Maaf tiba-tiba update,
sebelum baca, nonton video dulu ya.Tidak ada alasan penting bagiku untuk melewatkan satu malam panas dengan 'teman'. Dan di sinilah aku sekarang, di sebuah kamar hotel bintang lima, berkedok pertemuan penting.
Kamar di lantai paling atas ini begitu berbeda, menyerupai apartemen karena tidak ada kamar lain, privat. Aku menolehkan kepalaku ke kanan, berjalan dengan cepat menuju lorong, membuka pintu nomor dua, berwarna putih tulang.
"Sudah datang?" Satu laki-laki, baru dewasa namun berkebalikan dengan badannya yang sungguh tegap menyapaku.
Satu lagi, pria yang lebih pendek beberapa senti namun berumur lebih tua dua tahun hanya menatapku.
Tanpa malu, aku membuka gaun panjang berwarna merahku, membiarkan kulitku lebih banyak terekspos. Dengan telaten aku kembali membuka dalaman bagian atas, menyisakan bagian bawah menutupi inti tubuhku.
Jimin--yang lebih tua, bangkit dan mendorongku ke tempat tidur, menyisakan area di ruangan ini cukup besar. Jimin dan Jungkook membuka kemejanya dengan perlahan, membiarkan badan mereka yang sama-sama begitu terbentuk dilihat oleh mata telanjangku.
Musik mengalir, celana panjang seketat kulit kedua hanya satu-satunya pakaian yang menutupi tubuh mereka, dengan seperti itu mereka mulai menari, membiarkanku menonton tanpa bisa berbuat apa.
"Jangan menatapku seperti itu." Aku berusaha menormalkan kembali pandangan mataku yang sepertinya terlalu bergairah.
Mereka berhenti tepat saat musik berhenti. Aku tidak tahu mengapa mereka tiba-tiba melancarkan aksi menari seperti itu, but that was so hot and it turned me on, a little bit.
Setelahnya, tanpa menunggu lama aku terbangun dan meloncat ke pelukan Jungkook--karena Jimin sibuk dengan rambutnya yang terkena keringat--mencium lelaki itu tiada henti, keringat yang mengucur dari tubuhnya setelah menari juga ikut menyatu ke dalam ciuman kami. Lidahnya yang menggoda memasuki mulutku dengan gampangnya, memberikan sensasi membara pada bagian inti bawah tubuhku.
Kami terus berciuman selagi ia membawaku menuju ranjang dengan ukuran besar, melemparku tapi tidak melepaskan ciuman kami yang semakin panas. Tangan kirinya sudah mulai menggerayangi seluruh tubuhku yang kali ini berkeringat dingin.
"(y/n), aku atau Jungkook yang pertama?" Jimin hanya duduk dan menatapku sedang asik bermain dengan adik kecilnya. Aku mengangkat bahu, tidak bisa mengalihkan sensasi yang Jungkook berikan pada kedua payudaraku.
Jimin mengangkat bahunya dan melepas celana yang seperti kulit kedua itu dengan mudahnya, menuntun tangan kiriku menuju miliknya, dan membuat irama sendiri. Kepalanya mendongak dan ia berdesis tajam ketika aku mempercepat gerakannya. Sedangkan Jungkook masih sibuk bermain dengan milikku, mengoyaknya dengan lidahnya yang biasa berucap manis.
"Jimin... Jungkook..."
Badanku bergetar ketika tangan dan lidah Jungkook bergerak secara bersamaan, begitu pula gerakan tanganku pada Jimin yang langsung terkena pengaruhnya. Jimin berdesis hebat beberapa kali dan memanggil namaku.
"Aku melakukannya sekarang, (y/n)." Jungkook menyatukan tubuh kami sedetik sebelum aku melancarkan orgasme. Saat ia mulai bergerak dengan liarnya, cairanku sudah tumpah di sela-sela lutut.
Jimin sepertinya risih mendengar teriakanku dan Jungkook, ia segera menaiki tubuhku dan mengganti mulutku untuk memuaskannya. Aku hampir tersedak tetapi Jimin seakan tidak peduli.
"Nggh..."
"(y/n), fuck..."
Keduanya sama-sama mendesahkan namaku, tidak ada ampun. Jungkook akhirnya menyudahi permainan kami setelah mendapat pelepasan yang hebat. Kembali bergumul dengan payudaraku. Jimin, tidak mau menunggu lama, langsung menancapkan ujung tubuhnya ke dalamku.
"Jimin!"
Kami bergerak seirama, begitu pula dengan lumatan Jungkook pada salah satu payudaraku. Kami terus bergerak bersama, mencapai kenikmatan duniawi bersama, aku bahkan merasa sedikit melayang.
"Jimin, Jungkook!"
"Faster or not?"
"Faster."
Dengan begitu kami mencapai puncak kenikmatan lagi. Aku bahkan mencapai pelepasan berkali-kali hari ini.
"Apakah dance tadi bagus?"
Aku menjitak kepala keduanya. "Siapa yang akan kalian goda? It turned me on."
"Yang sedang membaca ini."
-
gadanta anjir
gataulah
speechless
jikook so...
omg gatau dah
annyung
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDEST DREAMS
FanfictionTell me the truth, You like him because he can dance, sing, handsome, cute, kind. But, A part of you like him because he's sexy. That's why sometimes you can't handle your own brain, Let your imagination fly, Dream wildly. cover by sass...