Sepi Memperkosaku!

15 0 0
                                    

Malam ini
Ku digerayangi sepi
Meraba seluruh bagian intim dari
- pesakitanku yang tak terperi

Sepi? -tanyamu
Bagaimana rasa dari perasaan itu?
Hampa
Hampa dan hampa
di dalam hampa yang terasa lebih hampa
dari hampa hampa yang sebelumnya, ya hampa

Kini tangan sepi
Menggapai sisa kenangan
Tiba tiba ku antusias meresapi
Sentuhan
demi sentuhan
Tangan sepi itu merayap
Hingga kini hinggap dalam kenanganku yang paling gelap...

Apa itu? -tanyamu
Tidakkah kau sudah tahu?
Bukan kah kau bagian dari kenangan itu?
Lalu kenapa kau tanyakan kembali padaku?

Dalam kenangan
Ia meremas keras visi sebuah wajah
Tak jelas ia cengkeram dalam genggaman
Siapakah?
siapa?
kah?

Dalam diri hati kini meronta
Tak terima akan perlakuan tangan sepi
Ia berontak!
Dan berlari...
Berlari...
Lari...
Kenanganku berlari
Berlari
Lari
Lari dan berlari selari larinya ia berlari
Lari dan berlari
Dan lenyap
Lenyap
Ia hilang
Kenanganku hilang

Meninggalkan rongga
Yang kini didiami tangan sepi nan hampa
Tanpa isi
Sepi
Sepi dan menyepi dalam sepi
Sendiri dengan sepi
Sepi
Sep
Se
S
E
P
I

Aku sendiri dalam hati berteman sepi
-lagi
Tanpa kenangan berarti
Yang kini telah pergi,
lari
Karena dalamku, hati
-ini
Terasa dingin terlalu sepi
dan kulihat ia masih setia berlari
berlari ia setia, lari

Larilah! -seruku
tapi saat kau lari
Jangan toleh padaku
pada jantung duri terperi

Kini kau bebas
Kini kau ku lepas
kulepas
kau bebas
Kenanganku-

03.35, 6 November '15
A. T. H. Pamuji

ObscuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang