The Fake Scars [Kim Taehyung]

19.8K 589 62
                                    

Aku menatapi Tae Hyung, yang hanya menggunakan boxer, sudah telungkup di atas kasur.

"Kamu nggak ikut makan-makan?"

Ia menggeleng tetapi tidak bersuara. Oh, luka di punggungnya masih terlihat. Terlihat begitu nyata membuatku bergidik.

"Yang."

Aku menatapi punggungnya, "ya?"

"Badanku sakit semua, pijit dong." Ia menghadapku sebentar, memberikan cengiran seperti anak kecilnya yang begitu khas.

Aku mengangguk, lalu mengambil milk cleanser dan beberapa kapas untuk membersihkan lukanya. Dengan sembarangan, aku menduduki pantat Taehyung, membuatnya mendesah. Aku memukul kepalanya pelan, dan melanjutkan pekerjaanku.

Aku mengoleskan sedikit milk cleanser itu ke luka palsunya, membuatnya kembali basah. Kemudian mencabut kapas yang lumayan keras yang dari punggungnya, yang menjadi luka palsunya.

Setelah punggungnya kembali bersih, aku mulai memijat bahunya, membuatnya berteriak-teriak.

"A-ah!"

"Sayang, pelan-pelan."

"Ngggh, yang!"

Aku menepuk kepalanya pelan, aku lagi fokus memijatnya, tetapi ia malah mengeluarkan suara tidak senonoh. "Kamu ngapain desah?"

"Enak, yang."

Aku memukul pantatnya, membuatnya kembali mendesah dan kemudian tertawa. Sialan.

Ia berbalik badan, membuatku terjatuh ke samping. Gigi rapihnya terlihat, begitu pula adik di bawahnya yang menonjol. Menandakan aliran darahnya menuju pusat tubuh begitu kencang.

"Kau...?"

Ia mengangguk dan memajukan bibirnya seperti anak kecil. Mata tajamnya berubah menjadi meminta, membuat aku tidak kuasa menolak permintaannya.

Belum selesai mengangguk, ia membalikkan tubuhku, tidak menindihku sepenuhnya, menjadikan kedua lengannya menjadi berat tubuhnya bertumpu.

"Kamu makin cantik ya?"

Aku mencubit pipinya, membuatnya meringis tetapi kemudian tersenyum. Bibirnya mencari bibirku, melumatnya. Ciumannya terasa begitu manis, awalnya. Kelamaan, ciumannya menjadi ganas dan hanya dipenuhi napsu. Desah napas diikuti desahannya yang memberat membuatku mengeluarkan keringat dingin. Ciumannya begitu mendalam, membawa lidahnya ke dalam mulutku, merangsang saraf-saraf lainnya, membuat sekujur tubuhku mulai kepanasan.

"Tae-Taehyung, ah!"

Tanganku meraba bagian dadanya yang bidang, yang sekarang sudah terbentuk sempurna. Bagian perutnya yang sudah menunjukkan ototnya yang mengencang. Fuck, aku tidak menyadari Taehyung sudah mempunyai tubuh sebagus ini.

"Yang, baju. Semuanya." Kami tergesa bangun dari tempat tidur, membuka semua helai kain yang menghalangi kegiatan kami malam ini. Tergesa, tidak karuan, membuatku pusing. Seperti tidak tahan, Taehyung mendorongku ke dinding dengan kasar, kembali membagi ciumannya.

Setelah napas kami begitu tidak karuan, hampir tersedak malah, ia baru mengalihkan bibirnya menuju leherku. Napasnya yang pendek mengenai leherku, membuat sekujur tubuhku meremang. Bagian sensitifku, tepat di bawah telinga, ia cium, lumat, bahkan gigit seperti vampire. Membuat tubuhku mengejang di pelukannya, kakiku bahkan seperti tidak menyentuh tanah sepenuhnya. Aku bergantung padanya.

Gigi rapihnya menemukan puting payudaraku, bermain tanpa ampun dengannya. Menggigit, memilin, mengulum, menggunakan semua cara untuk membuat aku terus mengeluarkan desahan nista.

"Tae! To-oh! Tolong ... Fuck, lanjutkan!" Tanpa aba-aba, ia menyetubuhiku dengan sekali gerakan. Membuat aku mengaduh akibat rasa sakit dan nikmat yang timbul secara bersamaan.

Taehyung bergerak dengan liar, membiarkan kedua kakiku melingkar di pinggulnya, menumpu sepenuhnya padanya. Ia bergerak dengan kasar, membuatku tersentak setiap kali ia mengenai titik khayal paling sensitif di tubuhku.

Desahan tidak pantas lolos begitu saja dari mulutku dan mulutnya. Suaranya yang berat menambah erotis suasana, membuat tubuhku semakin berkeringat. Aku menarik kepalanya, mencari bibirnya dan melumatnya dengan kasar.

"Ngggh!"

"Tae a-aku ... Aku, ah!"

"Sayang ... ah, so fucking tight."

Aku seperti melayang saat pelepasan, bahkan miliknya masih dengan ganas menyutubuhiku, tidak membiarkan aku menikmati pelepasanku dengan benar. Taehyung mendongakkan kepalanya, mencari kenikmatannya sendiri.

"Fuck,"

Aku mendengarnya terus mendesah, dan akhirnya menyemprotkan cairan semennya ke dalamku. Bau khas sehabis bercinta memenuhi ruangan kami.

Taehyung menggendongku ke tempat tidur kami, membiarkanku mengurungnya dengan pelukan. Ia menaikkan selimut untuk kami berdua. Mataku sudah tidak bisa terbuka.

"Good night, i love you (y/n)."


--
happy bday to the pervert-est manusia lizzydiggy
btw ini ga akan ngefeel
maav

WILDEST DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang