Di sebuah ruang sempit nan gelap yang hanya diterangi oleh cahaya matahari yang masuk lewat fentilasi udara. Reizi perlahan membuka matanya yang tiba-tiba terasa sangat susah untuk dibuka.
Matanya lalu mengerjap-ngerjap menatap sekelilingnya yang remang. Reizi menggeliat di atas lantai yang dingin dengan posisi tangan dan kaki yang terikat kuat oleh tali. Sementara mulutnya ditutup oleh perban.
"Hhmm! Hhhhm!" Reizi mencoba berteriak, mencoba untuk lepas dari perban itu. Ia lagi-lagi menggeliat,mencoba melepaskan ikatan tali di tangan dan kakinya.
Namun, percuma. Tali yang mengikatnya terlalu kencang. Dia tidak bisa melepaskannya sendiri. Pada akhirnya Reizi hanya terdiam sambil menatap pasrah.
"Sial!! Aku ada dimana? Siapa yang mengikatku sepeti ini?" Batin Reizi.
Tiba-tiba suara pintu yang di ketuk dari luar menimbulkan suara gedoran yang berisik. Pintu ruangan ini terbuat dari logam. Reizi kemudian kembali menutup matanya. Pura-pura tidak sadarkan diri.
Pintu dari logam itu terbuka. Dua orang pria dan wanita masuk ke ruangan yang remang itu dengan Reizi didalamnya. Seketika ruangan itu jauh lebih terang dari sebelumnya.
Mereka berdua saling mengobrol. Reizi yang pura-pura tertidur dapat mendengarnya dengan jelas.
"Apa pengaruh obatnya masih bekerja?"
"Entahlah. Kita pindahkan dia keruangan lain, lalu beri dia obat lagi."
Kedua orang itu mengangguk. Lalu salah satu dari mereka menggendong Reizi dan membawanya diatas bahunya. Setelah itu, mereka berdua membawa Reizi keluar ruang remang-remang tersebut.
Reizi membuka matanya perlahan. Hanya membukanya sedikit sampai ia bisa melihat kesekelilingnya. Lorong lumayan terang dengan bau menyengat dan pipa-pipa besar diatasnya.
Tempat ini seperti lorong bawah tanah, di bawah gedung-gedung di kota. Apa sekarang ia masih di kota?
Reizi mengendus-ngendus bau yang menguar dari orang yang membawanya. Orang ini bukanlah manusia, melainkan Ghoul. Reizi sangat yakin jikan rekannya yang satu lagi juga Ghoul.
Tiba-tiba mereka sudah sampai di ruangan lain yang lebih sempit. Tubuh Reizi lalu dilempar kedalam. Seketika Reizi meringis, tidak dapat ia tahan.
"Ah! Barang lelangannya sudah sadar!" Ucap seorang wanita yang tadi ikut membawanya. Aksi pura-pura tidur Reizi gagal total. Ia lalu membuka matanya. Menatap dua orang Ghoul yang juga ikut menatapnya sambil menyeringai.
Wanita itu berjalan mendekat ke arah Reizi dan membuka perban yang menutup mulut Reizi secara paksa. Lagi-lagi Reizi meringis kesakitan.
"Dimana aku?!" Tanya Reizi menuntut. Wanita itu memukul pelan wajah Reizi dengan telapak tangannya.
"Sebentar lagi kau akan tau. Tunggu saja, aku yakin para Ghoul konglomerat itu akan membelimu dengan harga tinggi. Wah! Aku saja terus menahan diriku untuk tidak mencicipimu sekarang ini. Hahahahhh." Wanita itu tertawa.
Reizi menatapnya dengan sorot mata tajam. Ia tidak pernah membayangkan dirinya akan berakhir di dalam perut Ghoul. Oh dulu ia memang pernah hampir ditipu oleh seorang Ghoul untuk jadi makanannya.
Namun,setelah Reizi membunuh mereka. Barukah mereka sadar kalau Reizi bukan makanannya. Reizi tersenyum miring. Terlihat tidak takut dengan ancaman wanita itu.
"Uh! Kau sama sekali tidak takut? Hei! Cepat bius dia lagi. Biar setelah ia bangun nanti, dia baru tau kalau tubuhnya sudah dipotong-potong. Hihihihh." Ucap wanita itu lagi, memanggil rekannya yang tengah mendekat kearah Reizi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You!??
Fanfiction(Update 1 chapter/ bulan) Apakah kau itu ghoul? Ghoul yang bisa hidup di dunia yang kejam ini adalah Ghoul yang kuat. Tidak ada tempat untukku yang lemah. Orang itu lama-lama semakin memudar. Akankah ia mengingat aku dan masa lalunya? Ingin sekali a...