6 - Unexpected Guest

734 35 4
                                    

Mulmed : New cast - Kenneth Aldrich Young (Sepupu Queen)

-Author POV-

Di sebuah mansion besar di Los Angeles, seorang pria berambut cokelat duduk di meja bundar untuk berjudi. Sontak dia menghentikan kegiatannya saat merasakan ponsel di sakunya bergetar tanda panggilan masuk. Tertera nama seseorang dilayar itu, tanpa menunggu waktu lama dia langsung mengangkat teleponnya. "Yes?"

"Ah jadi begitu... seperti yang sudah ku duga. Secepatnya beritahu padaku jadwal gadis itu."

"Ah baiklah, F1 London? Dua minggu lagi? Aku mengerti."

"Good job. Okay."

Pria itu menutup teleponnya lantas tersenyum licik. "Ada apa Hayden? Apa kau memiliki rencana Robin Hood lainnya?" tanya seorang pria di depan Hayden yang tengah memegang deretan poker. "No, not yet Mike. I've got something to do." Dia beringsut bangkit. "David!"

"Yes boss!" seru pria itu.

"Gantikan aku, jika kau menang. Semua yang kau dapatkan akan menjadi milikmu." Hayden tersenyum miring, pria bernama David berseru senang dan langsung duduk di tempat sebelumnya Hayden duduk. "Thank you boss! Ah tapi, kau ingin pergi kemana?!" seru pria bernama David itu saat Hayden berjalan meninggalkan ruangan judi mansion itu.

"Aku akan menemui Rosetta."

Hayden berjalan meninggalkan Mansion itu menuju deretan mobil sport yang terparkir di luar pagar mansion. Hayden beringsut memasuki sebuah mobil Jeep putih keluaran Mercedes, menyalakan mesinnya dan kemudian mobil itu melaju cepat di jalanan Los Angeles.

Satu jam kemudian pria itu sampai di sebuah bangunan rumah besar bertuliskan Yayasan Yatim Piatu Hunter, setelah sebelumnya dia mampir ke sebuah toko boneka dan membeli sebuah boneka beruang besar seukuran tinggi manusia dewasa. Hayden memarkirkan mobil Jeep Mercedesnya di tepi lapangan. "Oh Tuan Muda, kenapa tidak bilang padaku jika ingin mampir?" seorang wanita paruh baya belari menghampiri Hayden. "Tidak apa Nyonya Smith, aku hanya ingin menjenguk Rosetta."

Hayden membuka pintu belakang dan mengeluarkan boneka beruang raksasa berwarna pink itu. "Wow besar sekali Tuan, rasanya anak-anak yang lain akan merasa cemburu jika anda memperlakukan Rosetta begitu istimewa."

"Jangan khawatir Nyonya Smith, lihat sebuah truk di belakangmu." Tepat disaat yang sama sebuah truk container besar datang dan truk itu memasuki perkarangan lapangan yayasan itu dengan bagian belakang terlebih dahulu.

Tiga orang pria dewasa keluar dan langsung membuka isi container truk tersebut, betapa kagetnya Nyonya Smith saat melihat para karyawan pengiriman paket itu menuruni dua boneka raksasa beruang berwarna cokelat. "Nah, tidak ada yang akan merasa iri pada Rosetta sekarang. Walaupun sebenarnya Rosetta memang anak yang istimewa bukan?"

Nyonya Smith mengangguk setuju. "Terima kasih Tuan Muda, anda memberikan lebih banyak dari pada donatur yang lain."

"Sudah semestinya begitu, kakekku yang mendirikan yayasan ini bukan? Baiklah aku akan menemui Rosetta, dimana dia?"

"Rosetta sedang berada di taman belakang Tuan, dia sedang bermain sendirian di ayunan."

"Baiklah aku permisi pergi. Ah ya tolong urusi penerimaan paket itu Nyonya." Ujar Hayden sebelum melangkah pergi menuju taman belakang. Benar saja apa yang dikatakan Nyonya Smith, seorang gadis berambut hitam bergelombang sedang duduk terdiam di sebuah ayunan. Hayden merasa sedih melihat gadis kecil itu hanya duduk menatap kosong ke depan.

Hayden berjalan melangkah dengan boneka beruang besar yang di gendong di belakang punggungnya. "Rosetta?" Hayden meletakkan boneka itu di tepi ayunan dan berjongkok di hadapan gadis kecil itu. Alis gadis itu bertaut. "Paman Hayden?" tanya gadis kecil itu ragu padahal Hayden sudah berjongkok tepat dihadapannya.

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang