9 - Daniel VS Ken

597 25 0
                                    

-Daniel POV-

"Mr. Reeves, aku ingin kau menemaniku ke suatu tempat sebelum keberangkatan kita ke Los Angeles besok." Ujar Nona saat aku menunggu didepan kamarnya. Aku mengangguk sekali sembari mengekor langkah kakinya menuruni tangga." Nona ingin pergi kemana? Aku akan memanggilkan supir terlebih dahulu."

"Tidak perlu, cukup kau yang mengemudi, pakai mobilku saja." Ujarnya lantas melemparkan kunci mobilnya padaku dan dengan cekatan aku langsung menangkapnya dengan tangan kananku. Aku mengernyit, dia terlihat sedikit aneh pagi ini.Setelah tempramennya yang berubah lebih baik entah kenapa dia sekarang kembali lagi seperti pertama kali aku bertemu dengannya.

Apa jangan-jangan ini ada sangkut pautnya dengan kejadian tadi malam?

Sial, kau bodoh dan idiot Daniel apa yang kau pikirkan bersikap seperti itu pada Nona? Berani-beraninya kau menyentuh wajah cantik dan rambut halusnya dengan tanganmu! Pikiranku berseru memaki padaku, menamparku keras karena hal yang tidak seharusnya aku lakukan.

"Baiklah." Ujarku patuh lantas berjalan menuju garasi tempat jejeran mobil sport dan mobil mewah fasilitas kerajaan terparkir memanjang. Aku menekan tombol unlock pada sebuah mobil sport maserati berwarna silver, lantas membukakan pintu untuk Nona. Dia terlihat cantik dengan rambutnya yang digerai memanjang, mengenakan dress berwarna hitam dan blazer hitam. Lengkap dengan stilettos yang tak pernah absen melengkapi penampilannya dimanapun.

Aku berlari menuju sisi mobil yang lain lantas beranjak masuk. "Anda ingin kemana Nona?"

"Pemakaman kerajaan."Aku menekan tombol start engine, entah apa yang ingin dia lakukan dengan pergi ke pemakaman. Sekarang segala pakaian hitam yang dikenakannya terlihat masuk akal. Setelah kejadian semalam rasanya suasana diantara kami benar-benar terasa kaku dan aneh. Seharusnya aku berpikir panjang malam itu bukan dengan bodohnya berjalan kearahnya seakan aku dapat menenangkannya.

Kau bukan siapa-siapa Daniel Reeves... dan seharusnya kau sadar dimana keberadaanmu.

Tak sampai satu jam akhirnya kami sampai dipemakaman. "Berhenti dibawah pohon besar itu Mr. Reeves." Ujarnya padaku, aku mengangguk sekali sebelum akhirnya mematikan mesin mobilnya saat kami tiba ditempat yang dimaksud olehnya.

Dengan cepat aku keluar dan berlari untuk membukakan pintu untuknya. Dengan anggunnya Queen beringsut keluar, kali ini memakai sebuah kacamata hitam. Gadis itu berjalan melewati jalan setapak diantara rerumputan yang terawat dipemakaman ini. Aku berjalan mengekor tak jauh di belakangnya, mengamati gadis itu dari belakang.

Queen berhenti didepan dua buah batu nisan yang berdampingan. Aku menyipitkan kedua mataku untuk melihat lebih jelas nama yang tertera diatas batu nisan itu. Prince James dan Princess Amanda. Ini adalah makam kedua orangtua Queen.

Yang aku tahu Prince James dan Princess Amanda meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat tragis dimana berita itu sungguh membuat seluruh dunia berduka. Aku masih ingat dengan jelas, saat itu aku masih berusia tujuh tahun saat kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa anggota kerajaan itu terjadi. Seluruh Inggris berduka, bahkan para pemerintah dan anggota kerajaan menetapkan satu minggu berkabung.

Mataku membulat saat melihat kedua bahu Queen bergetar, aku berjalan mendekat kearahnya selangkah. Namun aku menghentikan langkahku saat melihat dia mulai mengatakan sesuatu. "Mother, Father. I'm here."

"Rasanya sudah lama sekali semenjak aku terakhir kali datang kemari... A-aku sangat-sangat... sangat merindukan kalian." Suaranya bergetar, kulihat air mata mengalir dikedua pipinya. "Aku bahkan hampir lupa bagaimana rasanya memiliki orangtua, aku hampir lupa suara Ibu. Aku bahkan hampir lupa belaian hangat Ayah dikepalaku." Queen terisak, menunduk menatap batu nisan itu seakan sedang berbicara kepada orangtuanya.

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang