Visi malam itu
Malam ku tertelungkup rembulan separuh
Bersinar temaram
Dan masih terlihat jelas siapa
Apa
Dimana
Dan bagaimana suasana
Serta dirimu!Aku masih sendiri
Berteman sepi
Dan aku suka menyendiri
Bertahun sudah kucumbu sepi
Bertahun pula aku bercinta dalam sendiri
Sesepi mimpiHingga kau bersedia mengentaskanku dari mimpi
Kau datang
Dan rela terjaga demi aku yang terlelap
Lelap dalam tidur sesaat
Di pangkuanmu
Dan kubayang kau bersayap paling indah
Diatasmu bermahkotakan rubi ilahiYa
Keindahan adalah kamu. kasihku. yang datang bersitahan mambawa panji bercahaya ngusir kelengangan gelap yang disitu aku bertahanDan kepergian adalah aku, yang setelah terbangun. Terenyak sejenak dengan kopi dinginku
Dan akhirnya berlalu
Tanpa tersenyum kepadamuAnggaplah kepergianku ibarat kopi manis
Tanpa gula tapi
Anggaplah begitu, tak seberapa pahit kau rasa
Namun sebenarnya ada manis yang janggalAku pergi membawa kenanganmu
Kenangan itu
Yang akan aku tambahkan dalam goresan pada kanvas hidupkuYang dulu kelam
Kini berwarna
Yang dulu hitam
Kini bercahaya08:45, 26 November '15
A. T. H. Pamuji
KAMU SEDANG MEMBACA
Obscura
Poetry"Dan biarlah nanti, dengan bait-bait suciku, Aku mengenang-Mu Sebagai salah satu cara pengkudusanku akan dosa-Mu"