A Film [Maknae Line]

22.6K 740 133
                                    

warning; very long chapter.

"Ya! Apakah kita akan membuat sebuah sex tape sampai kalian harus membawa kamera dan segala perlengkapannya?"

They're so crazy, sooo crazy. Setelah kalah dalam permainan beberapa hari yang lalu, aku harus gentle dan menerima hukuman dari mereka. Aku tidak menyangka mereka akan segila ini.

Jungkook menghampiriku dan memelukku dari belakang, "nikmati saja, (y/n)."

"Tapi ini keterlaluan, Jungkook." Aku melepaskan pelukannya dan mendapati Jungkook menatapku dengan nakal, mengecup bibirku sekilas dan pergi membantu Jimin dan Taehyung yang sedang menata kamera.

"(y/n) bisakah kau duduk di tempat tidur? Kami harus menemukan angle yang tepat." Taehyung layaknya kameramen profesional mengaturku. Dengan malas aku beranjak dan duduk sembarangan di tempat tidur.

"Tae, lebih bagus kalau dari sini. Lihatlah!" Entahlah mereka melakukan apa, aku tidak mau tahu. Aku merebahkan badanku dan memejamkan mata sejenak.

Aku merasa seseorang menarik lenganku, membuatku terbangun dan melihat tiga idiot di depanku sudah tersenyum jahat. Aku menatap mereka tajam satu-persatu.

"Ayolah, hanya kami yang akan punya video-nya."

"Iya, kali ini saja! Pweasee!"

"Kau akan menyukainya, (y/n)! Aku janji." Mereka bertiga mengeluarkan segala macam aegyo, berusaha untuk membuatku luluh dan menyetujui pembuatan film yang secara tiba-tiba.

"Itu kesebar, kalian semua, dead." Aku memperagakan gerakan mengiris leherku dengan tanganku sendiri, mereka hanya mengangguk.

"Deal. Sekarang bukalah bajumu dan berpose yang seksi, harus seksi!" Taehyung mulai merekam dan berdiri di belakang kamera, seperti sutradara sungguhan.

Setelah memutar bola mataku dan menyumpah serapahi tiga idiot yang sedang tertawa dan fokus melihat kamera masing-masing, aku membuka kemejaku dengan perlahan, i will give my best and give them a fucking heart attack just wait.

Menggigit bibir -sungguh aku berusaha berpose seseksi mungkin-, aku melepaskan satu-persatu kancing kemejaku dengan perlahan. Menatap kamera mereka dengan genit, oh yeah, aku bisa melihat jakun Jimin, Taehyung, dan Jungkook bergerak lebih berat dari biasanya.

Aku menutup kedua payudaraku dengan satu tangan sementara tangan yang lain membuka kaitan bra milikku, dengan wajah malu-malu aku membuka bra milikku yang berwarna merah, kontras dengan tubuhku. Tubuh bagian atasku sudah terbuka sepenuhnya, air conditioner di ruangan ini menerpa kulitku, membuatku bergidik.

Aku menatap ke arah satu persatu layar kamera, membuat raut sedih senatural mungkin dan memegang celana pendekku sekenanya. "Aku perlu bantuan membuka ini," dengan terkejut mereka bertiga menelan ludah. Ereksi sudah mulai menyembul di celana ketiganya, tapi aku tidak peduli.

"Jimin, masuk." Sutradara Taehyung memberikan arahan pada Jimin yang langsung disambut dengan antusias.

Jimin mendekatiku dengan gaya cool-nya, menebarkan aura seksi yang membuat tubuhku makin panas hanya dengan tatapannya. Ia naik ke atas kasur dan menindihku, membawaku terbaring dengan keningnya yang menempel pada keningku.

Tangannya menelusuri pipiku dan terus ke bawah melewati payudaraku, menyentuhnya sedikit lalu beralih ke perut dan pusarku. Jimin lalu menghentikan tangannya saat sudah berada tepat di celanaku. Tangannya tidak bergerak, ia lalu mendekatkan mulutnya, membuka kancingnya dengan mulutnya sendiri, berbarengan dengan g-string yang sengaja kupakai untuk memberikan maknae line sedikit surprise.

WILDEST DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang