor!" seseorang itu kembali berteriak dari balik pintu. Astaga siapa itu!!

"Its me, Miss."

Aku terperanjat bangkit, beraninya dia membangunkan aku. Aku melihat jam classic besar yang bertengger di dinding kamarku, ini baru jam delapan. "Anda akan melewatkan meeting pertama anda bersama dengan pangeran Dubai nona. Kita akan berangkat menuju Saudi Arabia segera." Pekiknya dari balik pintu yang membuatku mengerang frustasi lagi.

"Baiklah baiklah! Aku akan pergi! Tunggu tiga puluh menit lagi!" Balasku memekik sinis dari atas ranjangku, aku beralih bangkit menuju kamar mandiku. Kalau saja bukan karena kakek aku sangat sangat sangat malas untuk mengurus hal seperti itu. Lagi pula kakek memiliki orang-orang terbaik dibidangnya yang dapat dipercaya bahkan untuk mengurusi bisnisnya. Aku benar-benar merindukan masa bahagiaku dulu.

Aku menyalakan shower dan sebuah music player dari iPod-ku, menuangkan sabun ke dalam bathubku yang berlapiskan emas. Setelah penuh aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan lantas beranjak masuk ke dalam bathub. Hoaaam. Aku masih mengantuk, ah tidur lima belas menit tidak masalah kan? Lagi pula apa pentingnya bertemu dengan Pangeran Dubai itu. Aku menyandarkan kepalaku ke tepi bantalan yang berada di bathub, menatap langit-langit kamar mandiku yang terdapat lukisan bunga-bunga di atas marmernya. Terlebih suara Ariana Grande benar-benar lembut membuatku benar-benar mengantuk. Tanpa sadar aku mulai memejamkan mataku.

***

"NONA!! NONA QUEEN!!" Aku tersentak saat mendengar suara pria sialan yang kurang ajar itu. Aku melihat jam digital di dinding menunjukkan pukul sembilan, astaga aku tertidur hampir satu jam. Dengan cepat aku beralih bangkit membilas seluruh tubuhku di atas shower dan mencuci rambutku secepat kilat lantas menarik sebuah handuk dan melilitkannya ditubuhku. Aku berjalan keluar dari kamar mandiku dengan terburu-buru rambutku masih basah hingga menetes ke lantai. Saat aku membuka pintu kamar mandiku aku terpeleset air yang menetes dari rambutku sendiri. "AAAAAKK!!" Aku memejamkan mataku saat menyadari aku terjatuh dan terjerembab ke lantai.

Eh tunggu dulu, aku terjatuh tapi tidak merasakan sakit. "Nona, kau tidak apa-apa?" tanya sebuah suara lembut dan sangat dekat. Jangan bilang kalau!!..

Aku membuka mataku ragu, yang kulihat adalah sepasang mata abu-abu menatapku lamat-lamat. Aku terhenyak saat menyadari aku terjatuh di atas tubuh pria sialan itu dengan hanya menggunakan handuk yang dililitkan ditubuhku!! "A-aku tidak apa-apa." Aku beralih dengan cepat dari atas tubuhnya.