Jakarta

803 38 0
                                    

Setelah tak ada cara lagi untuk membawa Dilla kembali, aku mulai putus asa, aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berharap dan terus meminta pada Sang Pencipta.
Akhir-akhir ini, pikiranku selalu kacau. Aku tak bisa berpikir jernih, aku menjadi orang yang sensitif.
Aku memutuskan untuk lindah ke Jakarta. Aku ingin memulai hidup baru, ingin mencari suasana baru, tanpa ada Dilla lagi di dalamnya.
Di Jakarta, aku tinggal bersama Om Adi, Tante Dina, dan Rini. Rini adalah saudaraku, Rini satu tahun lebih tua dariku. Sejak saat itu Rini menjadi sahabat baruku, menjadi teman curhatku.
Di Jakarta, aku di ajak untuk kerja bersama Om Adi di sebuah proyek bangunan. Aku bekerja sebagai perancang rangkaian listrik. Aku berniat mengumpulkan uang untuk kuliah tahun depan. Aku mulai bosan hidup seperti ini.
Selain itu, aku meminta kepada Om Adi agar mengizinkanku untuk terus aktif di bidang musik. Aku merasa senang, karena Om Adi tak hanya mengizinkanku untuk terus aktif di musik, tapi Om Adi juga memperkenalkanku pada seorang produser musik yang sejak saat itu langsung bekerja sama denganku.
Aku mulai sering main dari cafe ke cafe, aku sering main di pentas seni sekolah, dan masih banyak lagi.
Aku merasa cukup nyaman tinggal disini. Aku bisa melakukan banyak aktivitas yang bisa membuatku sedikit lupa pada Dilla. Aku tak mau terus tersiksa hanya karena Dilla terus mengganggu pikiranku.
Sekarang aku tak tahu Dilla sedang apa dan dimana, aku hanya bisa mencari sedikit kabar lewat Azzuri. Aku belum berani menghubunginya langsung meski hanya untuk menanyakan kabarnya.
Aku ingin bisa berpaling dari Dilla. Tapi entah mengapa, miliaran wanita di Bumi tak ada satupun yang mampu membuatku berpaling dari Dilla. Pasti banyak yang lebih baik dan lebih cantik dari Dilla, tapi seakan aku tak pernah peduli.
Sekarang, aku mulai membangun karirku sebagai musisi. Aku juga memperkenalkan lagu yang pernah kuciptakan untuk Dilla pada masyarakat luas. Dan aku merasa bangga bahwa karyaku diterima baik disini. Aku berharap suatu saat nanti Dilla akan menyaksikan penampilanku membawa lagu itu.
Mungkin sekarang aku dan Dilla sudah sangat jauh. Tapi sampai saat ini, aku masih yakin bahwa aku akan bersatu lagi dengannya. Dia akan segera tahu siapa yang benar-benar mencintainya, dan siapa yang lebih mampu membahagiakannya. Akulah orang itu.

"Dilla, aku disini, jauh dari tempat dimana kamu berada, tapi perasaanku tetap sama, tak pernah mau untuk hilang. Maaf jika aku selalu merindukanmu tanpa permisi, semoga ada yang bisa menyampaikan rasa rinduku padamu. Aku menyayangimu."

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang