"Duduk!"
Whoa, ia bahkan baru sampai rumah dan belum membersihkan dirinya. "Ada apa?"
Ia mengeluarkan smirk-nya, aw, ia makin terlihat seksi dengan rambut hijau tosca-nya dan tatto-nya yang bertebaran di lengan. Aku bahkan belum sempat memujinya dan ia sudah menyuruhku duduk dengan kasar. Apa ada yang serius? "Aku ingin mencoba sesuatu yang baru denganmu, baby,"
Aku menyerngit, "Apa?"
Ia menunjuk ke arah koper yang ia bawa. Seingatku saat ia berangkat tadi pagi, ia tidak membawa apa-apa selain mac-nya. "Apa itu?"
"Buka saja,"
Dengan tidak sabar aku membuka kopernya, dan wah.
Oh. My God.
"What the fuck is this, Min Yoongi Oppa?"
"Languange, miss."
"Excuse me?" Aku mengeluarkan sebuah borgol dengan bulu bulu berwarna merah, lalu err...dildo, vibrator, pecut, tali, dasi, dan masih banyak lagi. He's 100% insane.
"Aku mau mencobanya dengamu,"
"No."
Ia berlutut di depanku mengeluarkan aegyo-nya, tsk. Aku tidak mau menatapnya, aku pasti akan langsung luluh, "baby please, i swear you will like it," ia menangkup kedua pipiku, membuat mata kami bertemu. Shit, aku luluh.
"Sekali saja."
Ia langsung memelukku erat dan menciumi seluruh wajahku, "thankyou (y/n), thankyou so much!"
--
Ia sedang mandi, ia menyuruhku menungguku di ruang tv, ia akan memanggilku katanya. Terus terang saja, jantungku berdegup kencang sekali mengingat apa yang ia minta. I have no idea dimana ia membeli barang-barang seperti itu. Awe, aku merasa akan menjadi Anastasia Steele.
"Baby, come in!" Crap. Jantungku malah berdegup tambah kencang. Aku dengan parau melangkah menuju kamar kami.
Tok. Tok. Ia membuka pintunya, ia hanya memakai boxer dan dasi. Dan siapa yang menyangka Min Fucking Yoongi terlihat sangat seksi hanya dengan pakaian seperti itu?
"Like what you see, hm?"
Aku berdecak. "Lalu apa, oppa?"
Ia menyuruhku berbalik badan. Wow, ia sangat senang membuatku terkejut hari ini. Aku melihat ada papan--entah dimana ia mendapatkannya--lalu di sebelahnya ada meja, sudah tersusun barang-barang mengerikan. Aku menelan ludah, i'm totally dead.
"Buka bajumu!" Aku menoleh ke arahnya, menatap tajam.
"What the f--"
"Obey me, or i'll give you a punishment."
O...kay. Aku membuka bajuku, menyisakan bra dan celana pendek. "Bra, dan celana."
Aku membuka keduanya. Di hadapannya. Min Yoongi terlihat sangat mengintimidasi. Ia menyerngit, memberikan aku smirk-nya. Mendekat, dan ia langsung berbisik, "call me Sir."
"The f--"
"You'll get a fucking punishment later."
"Sorry, Sir." What the fuck. Ia langsung mendorongku ke papan dan mengambil borgolnya, menaikkan kedua tanganku lurus ke atas, memborgolnya. Ia mulai mengambil alatnya, sebuah bulu? Entahlah. Ia menggelitiki telingaku, lalu leher dan payudaraku.
"Ah,"
"Don't you dare to moan."
"Okay, Sir."
Ia kembali melanjutkannya, menggelitiki kedua nipplesku, lalu pinggang, dan pusar. Shit shit shit. Aku menggigit bibir bawahku, berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan.
"You like it?" Aku mengangguk.
Ia lalu menciumku, memujaku dengan bibirnya. Mencium kedua mataku, hidung, bibir, lalu memberikan banyak kiss marks di leherku, dan berhenti di payudaraku. Memainkan kedua nipplesnya, menggigitnya kecil dan memilinnya dengan dua jari. Holy shit, aku merasa bibir bawahku akan bengkak karena terlalu kuat kugigit.
"AKH!!!" Dengan tiba-tiba dan saat masih memainkan payudaraku, ia memasukkan sebuah vibrator ke dalamku. Walaupun aneh, tapi aku menikmati sisi lain Min Yoongi. He's darker.
Ia memberiku smirk-nya lagi, dan mulai menghidupkan vibratornya, "Sir, please."
"Moan for me, baby."
Ia mempercepat gerakan vibratornya, mulutnya yang nakal masih saja bermain di payudaraku. Double attack. "Ah, sir,"
"Sir can i come?" Entah, sepertinya aku cocok sekali bermain peran. Ia sampai terkejut dan tersenyum. Dan, what the hell ia menggeleng. Yoongi mencabut vibratornya dan melebarkan kedua kakiku. Ia berlutut, menggantikan vibrator tadi dengan mulutnya sendiri.
Yoongi menjilati bahkan menggigit klitoris-ku. "Sir,"
"You're so cute, come for me." AKHIRNYA. Aku mengeluarkannya, mendongak, menikmati pelepasan terhebat yang aku alami. Damn that tongue.
Melepas kedua borgolku, Yoongi langsung mengikat tanganku dengan dasi yang tadi berada di lehernya, kakiku terasa lemas sekali. Sepertinya ia kasihan, jadi ia menggendongku sampai kasur.
Aku terengah-engah. "Akh!" Belum sempat aku menormalkan napasku, ia memasukkan miliknya ke dalam milikku, dengan kasar. Bergerak sambil menciumi bibirku. Tanganku gatal sekali ingin menyentuhnya. Masih sambil bergerak, ia memberikan pijatan pada payudaraku, membuatnya seribu kali lebih tegang.
"Baby, i'm sorry, come with me?" Ia tersernyum seperti Yoongi-ku. Aku mengangguk.
Lelah sekali. Sukurlah ia tidak menggunakan pecut seperti apa yang Christian Grey lakukan. Yoongi membuka ikatan tanganku dan menciuminya, ia mungkin merasa bersalah karena pergelangan tanganku memerah dan banyak luka gores, jeez, aku bahkan tidak sadar borgolnya melukaiku.
Yoongi, dengan telanjang, berlari ke arah dapur dan kembali dengan baskom dan kotak p3k. "Maafkan aku, aku melukaimu,"
"Tidak apa-apa, ini tidak sakit."
"Benarkah?" Aku mencium hidungnya dan tersenyum, memastikan bahwa aku baik-baik saja. Ia tersenyum menatapku. Setelah selesai, ia kembali menemaniku di kasur dan memelukku.
Hm, berpelukan dengannya seperti ini mengingatkanku hal yang baru saja kami lakukan. Dan aku teringat sesuatu. "Oppa, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hm?"
"Kau membeli semua barang itu?"
Ia menoleh ke arahku dan menggeleng. Sambil tertawa.
"Lalu barang itu milik siapa?"
"Aku meminjamnya, dari Namjoon."
--
Vote dan comment sangat berarti, pleaseeee hehe ㅜㅜ
oh iya, aku dapet photocard Jungkook dan mau cari Jimin, ada yang mau trade? ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDEST DREAMS
FanfictionTell me the truth, You like him because he can dance, sing, handsome, cute, kind. But, A part of you like him because he's sexy. That's why sometimes you can't handle your own brain, Let your imagination fly, Dream wildly. cover by sass...