Mulmed : Saia telah menemukan cast yang cuco buat Daniel. Grey eyes, brown hair. Jeng jeng jeng. Aaron Taylor Johnson as Daniel Reeves.
Happy reading, mwaahh..
***
-Queen POV-
Aku menyandarkan tubuhku ke dinding merasa lunglai dengan segala perasaan yang berkecamuk di dalam hatiku saat ini. Daniel berlari menghampiriku dengan pistol yang masih di genggamnya, dia membidik pria itu yang berjalan menjauh dengan cepat. Daniel menarik pelatuknya bersiap melontarkan peluru ke arah pria itu. Mataku membulat dan langsung menggamit tangannya, menghalanginya menembak pria itu. "No, Reeves!!" sergahku.
"You know who is he don't you, Miss?! You remember everything?!" Aku hanya diam, Daniel kembali memasukkan pistol ke dalam saku Tuxedo yang dikenakannya. Daniel menatapku lamat-lamat menungguku menjawab pertanyaannya. Detik berikutnya aku menganggukkan kepalaku sekali, Daniel terhenyak memijat keningnya dengan tangan kanannya frustasi. "Apa yang dia katakan pada Nona?" tanyanya lagi.
"Dia bilang dia akan mengawasi kita, dia tahu kau juga mengingat semua kejadian hari itu."
Ekspresi Daniel saat mendengar jawabanku tak terlihat baik, seakan dia tahu bahwa semuanya tidak akan berjalan mulus dari sekarang. Dan entah kenapa aku juga mulai bisa merasakannya bahwa kehidupanku tidak akan pernah kembali sama lagi, jalan berkelok dan kerikil tajam seakan menantiku. Penjahat itu tahu kami mengetahui semua kejadian hari itu jika kami melaporkannya ke polisi atau FBI sudah pasti keselamatan kami terancam.
Entah kenapa saat aku melihat mata coklat hazel bajingan itu, aku bisa melihat kekuatan yang terpancar dari tatapan dinginnya. Seakan dia bukanlah seorang penjahat yang terorganisir biasa, mungkin jauh lebih berbahaya dari teroris dunia yang lain. Dan mata cokelat hazel itu... sulit rasanya untuk dapat menghapusnya dari memoriku, jantungku berdegup kencang, darahku mengalir keseluruh tubuh begitu cepatnya, bersamaan dengan rasa takutku saat mata dinginnya menyudutkanku.
Hidupku tidak akan pernah sama lagi...
Malam hari tiba, setelah kejadian itu rasanya sangat sulit bagiku untuk fokus kepada apa yang aku kerjakan. "Queen?!!" Aku tersentak saat mendengar seseorang memanggil namaku kencang. Aku mengerjap semua mata tertuju padaku, aku tak sadar aku hanya memotong-motong makananku tanpa melahapnya. "Queen! Kenapa kau ini? Kau tidak dengar dengan apa yang kakek katakan?" tanya Kenneth padaku.
"Ah ya, maafkan aku." Ujarku sembari menunduk pada kakek yang duduk dihadapanku menatapku dengan tatapan kecewa. Kami sedang makan malam keluarga bersama, hanya aku, kakek, dan Kenneth si pria menyebalkan yang selalu membuat amarahku meledak. "Kakek meminta kita untuk bekerja." Ujar Kenneth dengan senyum terpaksa.
"Bukankah aku sudah bekerja di perusahaan kakek?" tanyaku. "Aku tahu sayang, tapi kakek ingin kalian bekerja memimpin sebuah Mall besar di Los Angeles milik Duke of Thomas, Ayah Kenneth."
Aku menoleh melihat Ken dengan senyuman palsunya, aku tersenyum saat melihat sepertinya dia tidak menyukai keinginan kakek. "Baiklah. Los Angeles?"
Kenneth sontak menoleh kearahku dengan mata birunya yang membulat menatapku bulat-bulat tak percaya dengan apa yang baru saja katakan. "Young lady Queen? Are you sure about that? This is not a joke?" tanya Ken dengan senyuman sarkasmenya.
"Yes, I'm not joking Young master Kenneth."
"W-what?" kini suaranya meninggi, namun saat dia melihat kakek menatapnya dengan tatapan yang menyelidik sontak ekspresi kagetnya berubah menjadi senyuman lebar. "Bukankah Mall itu milik Ayahmu, kenapa kau harus menolaknya?" tanyaku lalu meminum orange juice.
"Tapi kami keluarga kerajaan, untuk apa bekerja dan memimpin sebuah pusat perbelanjaan?" tanya Kenneth. Well, jika aku masih Queen yang dulu mungkin aku akan menanyakan hal yang sama. Tapi fokusku sudah berubah sekarang, aku akan menuruti apapun yang Kakek minta.
Setelah semua yang terjadi yang kumiliki hanya kakek, sudah waktunya untuk menghentikan sikap kekanak-kanakanku. Terlebih lagi setelah kejadian pembajakan pesawat yang mengerikan itu, membuatku menyadari setiap detik yang kualami adalah waktu yang berharga dan aku akan memanfaatkan waktu yang kumiliki untuk membahagiakan kakek. Aku tahu selama ini dia sudah cukup dibuat pusing dengan tempramen burukku.
"I will do it Kenneth."
"Tapi Queen, ini adalah hal yang paling aneh yang pernah kudengar. I'm sorry for saying this My King." Ujarnya sembari menoleh kepada kakek, lantas kembali menoleh kearahku. "Kau dan aku bekerja? Yang benar saja, apa kau kehilangan sifat aslimu semenjak kejadian itu?" tanyanya yang membuat alisku bertaut dan mungkin tanduk devil-ku sudah keluar dari kepalaku sekarang.
"What!!"
Kenneth mungkin adalah sepupuku, tapi dia juga musuh bebuyutanku, kami seperti Tom and Jerry, tidak pernah akrab sedikitpun. "Are you not just losing your memory after that accident?"
"Cukup Kenneth Aldrich Young! Satu-satunya yang tidak masuk akal adalah kau! Apa salahnya jika keluarga kerajaan bekerja?! Apa kau hanya memangku hidupmu pada uang pajak rakyat yang kau habiskan untuk bermewah-mewahan?"
"What?! Apa kau tidak sadar dengan dirimu Queen Alessandra Young?! Siapa yang memiliki tempramen buruk? Aku?"
Mataku membulat, aku beranjak berdiri, mataku terasa perih aku tak tahan lagi. "Aku akan pergi kek, nafsu makanku sudah hilang sedari awal. Terima kasih atas makan malamnya, selamat malam Kakek." Aku berjalan cepat pergi meninggalkan ruang makan, melewati lorong menuju keluar ke taman belakang yang sepi dari penjaga.
Aku duduk di bangku taman melampiaskan kesedihanku di antara kegelapan malam yang sepi. "Ken benar benar keterlaluan bisa-bisanya dia mengungkit kejadian itu." Isakku sendirian menatap remang remang lampu taman. "Nona Queen?" seseorang memanggil namaku aku menoleh ke asal suara serak itu.
Seorang pria berdiri disana, aku sulit melihatnya dengan air mata yang masih menggenangi kedua mataku. Dia melangkah mendekat. "Reeves?" tanyaku saat melihat sosoknya dengan ekspresi yang sulit kugambarkan. "Berhenti! Jangan melangkah mendekat lagi." Dia terhenyak tersontak berhenti saat mendengar ucapanku.
"Tapi Nona..."
"Aku tidak ingin ada orang yang melihatku seperti ini, berhenti disana." Aku menunduk menutupi wajahku dengan rambut panjangku. Tapi beberapa detik berikutnya kulihat sepasang sepatu kulit hitam berdiri di hadapanku. Aku mendongak melihat Daniel berdiri di depanku. "Kau!"
"Aku malu, tidak ada yang pernah melihat sisi lemah seorang Queen seperti ini selain kakek. Kenapa semuanya jadi seperti ini?" lirihku kemudian kulihat Daniel berlutut dihadapanku. Menatapku penuh kelembutan, tidak pernah aku melihat ekspresi wajahnya yang seperti ini.
Dia menggerakan tangan kanannya ke wajahku, aku terdiam, dia menghapus air mata di pipiku dengan ibu jarinya. "Aku tak percaya akan mengatakan ini pada Nona, jadi hanya seperti ini seorang Queen Alessandra cucu seorang Raja Alexander. Dari luar keras seperti batu, namun hatinya serapuh kaca yang tipis."
"A-apa?" tanyaku terisak.
"Aku lebih suka melihat Nona berteriak dan memakiku dibanding harus melihat Nona menangis seperti ini hanya karena Tuan Muda Kenneth." Dia tersenyum hangat, merapihkan tatanan rambutku dengan jemari besarnya.
Tidak pernah aku merasakan seperti ini sebelumnya, seperti ada seseorang yang menjagaku disaat aku merasa takut, melindungiku saat aku berada dalam bahaya, menghangatkanku disaat aku merasa kedinginan.
Dia menggenggam tanganku yang berada di pangkuanku, tersenyum hangat lantas berkata "Don't cry, my beautiful lady."
to be continued...
Oia kalian tetep bisa membayangkan siapapun cast yang kalian suka. Tapi Aaron Johnson sekseeh bangeet, badannya ulala ototnya bertebaran dimana-mana, cocok banget buat karakter Daniel. Jangan kaget aja kalo udah tau backgroundnya dia, saia pas pertama kali tau shock berat. Lah kenapa jadi bahas dia, okesip bye mwaah.
Di lanjut senin depan, jangan lupa klik bintang dan komen bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini, so far?

KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN
FanficQueen Alessandra Young adalah seorang cucu dari seorang Raja, gadis itu memiliki segalanya : - Kecantikan ; Queen memiliki paras yang sangat cantik bahkan mampu di sejajarkan dengan Model dan artis papan atas Hollywood. Kecantikannya mampu membuat p...