-Hayden POV-
Aku masih melihatnya saat gadis itu mulai berjalan pergi menjauh dengan langkah kaki jenjang putihnya yang bak super model. Kuakui postur tubuhnya bisa disetarakan dengan model model professional kelas dunia lainnya, Victoria's Secret, Calvin Klein? Gadis itu pasti bisa disetarakan dengan tubuh cantik para model pakaian dalam itu.
Aku baru menyadarinya bahwa dia benar-benar mempesona dan aku sudah mencuri ciumannya dua kali, terasa lembut, saat aku mencium bibir sang puteri dapat kurasakan pula bahwa saat itu adalah ciuman pertamanya. Sekali lagi akulah ciuman pertama puteri inggris itu.
"She's a virgin. Haha, no way." Aku tertawa sarkastik saat bayanganku dan dirinya yang sedang beradu di atas ranjang untuk pertama kalinya. Bisakah aku mendapatkan gadis itu?
Sampai kemudian kulihat seorang pria bertubuh besar menatapku dengan tatapan aneh, pria itu salah satu dari keempat pria yang berjalan mengiringi gadis itu sudah jelas mereka adalah pengawalnya. Pria itu masih menatapku dengan tatapan selidik, kulihat sepertinya dia mengerti apa yang kuinginkan. Aku membalas tatapan pria itu dengan senyuman miring. "Watch her for me, Jack." Ujarku kecil namun pria itu dapat mengerti dan mengangguk patuh.
Benar sekali, pria itu adalah bawahanku yang kukirimkan ke kerajaan inggris untuk menjadi mata-mata mereka. Aku tersenyum licik penuh kemenangan dan kembali mengenakan kacamata hitamku kemudian berjalan keluar dari mall.
Aku menuju ke sebuah mobil sedan mewah dan mengeluarkan remote kunci dari saku jacketku, kemudian menekan tombol unlock. Aku beranjak masuk ke dalam mobilku, kemudian menekan tombol start untuk menyalakan mesinnya.
"Ah benar, aku tidak melihat pria itu. Kemana dia?"
Aku harus mencari tahu dimana keberadaannya, karena bagaimanapun pria itu dan Queen adalah satu satunya saksi kejahatanku. Aku tidak bisa melepaskan pandanganku begitu saja dari mereka.
Walaupun sesungguhnya jika mereka melaporkanku ke pihak yang berwajib, bahwa seorang Hayden Hunter adalah dalang yang bertanggung jawab pada pembajakan pesawat yang menghebohkan dunia karena Puteri inggris adalah salah satu korbannya. Tidak akan ada orang yang mempercayainya.
Terlebih aku bisa membuat alibi palsu dengan semua koneksi yang kumiliki. Terlebih lagi, mereka tidak memiliki bukti apapun. Kejahatanku terlalu bersih dan sempurna, walaupun kecacatan yang kali ini kubuat justru karena mereka berdua.
Aku meremas stir mobilku merasakan kekesalan yang memuncak di dadaku bahwa kejahatanku kali ini tidak benar-benar sempurna.
Tiba - tiba ponselku berdering aku menekan tombol bluetooth pada mobilku agar dapat langsung tersambung tanpa harus memecahkan fokusku saat mengemudi. "Halo? Who is this?"
"It's me sir. Aku sudah melakukan semua yang anda perintahkan, operasinya dapat segera dilaksanakan kapanpun anda siap."
"Baiklah, aku mengerti. Di rumah sakit mana operasinya akan berlangsung?"
"Rumah sakit yang berada tak jauh dari yayasan. Beritahu aku jika anda siap, tuan."
"Okay. Good job Finn."
Aku menginjak pedal gas mobilku lebih dalam, memacunya secepat mungkin agar aku dapat cepat sampai ke yayasan. Lebih cepat operasi di jalankan, itu akan lebih baik.
Satu jam kemudian aku sampai di yayasan Hunter, seperti biasa saat aku turun dari mobil seorang perawat akan datang menyambutku. "Sangat senang melihatmu disini Tuan."
"Dimana Rosetta?" Tanyaku sembari melepaskan kacamata hitamku dan meletakannya di saku jacketku. Kami berjalan melewati ruangan-ruangan yayasan milik keluargaku yang dipenuhi oleh anak-anak tanpa orangtua. Atau lebih tepatnya anak-anak yang tidak diinginkan kehadirannya, anak-anak yang terbuang. "Gadis itu berada dikamarnya dia sedang bermain dengan teddy bear yang anda berikan minggu lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN
FanfictionQueen Alessandra Young adalah seorang cucu dari seorang Raja, gadis itu memiliki segalanya : - Kecantikan ; Queen memiliki paras yang sangat cantik bahkan mampu di sejajarkan dengan Model dan artis papan atas Hollywood. Kecantikannya mampu membuat p...