S-ex-it Mate [Jeon Jungkook]

21.8K 773 86
                                    

Aku menoleh ke sampingku, Jeon Jungkook sedang serius mendengarkan lagu sambil menggambar entah apa di bukunya. Suasana kelas sedang ramai karena guru yang seharusnya mengajar tidak datang, dan digantikan oleh guru muda yang dari tadi sibuk memainkan smartphone miliknya tanpa memperdulikan kami.

Aku bosan sekali. Dari tempatku duduk -di pojok belakang- aku bisa melihat semua teman-temanku sedang asik sendiri. Dan sialnya, aku lupa membawa smartphone-ku.

"Jungkook!" Aku menoleh ke arahnya, mencoba mengajaknya menggobrol.

Tidak ada jawaban. "Jeon Jungkook!"

"Jungkookieeee."

Tidak ada jawaban, lagi. Aku mendecak sebal, kali ini langsung mengambil pensil dan menulis sesuatu di tempatnya menggambar.

Aku horny.

Dan Jungkook seketika langsung menoleh dan matanya berbinar. Ia dengan ganas langsung melepas earphone-nya dan mendekatiku. Aku menahannya dan menjulurkan lidah, tanpa ragu aku mengambil earphone miliknya dan mendengarkan lagu dari sana.

"Ya! Apa yang kau lakukan, (y/n)? Bukankah tadi kau bilang kalau kau sedang.." Aku segera menutup mulut sialannya dan menatapnya tajam. Duh Jeon Jungkook.

Aku mencubit pipinya dengan gemas, "aku hanya bercanda, aku ingin mengajakmu mengobrol tapi kau tidak mendengarkan."

"Kau ini, tapi aku yang horny sekarang. Kau harus tanggung jawab!" Jungkook berbisik sambil melepaskan earphone-nya di telingaku.

Aku menggeleng, ikut berbisik. "Tidak, nanti ketahuan, bodoh!"

"Makanya kau jangan ribut."

Aku menatap sekeliling, kelas ini gaduh sekali dan bahkan tidak akan ada yang peduli kalau aku dan Jungkook mendesah dan melakukan sex di atas meja. Ew, aku bercanda.

Malas, aku mengangkat bahuku dan kembali memasang earphone miliknya. Menjadikan kedua tanganku sebagai alas, dan membaringkan kepalaku di atas meja. Aku bisa mendengar Jungkook mendecak sebal.

"Ah.." Oh man, holy shit. Aku sangat bersyukur karena aku yakin desahanku tidak membuat semua orang menoleh ke arah kami. Tangan Jungkook sekarang sudah meremas kedua payudaraku dari luar seragam.

Dengan perlahan dan masih dengan posisi yang sama, aku menurunkan satu tanganku dan memukul tangan Jungkook. Tapi ia hanya memeletkan lidahnya, sial.

Terserahlah, aku membiarkannya bermain dengan payudaraku yang masih tertutup. Hingga ia ikut membaringkan kepalanya menghadapku, dan kedua tangannya menyelinap ke bawah meja, membuka kancing seragamku satu persatu.

"Ya! Nanti kalau ketahuan, bagaimana?" Aku berbisik sambil menghentikan tangannya. Ia memberi tanda agar aku diam dan mengecup bibirku sekilas. Sial sial, aku merasa pusat tubuhku geli sekali sekarang.

Setelah berhasil membuka semuanya, ia juga langsung membuka kaitan bra milikku yang kebetulan ada di depan, and he knows it very well, lalu meremasnya, membuatku menggigit bibir menahan desahan.

"Kau terlihat sangat cantik kalau seperti itu, (y/n)."

Ini kali pertamanya kami melakukannya di dalam kelas. Dan aku sama sekali tidak berani bergerak. Jungkook sudah turun dari kursinya dan duduk di lantai. Aku mengerang tertahan. Terkutuk kau, Jeon Jungkook.

Ia sekarang sudah asik meremas kedua payudaraku, memilin putingnya bergiliran, aku dengan kuat menggigit bibir bawahku dan menutup mataku. Ia terus saja melakukannya dan sekarang aku merasa sesuatu yang basah dan tidak bertulang menyapu kedua putingku. Man, darimana Jungkook mendapatkan ide gila seperti ini.

"Buka kakimu, baby." Aku tanpa menentang langsung membuka kedua pahaku memberikan akses full menuju vaginaku. Aku bisa merasakan ia menarik ke samping underwear milikku, nafasnya mulai terasa pada pusat tubuhku.

"Akh! Kookie," aku berbisik sambil mendesah, lidahnya sudah dengan asik menjilati klitorisku membuatnya membengkak, sedangkan dua jarinya masuk ke dalamku dan mengocoknya dengan cepat.

Sial. Walau aku menutup mata, aku bisa melihat banyak bintang, seiring bertambah cepatnya tempo lidah dan tangan Jungkook, makin banyak pula bintang yang aku lihat.

Aku sudah mendekati orgasme, dan aku merasa Jungkook juga tahu aku akan segera keluar.

"Jungkook, faster.." Ia hanya bergumam lalu menaikkan temponya.

Sedikit lagi.

Kringgg. Bel sialan. Dengan cepat aku memasang kembali kancingku, menggunakan waktu yang ada sebelum berdiri. Aku sangat yakin wajahku memerah sepenuhnya dan berantakan.

Duk. "Aw!" Jungkook naik dengan meringis karena terbentur meja. Ia mengisap dua jarinya yang aku yakin tadi ia gunakan.

"Beri salam,"

Aku menunduk bersamaan dengan Jungkook, masih mengatur napas yang tersengal, aku sedikit lagi akan sampai. Bel sialan.

Jungkook dengan menutupi ereksinya yang menyembul -aku bahkan baru sadar miliknya sudah berdiri tegak- langsung menarikku ke luar, ke tempat biasa.

--
maunya sih post ini kemarin tp sedih banget liat votenya a film sedikit banget dan commentnya juga...
jadi ga niat upload :")
and anyway #HappyJHopeDay #홉이생일ㅊㅋ

WILDEST DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang