Are You-4

770 68 4
                                    

                  
Lets enjoy~~
-Typo dedicated-

Haise dan Mutsuki berjalan pelan menyusuri area dimana banyak terdapat rumah-rumah penduduk disamping kiri kanannya. Mobil-mobil sesekali melewati jalanan sepi dengan sangat cepat. Seperti sedang diburu waktu. Area ini adalah area yang sudah diperkirakan Haise untuk kemunculan Lantern. Gang-gang gelap beberapa kali meraka berdua lewati di sepanjang trotoar. Jalanan kecil di yang diapit oleh trotoar hanya memperbolehkan satu jalur untuk kendaraan yang lewat.

Lampu-lampu jalanan menerangi disepanjang jalan. Walau ada beberapa yang berkedip-kedip seperti berdisko yang membuat aura mistis mengual saat melihatnya. Ada beberapa juga yang malah redup dan mati. Haise menolehkan kepalanya kekanan tak kenal lelah lalu melemparkannya ke kiri dan kemabali melemparkannya kekanan lagi, hingga seterusnya. Mutsuki pun sama. Kepalanya fokus menatap rumah-rumah orang yang dihiasi dengan oranamen menyeramkan khas Hallowen dan berubah menyipit saat bertemu dengan gang-gang gelap.

Hingga hampir berjam-jam meraka menyusuri jalanan itu. Tak disangka area rumah penduduk itu ternyata cukup luas. Sebelumnya mereka sempat melihat anak-anak kecil ataupun remaja yang mampir kerumah-rumah sambil membawa keranjang dengan kostum Hallowen mereka. Anak-anak itu nampak ceria setelah keluar dari setiap rumah yang mereka kunjungi. Seperti tidak memedulikan bahaya yang akan timbul bila mereka berkeliaran diluar rumah semalam ini. Namun, anak-anak itu perlahan semakin sedikit dan tak lagi Haise dan Mutsuki temui.

Haise melirik arloji di tangannya. Memeriksa waktu. Jarum-jarum kecil disana menunjukkan pukul dua belas malam. Wajar saja anak-anak itu semakin sedikit terlihat. Haise mengalihkan pandangannya dari arlojinya. Menatap lurus ke arah trotoar.

Seorang anak yang kira-kira setinggi perutnya berjalan kearahnya sambil membawa sebuah keranjang dengan kostum Hallowennya. Haise tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia memicingkan matanya menatap anak itu lekat-lekat. Kostum Hallowen anak itu serba hitam dengan kepalanya yang ikut ditutup oleh hoodie yang ia kenakan. Mata Haise semakin membulat sembari anak itu semakin mendekat padanya. Ada yang aneh dengan kostum anak itu. Tak kala membuat Haise terus memandangnya.

Mutsuki di belakang Haise ikut berhenti. Menatap penasaran dibalik punggung Haise. Mutsuki ikut menatap seorang anak yang berpakaian serba hitam dengan dahi berkerut. Mutsuki meletakkan tangannya pada lengan Haise.

"Haise-san ada apa?" Tanya Mutsuki. Haise tak bergeming. Masih menatap anak dengan kostum serba hitam itu. Hingga anak itu tepat berdiri dihadapan mereka. Berhenti sambil menyodorkan keranjang yang ia bawa.

"Tipuan atau permen?!!" Tanya anak itu dengan antusias. Kepalanya mendongak menatap Haise. Haise menatap anak itu dengan dahi berkerut tajam yang cepat-cepat ia hapus dari wajahnya. Haise menundukkan tubuhnya, memposisikan tubuhnya agar dapat melihat wajah anak itu dengan jelas. Haise sedikit menaikkan sudut bibirnya.

Anak dengan kostum serba hitam yang kira-kira berumur dua belas tahun. Wajahnya ditutupi topeng hitam yang hanya memperlihatkan mata dan dahinya yang tertutup rambut hitam lebat miliknya. Sungguh anak yang lucu. Haise membuka tudung hoodie anak itu dan duduk berjongkok dihadapannya. Haise sekilas menatap ke balik bahu anak itu. Nampak benda aneh berbentuk seperti ekor rubah dengan warna merah darah yang terlihat menyala-nyala menempel di punggung anak itu. Benda itulah yang sedari tadi membuatnya tidak lepas menatap anak itu. Kostum yang menarik.

Seperti sebuah Kagune.

Haise kembali menaikkan sudut bibirnya. Kali ini dia mengacak-ngacak pelan rambut hitam lebat anak itu. Anak itu sedikit mengerang karena tidak suka. Anak yang menggemaskan.

"Nama kamu siapa?" Tanya Haise dengan nada bersahabat. Anak itu nampak mengedipkan matanya beberapa kali.

"Hayate Souta." Ucap anak itu pelan dengan suara lembutnya dari balik topeng hitam yang ia kenakan. Haise menaikkan sudut bibirnya sedikit lebih tinggi. Kali ini ia tersenyum manis.

Are You!??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang