Aku sudah menunggu Jimin dan Taehyung dari tiga puluh menit yang lalu. Mereka memanggilku ke salah satu acara fanmeeting mereka dan di sinilah aku.
Setelah menunggu sepuluh menit lebih lama, akhirnya aku melihat dua laki-laki berpakaian seperti buronan -topi, masker, kaca mata hitam.
"Kenapa kalian lama sekali?" Jimin dan Taehyung hanya mengangkat tangannya dan tertawa. Acara fanmeeting baru akan di mulai dua jam lagi, dan belum ada staffs yang datang. Hanya ada kami bertiga di tempat ini.
Mereka menarikku ke dalam tempat fanmeeting. Whoa, luas sekali. Aku melihat foto masing-masing member di panggung kecil yang sudah berisi tujuh kursi dan sebuah meja panjang.
"(y/n), kau kalah taruhan dengan kami, kan?" Taehyung mendekatiku dan tersenyum. Hm, aku memang kalah taruhan dari mereka dan sampai hari ini mereka belum memberitahu apa hukumannya, dan mereka bahkan menolak saat aku mengatakan aku akan mentraktir beef premium.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" Jimin kembali menyeretku menuju panggung, dan menyuruhku bersembunyi di bawah meja.
Aku duduk di bawah meja, lalu...apa? "Kita akan bermain hide and seek?"
"Tentu saja tidak."
"Lalu?"
Jimin mencubit pipiku gemas, "tetaplah di sana, jangan berpindah sama sekali dan jangan sampai ketahuan! Aku dan Taehyung harus ke belakang panggung. Dah, (y/n)." Jimin dan Taehyung melambaikan tangannya.
Uh oh, di sini sangat panas sekali. Setelah beberapa menit aku duduk di sini, aku mulai mendengar teriakan histeris dari penggemar mereka.
Aku sampai menutup kuping karena riuhnya mereka, mereka bahkan menyanyikan Run sambil menunggu BTS masuk ke dalam panggung.
Tidak lama, aku merasa panggung ini bergoyang diiringi dengan hentakan kaki dari banyak orang.
"Dul, set, Bangtan. Annyeonghaseyo, Bangtan Sonyeondan-imnida." Dan penggemar mereka makin menjadi-jadi.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku takut, member Bangtan sudah akan mengambil tempat duduk masing-masing, aku tidak tahu siapa yang akan duduk di atasku. Jimin dan Taehyung sialan.
Mereka berbincang sebentar, aku merasa suara Jimin dan Taehyung paling dekat denganku, aku lega. Setidaknya mereka memang harus bertanggungjawab dan tidak meninggalkanku sendirian.
Sebuah tangan turun begitu saja dan memberikanku sebuah kertas.
Punishment for the one and only (y/n), berikan aku dan Taehyung blowjob, maksudku sekarang juga.
Dan turun satu lagi.
Kalau tidak, hm, kita lihat apa yang akan staffs lakukan kalau mereka mengetahui kau di sini? Sasaeng?
Sialan. Sialan sialan. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Dengan menahan malu, aku membuka kancing celana Jimin dan Taehyung secara bergantian. Lalu menurunkan sedikit boxer mereka. Aku merasa mereka memajukan duduknya dan semakin mendekat ke arahku.
Sukurlah meja ini agak lebar dan tinggi, tertutup hingga setengah perut Jimin dan Taehyung, semoga aku aman.
Taehyung yang pertama. Aku mulai mengurut miliknya dengan tanganku. Ia berusaha biasa saja, namun satu tangannya sudah turun dan menjambak rambutku.
"Ah," ia mengeluarkan sexy pose dan membiarkan fansites noona mengambilnya. Aku bisa merasakan teriakan makin riuh saat Taehyung menggigit bibirnya dan mendongakkan kepalanya ke atas.
Aku yang berada tepat di selangkangannya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dengan beberapa skill yang aku punya, aku memutar lidahku, menjilatnya hingga berkedut. Kedua tanganku memainkan kedua bola di bawah milik Taehyung, aku terus menjilatinya seperti lollipop, hingga aku merasa milik Taehyung makin berkedut dengan cepat. Ia akan datang.
"ARMY~" Taehyung mendesah, dan ia orgasme di dalam mulutku. Membuat penggemar mereka kembali berteriak heboh.
"Taehyung kau seksi sekali hari ini!" Aku mendengar seorang penggemar berteriak dan Taehyung hanya tertawa.
Kini aku berpindah ke arah Jimin, ia menjambak rambutku dan langsung memasukkan miliknya ke dalam mulutku. Sama seperti Taehyung, saat Jimin aku beri blowjob ia bahkan berani mengeluarkan desahan aneh yang lucu, membuat army kembali menggila.
Gila, Jimin memang gila. Miliknya sudah tegak, dan mulutku sudah sakit karena ia belum merasa ingin keluar juga. Aku menaikkan kecepatanku, dan merasakan tangan Jimin di rambutku, mengacaknya.
Akhirnya ia keluar juga, dan dengan segera aku membersihkannya dengan mulutku sendiri.
"Terimakasih sudah datang," Crap. Namjoon dan yang lain sudah berdiri, Jimin belum sempat membungkus kembali miliknya.
"Dul, Jimin bangunlah!" Darahku berdesir cepat, takut mereka semua akan mengetahui apa yang aku lakukan. Aku ingin menangis saja.
"Hyung! Spidol milikku terjatuh, tunggu sebentar." Dan yang lain menyorakinya, ia menunduk dan aku membantunya membereskan celanannya.
Jimin berbisik, "tunggu sebentar, aku dan Taehyung akan kembali."
Setelah itu ia berdiri dan tertawa, "Maafkan aku, aku memang ceroboh," dan mereka menyampaikan salam perpisahan. Aku menghembuskan napas lega, kalau saja tadi ia tidak sempat membereskan celananya, aku akan ikut mati. Huft.
Entah sudah berapa lama aku menunggu -aku sama sekali tidak berani keluar- akhirnya aku kembali melihat kedatangan Jimin dan Taehyung, lalu mereka menyuruhku beridiri.
Aku lemas, karena kurang oksigen, juga karena cemas berlebihan. Dua laki-laku ini memang sialan.
"Maafkan kami, (y/n)!" Mereka menunduk sembilan puluh derajat, dan aku hanya memutar kedua bola mataku.
"Beef premium, jjajangmyeon, dan makanan lainnya." Aku berkata dan meninggalkan mereka.
"Baiklah, makan sepuasmu sayang!" Merek mengikutiku dari belakang.
--
hello! ehehe. cepet kan? dan maaf jelek ini blm di edit dan aneh banget idenya :")
oh iya aku buat cerita baru sih tapi blm di publish, judulnya "Sticky Notes"Sekiranya kaya gini:
Park Jimin harus rela menjalani dare untuk tiga puluh hari ke depan; memberikan tiga puluh sticky notes berbeda di locker seorang nerd, Shin Hye Ra.Kalau kalian tertarik aku bakalan post dan ini terdiri dari beberapa chapter gitu jadi kinda long.
And who's next?
Namjin or jimin only?
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDEST DREAMS
FanfictionTell me the truth, You like him because he can dance, sing, handsome, cute, kind. But, A part of you like him because he's sexy. That's why sometimes you can't handle your own brain, Let your imagination fly, Dream wildly. cover by sass...