Daebak. Daebak. Daebak.
Aku mengangkat posterku dengan tinggi saat mereka terus menyanyi dan menari di atas panggung. Karena lelah memegang poster, aku menurunkannya. Lalu mengangkat Bangtan Bomb-ku dengan semangat.
Semuanya hening. Saatnya mereka berbicara tapi demi Tuhan, aku sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Lihatlah! Jimin dan Jungkook berdekatan satu sama lain, jikook's sailing.
"PARK JIMIN! JEON JUNGKOOK!" Aku berteriak tanpa sadar, dan setelahnya malu sekali. Karena hanya aku yang berteriak, otomatis Jungkook dan Jimin menoleh ke arahku yang berdiri di barisan depan.
"Annyeonghaseyo!" Mereka tertawa dan berbisik, membuatku makin malu. Ya Tuhan! Apa yang sudah aku lakukan, dasar bodoh.
Konser terus di lanjutkan dan hampir dua jam aku ikut menyanyi, membuat suaraku mulai serak. Dan sesudah ini aku harus menghadiri fanmeeting sekali seumur hidup, yash.
Akhirnya ini sudah mendekati giliranku, setelah menormalkan napasku, aku maju dan mengantri. Dengan membawa album terakhir mereka aku mulai merasakan aku akan pingsan.
Rap Monster. Dia bahkan mengajakku mengobrol dan mengatakan aku cantik, bernapas!
Seokjin. Ah! Dia sungguh tampan dan menawan. Bahunya begitu lebar, aku ingin sekali memeluknya, ck.
Hoseok. The happy virusss! Ia bahkan menunjukkan aegyo yang lucu sekali.
Yoongi. Ia banyak tersenyum, dan rambutnya terlihat mencolok, sungguh cocok dengan kulitnya yang pucat.
Taehyung. Ia sungguh menawan tampan, dan senyumnya manis sekali. Apalagi jika ia memperlihatkan semua giginya, seperti anak kecil.
Jimin.
Aku menarik napas dan menghelanya pelan sekali.
"Kau yang tadi?" Ia menggunakan bahasa inggris dengan terbata, dan aku mengangguk antusias. Ia mengingatku. Jimin menoleh pada Jungkook, dan mereka mengangguk bersamaan. Setelah melewati Jungkook juga, akhirnya aku selesai dan kembali duduk.
Dengan penasaran, aku membuka album dengan tanda tangan Jimin dan Jungkook dalam satu halaman.
Backstage, later. Di tulis dengan hangeul, dan di sebelahnya terdapat satu id-card milik Jimin. Aku menoleh dan melihatnya tersenyum padaku.
DEMI TUHAN AKU INGIN BERTERIAK.
TOLONG SESEORANG TAHAN AKU.
Sayangnya aku hanya bisa menggigit bibirku dan menunggu acara fansign berakhir.
Aku berusaha mencari pintu belakang panggung dan aku melihat semuanya di jaga dengan ketat, jadi dengan malu-malu aku menunjukkan id-card Jimin dan membuat mereka mengaga terkejut lalu memepersilahkanku masuk ke dalam.
Hanya ada Jimin dan Jungkook. Duduk berdua.
"Hi," Aku menyapa dan dan menatap mereka dengan gugup.
"Kau nyaman dengan pakaian seperti itu?" Jimin bertanya, oh, aku tidak tahu ia lancar berbahasa inggris...
"Kaget?"
Aku mengangguk.
"Tidak apa, duduk dan bergabunglah bersama kami."
Jungkook menepuk bangku di antaranya dan Jimin.
"Yang lain?"
"Sudah berangkat," Tidak lama mereka juga ikut menarikku ke dalam mobil dan beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDEST DREAMS
FanfictionTell me the truth, You like him because he can dance, sing, handsome, cute, kind. But, A part of you like him because he's sexy. That's why sometimes you can't handle your own brain, Let your imagination fly, Dream wildly. cover by sass...