Hoseok berlari menghampiriku, langsung memelukku dan membawaku ke dalam gendongannya.
"How are you?"
Ia mengecupku lalu mendudukkan kami berdua di sofa. "I miss you like crazy, babyyyyyy!" Hoseok bertindak seperti anak kecil dan mendekapku dengan erat.
Setelah pernikahan kami, ia langsung terbang ke Vietnam untuk melakukan shooting entah apa. Aku bahkan belum pernah memasak sesuatu untuknya, jadi setelah ia kembali, aku langsung menuju dorm dan di sini kami sekarang. Dan ia sudah mengusir member lain agar tidak menganggu kami.
Hoseok menarik tanganku lagi dan membawaku menuju kamarnya. Seperti yang selalu ku lihat, baju di mana-mana, berantakan, playstasion, speaker, dan kasur yang benar-benar seperti habis terkena bencana.
Aku terbelangak. "Oppa! Kenapa ada itu berserakan?! Jorok!" Dengan malu, aku menutup wajahku. Sampai underwear mereka juga berserakan.
Setelahnya, aku mendengar teriakan Hoseok dan langkah kaki berlari kesana kemari. Ew. Kenapa lelaki tidak bisa rapih sedikit?!
"Kau bisa membuka matamu, (y/n)." Aku perlahan membuka mata dan melihat keadaan, sudah tidak seperti tadi tapi tetap berserakan.
Hoseok mengajakku untuk duduk di kasurnya. Lalu menggaruk leher belakangnya, seperti ingin mengatakan sesuatu.
Aku menatapnya aneh, "ada apa?"
Hoseok memerah, ia menangkup tanganku lalu menunjuk ke arah belakangku. Porn films.
Aku tidak berkata apapun, hanya menatapnya aneh. Ia mengajakku menonton film itu? Yang benar saja, dia memang gila.
"Kau mau menontonnya bersamaku?"
"Tidak. Tapi baby let's do...ayo lakukan, ekhm, itu,"
"Apa?"
"Hm, s--sex."
"Oh." Wajahku memanas, kenapa ia tidak langsung melakukannya, kenapa ia malah menanyakannya, sungguh tidak peka.
"Jadi...?"
"Sejak kapan wanita melakukan first move?" Ia tertawa melihatku yang sedang kesal.
"Aw! My baby is sulking! Kyeoptaaa!" Hoseok mengeluarkan aegyo andalannya dan membawaku ke dalam pelukannya. Aku masih bisa mendengar tawanya dan suara anehnya saat melakukan aegyo. Tsk, siapa yang tidak luluh dengan aegyo Hoseok?
Masih memelukku, aku mendengar tawanya berhenti. Hoseok lalu menghembuskan napas di leherku, meniupnya sekuat tenaga. "Geli!"
Ia tertawa tapi tidak menghentikannya. Sesuatu di antara pahaku berkedut. Ia bahkan tidak, bukan tidak, belum melakukan apapun.
"Akh!" Saat aku menikmati hembusan napasnya, ia menggigit leherku seperti vampire dan menjilatnya setelah itu.
Menyakitkan, tapi aku tidak ingin Hoseok berhenti, dan ia memang tidak berhenti. Mengulangi memberiku tanda beberapa kali, ia berpindah menciumi collar bone-ku. Menggigit bahuku, dan menurunkan blouse-ku dengan giginya. Dengan perlahan, ia membuka pakaianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDEST DREAMS
FanficTell me the truth, You like him because he can dance, sing, handsome, cute, kind. But, A part of you like him because he's sexy. That's why sometimes you can't handle your own brain, Let your imagination fly, Dream wildly. cover by sass...