Are You-23

293 48 0
                                    

Sudah berapa lama yaa ini? Hmmm kira-kira setahun Author meninggalkan cerita ini. Pada saat itu juga, para penggemar Tokyo Ghoul langsung dapat dua kabar baik. Sugoi!! TK sudah dapat versi live action dan tahun depan bakal ada SEASON 3!!!

Hahahahahaahhahh. Author sudah nonton di bioskop pas tanggal 13 september kemaren haha. Apa reader sudah? Hahaha, makan popcorn pas lihat kagune berdarah-darah itu menyenangkan hahah #Authorjadipsico.  Dan sudah pada lihat trailer animenya belum? Silakan dilihat yang diatas yaaa hehe.

Oke, itu tadi sekilas infonya hehe. Terima kasih kepada para reader yang sudah sabar menanti author yang menghilang begitu lama. Malah buat cerita baru hahaha. Maafkanlah daku ini.

Terima kasih juga untuk para reader yang sudah membuat fanfic pertama Author ini jadi tembus 4K reader *Semoga bisa jadi 5K, Aaaaamiiiin!

Mari mulai ceritanya!

"Untuk apa aku sekolah?" Tanya seorang gadis berambut putih keperakan dengan dahi berkerut. Seorang pria paruh baya tersenyum tipis padanya. Mengelus rambutnya.

"Kenapa kau bertanya begitu? Kakakmu juga sekolah. Ini adalah tahap dimana kau dapat belajar kehidupan manusia lebih dekat. Tidak hanya tahu pelajaran yang kau dapat selama di rumah saja." Jawab pria paruh baya itu.

"Tetap saja. Yang sekolah itukan manusia, kenapa kita harus melakukan apa yang makanan kita lakukan?" Tanya gadis itu tidak mau kalah. Pria paruh baya itu menanggapinya lagi dengan senyuman.

"Tentu saja. Kita harus tetap melakukannya. Ada halnya kita harus belajar tentang mereka untuk lebih berada diatas mereka. Sepertinya halnya manusia beternak sapi, hahahahah. Mereka malah mengembangbiakkan makanan mereka sendiri. Kau mengerti Shirayuki?"

"Tidak! Manusia tidak belajar dengan sapi-sapi itu kan? Untuk apa aku harus sekolah bersama mereka?" Gadis yang dipanggil Shirayuki itu tetap tidak mau mengalah.

Pria paruh baya itu menghela napas pasrah. Nampaknya ia salah bicara. Mau bagaimana lagi.

"Kau tetap harus sekolah. Kau harusnya beruntung. Keluarga kita termasuk keluarga Ghoul berkuasa yang berpendidikan. Tidak semua Ghoul punya kesempatan itu, Shirayuki. Apapun yang kau katakan. Kau harus tetap sekolah." Pria paruh baya itu melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap Shirayuki dengan tatapan tajam.

"Mou!! Apa untungnya juga sekolah seperti manusia! Merepotkan saja!" Shirayuki balik kanan dan menutup pintu ruangan itu dengan kencang. Meninggalkan suara gedebum yang keras.

"Kelak kau akan tau, dan kelak kau akan memahami tentang manusia. Shirayuki. Didunia ini tidak hanya soal makan dan dimakan saja. Ada kalanya kau harus belajar memahami, belajar untuk kuat menghadapi. Pahitnya hidup ini. Anakku, Aozora Shirayuki"

***

"Otou-sama?!! Nande?? Kenapa harus aku!! Kenapa!!" Seorang gadis berambut putih berteriak histeris di gelapnya malam. Sambil menggenggam sebuah surat yang tak lain pesan terakhir dari ayahnya tercinta.

Shirayuki berteriak dibanjiri air mata. Malam itu adalah malam yang tidak bisa ia lupakan namun ingin ia lupakan. Malam kematian orang-orang yang disayanginya. Malam pembantaian mansion milik keluarga Aozora. Keluarga Ghoul yang berkuasa dan disegani oleh siapapun di saat itu.

"Tidak perlu berteriak Ojou. Nanti tetangga yang lain mendengarmu." Ucap pria yang berusia sekitar dua puluh lima tahun itu berbisik padanya. Ia adalah pelayan setia keluarga Aozora yang selamat karena membawa Shirayuki untuk tidak pulang ke mansion di malam berdarah itu.

"Nande Yukari? Kenapa kau tidak bilang bahwa ada kejadian pembantaian malam itu? Kenapa kau malah membawaku pergi jauh-jauh dari rumah? Bukankah lebih baik aku mati bersama mereka? Kakak juga... Kakakku... Apa dia mati juga malam itu?"

Are You!??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang