Are You - 40

206 29 0
                                    

"Saaaaaattttsss!!!!!!"

Suara goresan benda tajam terdengar.

Reizi tiba-tiba sudah ada dibelakang Kaneki. Sebelah Kagune sayapnya terbentang dibelakang punggungnya.

Kaneki jatuh terduduk diatas lantai sambil memegangi tangannya yang terluka parah.

Kagune sayap Reizi mengenai sebelah tangan, wajah dan tubuh Kaneki dalam sepersekian detik. Kaneki tidak bisa menghindar sepenuhnya.

"Cepat sekali!! Ukakunya bisa berubah jadi pedang yang mematikan?! Egghh" Kaneki menggeram menahan perih.

Reizi berbalik mengadap punggung Kaneki. Menanyakan pertanyaan yang sama.

"Apa Senpai ingin menyerah?" Tanya Reizi.

Luka-luka Kaneki belum lekas sembuh. Tidak seperti Reizi yang sudah kembali berdiri tegak walau tadi terhempas sangat keras sampai membuat lubang di tembok terowongan.

Kaneki mengangkat kedua tangannya.

Reizi masih menjaga jarak dibelakang Kaneki. Kalau-kalau Senpainya itu akan langsung membalasnya.

"Baiklah aku menyerah." Jawab Kaneki.

"Apa latihan mematikannya sudah selesai? Apa ada lagi yang ingin Senpai lihat?" Tanya Reizi memastikan, kalau-kalau ini adalah jebakan.

Kaneki berbalik menatap wajah Reizi dengan senyum yang tulus. "Iya, sudah cukup Reizi-chan."

Reizi berubah sumringah. Ia berjalan mendekati Senpainya.

"Daijobuka Senpai? Pasti sakit ya? Apa aku terlalu berlebihan?" Tanya Reizi.

"Bikkurishita! Kamu membuatku terkejut, tentu saja ini sakit. Kamu langsung membalas seranganku dengan berkali-kali lipat ya Reizi-chan." Jawab Kaneki diakhiri dengan senyuman tipis yang terlihat menyeramkan.

"Aaa! Aku benar-benar kelewatan! Senpai akan membunuhku!!" Gumam Reizi cemas.

"Tapi selain itu. Perkembanganmu cukup pesat. Malah diluar ekspektasiku. Kau benar-benar mendapatkan kekuatan yang besar Reizi-chan. Aaa, kecuali Koukaku tadi kau harus segera menguasainya. Bagaimana kalau aku minta tolong pada Tsukiyama-san untuk membantumu?" Tanya Kaneki memberi usul.

Eeeh? Tsukiyama?

Reizi seketika berpikir keras. Aaa, itu bukan saran yang buruk. Tapi, apa tidak ada yang lain? Lagian hubungan mereka berdua tidak akrab. Dan Reizi sering risih melihat sosok pria narsis itu.

"Arigatou Senpai. Tapi nampaknya, Tsukiyama-san akan kesulitan untuk mengajariku karena dia harus membantumu di organisasi, ya kan?" Jawab Reizi mencari alasan yang paling bisa dipertimbangkan.

Kaneki berdeham pelan. Nampaknya setuju dengan ucapan Reizi. Selain Reizi tau kalau Tsukiyama bakalan sibuk untuk membantu Kaneki. Reizi juga tidak ingin diajari orang yang paling menderita saat Senpai tidak ada dulu.

"Bagaimana dengan Ayato? Selain ukaku dia juga bisa mengendalikan Koukaku. Bagaimana?" Tanya Kaneki.

Reizi terkesiap pelan. Dia baru ingat Ayato juga punya Kaoukaku. Ukurannya juga lebih besar dibanding punya Tsukiyama. Apa Ayato mau mengajarinya?

"Nampaknya kamu tidak keberatan. Aku akan mengatakan padanya nanti." Ucap Kaneki langsung membuat kesimpulan.

"Tapi! Apa tidak apa-apa? A-apa dia mau mengajariku?" Reizi mulai ragu dengan keputusan Kaneki.

Are You!??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang