Aku menunggumu
Pada sebuah sepi yang berkelakar tentang janji
Dan kau tak peduliAku menantimu
Kembali seperti saat kau menghantarku menuju ketiadaan diri
Menelan pil sendu akan gelimang citra dan lakuku yang terwakilkan atas namamuAku menunggumu, o' karibku
Artikanlah sebuah percakapan denganmu
Terbilang pada suatu waktu senja memaku
Pada sebuah tembok berlayar biru
-merah dahulu
Kemudian biruKata-kataku telah memudar
Bersahut dalam diri ini, melingkar
Pada kelambu beludru yang memisahkan kita
O, karibku
Aku merindukanmu meski tak satu waktu
Satu meja kita bersamaSaat menatap matamu adalah diorama kenangan yang tiada terbersit keinginan untuk menguburnya
Betapa yang ada hanyalah diri
Yang menghinakan ialah nyawa
Dua tiga nyawa hanya tertampung pada satu kepalaO, karibku
Aku merindukan cericip liarmu
Meski disitu kadang aku meragu
Untuk menyapu sebuah niatan pada hasutanmu
Aku tertekuk lututO' karibku
Ceritakan lagi tentang bagaimana kau menjadi aku
Dalam sebuah lakin dimana kau sebagai sutradara dan aku peran utama
Lalu terbalik pada suatu tiupan waktuLalu bicarakan lagi tentang obrolan santai pada sebuah selasar
Di waktu sore
Tentang sebuah daun yang kau tancap sebatang kayu
Lalu kau beri pada wanita lugu bermata sayu
Adakah kau bidikkan itu sesungguh kau merasukiku?
Tapi adakah sesungguh itu kaupun masih meragu, bukan?Untukku yang tak sedang sadar dalam lamunan rindu, singgahlah sejenak menikmati tarian kenangan dalam balairung ingatan
Wajah-wajah lesu dan topeng-topeng palsu itu 'kan menghiburmu
Sejenak
Atau selama kau mauNikmatilah lalu tikamlah!
Adakah tega kau melihatku luluh dalam ingatan akan kenangan yang menari menjadi-jadi
Dan enggan beranjak oleh sepi?
Bantu aku berontak!
Sebagaimana kau berontak tunduk pada ragaku
Saat seserpih adiksi mengoyak sadarku
Jadilah aku, karibkuAku rindu menjadi kamu
Atau enyahlah dari kepalaku!
: Aku hanya percaya, apa yang aku ingin percaya00:01, 28 Januari '16
A. T. H. Pamuji
KAMU SEDANG MEMBACA
Obscura
Poetry"Dan biarlah nanti, dengan bait-bait suciku, Aku mengenang-Mu Sebagai salah satu cara pengkudusanku akan dosa-Mu"