QUEEN

15 - I Know Him

-Author POV-

Secepat kilat Hayden dapat langsung mengetahui dimana keberadaan Queen, dimana gadis itu bekerja, dengan segala koneksi yang dimilikinya. Seakan dia mampu mencari jarum diantara tumpukan jerami, bagi Hayden itu cukup mudah cukup gunakan magnet untuk menemukan jarum itu. Saat ini Queen tengah duduk di sofa panjang ruang tengah apartemennya, menunggu dengan sangat bosan kedatangan Daniel.

Kenneth sedang berada di apartemennya sementara para penjaga keamanan apartemen masih berjaga di depan pintu masing masing para bangsawan itu. Sampai kemudian lift berdenting yang membuat dua orang penjaga langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu lift. Pintu lift terbuka memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi dengan badan tegap beranjak keluar dari lift. "HEI!! WHO ARE YOU!!" pekik seorang penjaga saat dengan santainya pria itu berjalan menghampiri para penjaga keamanan.

"Hei, calm down buddy. I'm her friends, I came here to see her." Ujar pria itu tenang. Senyum miring lagi-lagi terbentuk diwajahnya. "Aku rasa kau salah lantai, pergilah."

"No no no. Aku serius, aku tahu dia yang tinggal di apartemen ini Queen Alessandra Young, dia temanku, aku baru saja menghubunginya. Dia bilang aku boleh berkunjung. Jika kau tidak percaya kau boleh menggeledahku." Ujar pria itu lantas mengangkat kedua tangannya. Seorang penjaga memeriksa setiap sudut tubuh pria itu, tidak ditemukan apapun. "Tunggu disini, siapa namamu?"

"It's Hayden, Hayden Hunter."

Seorang penjaga di depan pintu kamar Queen mengetuk pintu apartemen Queen, sepuluh detik kemudian Queen yang hanya mengenakan kaus putih polos hampir transparan dan hot pants berwarna pink membuka pintunya. "Daniel?!" serunya sumringah saat membuka pintunya.

"I'm so sorry, her majesty. Ada teman anda yang bersikukuh untuk berkunjung. Apa anda mengenalnya?" tanya penjaga itu yang membuat senyuman Queen menghilang karena ternyata bukan Daniel yang berada di balik pintu itu. Saat penjaga itu bergeser, muncul seorang pria dengan kemeja hitam dan jeans yang membuat Queen terpaku ditempatnya berdiri.

"Yang mulia? Apa anda mengenalnya?" tanya sekali lagi penjaga itu. Queen menelan air liutnya susah payah, dia melihat pria itu tersenyum padanya memperlihatkan deretan gigi putih yang tertata rapi membuat Queen tak mampu mengalihkan pandangannya. Merasa takut, tak menyangka pria itu bisa berada di depan pintu apartemennya. "Good afternoon, Queen. Long time no see." Ujar pria berambut coklat terang itu dengan senyumannya yang mampu membuat gadis manapun bertekuk lutut.

"Ekm, ya, I know him." Ujar Queen dengan suaranya yang seakan menghilang. Dia membuka pintu apartemennya lebih besar, mempersilahkan pria bajingan itu masuk. Saat pria bertato itu masuk, Queen dengan cepat menutup pintunya, bersandar di pintu itu dengan keringat dingin yang mulai muncul dari kening dan lehernya.

Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menikmati pemandangan kota Los Angeles yang terlihat cantik di siang hari dari dinding kaca apartemen Queen. Pria itu berbalik ke arah Queen, menatap gadis itu lamat-lamat dengan tatapan dingin dari mata cokelat madunya. "Hai, kita bertemu lagi." Ujarnya dengan ramah namun tak meninggalkan nada dingin mengintimidasinya.

"A-apa yang kau inginkan? Kenapa kau bisa sampai disini?" tanya Queen tergagap. "Sssh ssh, jangan takut. Aku tidak akan melukaimu, apa aku pernah melukaimu? Tidak kan?" ujarnya sembari meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Queen menggeleng kaku. "Tidak, kau tidak pernah melukaiku. Kau hampir membunuhku."

"Tidak... Aku tidak akan pernah melakukan itu." Ujarnya sembari melangkah semakin mendekat ke arah Queen yang bersandar di balik pintunya. "Ah, tidak seharusnya aku bertingkah seperti ini. Ijinkan aku memperkenalkan diriku Yang Mulia. Aku Hayden Hunter." Ujar pria itu sembari menggamit tangan Queen, yang membuat Queen memejamkan matanya namun saat merasakan sesuatu di tangannya Queen sontak membuka matanya dan melihat Hayden bersimpuh di depannya sembari mencium tangannya.