Andai Kata Penghabisan

2 0 0
                                    

14 Februari, hari valentine?
Mawar, cokelat dan pita
Datang,
Tapi sekaligus saksi kepergianmu
Terpagut bisu di lenganku,
Sebagai pusaka
Akan segala luka
Mawar itu...

Ingin ku diam
Ingin ku lupakan
Tapi kenyataannya kau pergi
Ya pergi
Pergi

Dan aku kini tak kan pernah bisa
Menyanyikan lagu yang tak pernah usai ini padamu
Harusnya ini
Saatmu menyaksikan dimana aku berada
Kala aku menatapmu
Berdiri
Disamping dan
Berdampingan dengan ibuku
Bergandengan
Berdendangan
Ya, kalian bersama
Sudah lama
Bersama

Dan hari itu
14 Februari
Hari dimana aku kehilangan keyakinanku
Karena dia
Dia!
Tak hanya lebih, tetapi sangat hebat
Dia berkata
"Musik adalah rumah bagi pesakitanmu".
Dan berkata bahwa ku masih muda
Bawalah amarah itu
Gairah itu
Dalam halaman lembar buku kosong
Dan amuklah!

Aku mencoba membutmu bangga
Dan berharap kau disana,
Diatas
Disana bersama Tuhan
Tersenyum
Dan berkata
"Dia, anakku!".

Aku masih mencari wajahmu
Di keramaian
O, seandainya kau mengerti
Aku
Diriku
Dan aku
Dan diriku

Hingga kau menatapku,
Masihkah kau mengenaliku?
Masihkah kau akan menggendongku dipunggungmu?
Masihkah kau mengkritikku?
Masihkah kau mengikuti langkahku,
Berharap tak ada salah langkah ku ambil

Sentuhlah bagian diriku
Hatiku
Dingin
Ya
Dingin, dan masih dingin
Dan selalu dingin
Sejak saat dimana kau terambil

Aku tahu ini sudah beberapa kala
Tapi aku masih memiliki visimu
Jelas
Dan semakin jelas seiring hari
Sekarang
Aku harap kau bisa dengarku
Aku minum terlalu banyak!
Dan aku memadat terlalu banyak asap!
Tetapi jika kau bisa menatapku sekarang?
Omong kosong!
Sudah kupastikan itu

Sama seperti
Saat kukatakan bahwa aku
Tak mau merasakan deru angin
Sama seperti saat aku
Katakan bahwa tak ingin mengerti cinta sejati
Hingga aku mencinta
Dan kehilangannya
Cinta

Sama seperti jika kau kehilangan kakak perempuan
Maka seseorang kehilangan ibunya
Sama seperti jika kau kehilangan ayah
Maka seseorang kehilangan anak laki-lakinya

Apa mereka dirindukan?
Ya, mereka sangat dirindukan
Hingga aku pun merindukan
Apa yang tak ingin
Dan yang ku harap
Untukku rindukan

Tapi, jika kau ingin menyisihkan waktumu untukku
Aku hanya ingin bersambat
"Mama, Ayah, aku hanya ingin merindukan kalian".

Aku masih mencari wajahmu
Di keramaian
O, seandainya kau mengerti
Aku
Diriku
Dan aku
Dan diriku

Apa kau akan memanggilku seorang penebus atau pendosa?
Atau kau akan menyebitku pecindang atau pemenang?

Tapi saat kau menatapku
Di keramaian
Aku bergidik...

Aku masih mencari wajahmu
Di keramaian
O, seandainya kau mengerti
Aku
Diriku
Dan aku
Dan diriku
Dan aku
Diriku
Aku

Sendiri

21:03, 12 November '15
A. T. H. Pamuji

ObscuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang