-Typo dedicated-
Angin berhembus kencang menerbangkan daun-daun kering yang masih menempel pada ranting pohon. Rambut putih keperakan Reizi berterbangan di tiup angin.
Sebuah pohon besar yang berjarak lima meter didepan Reizi. Pohon itu adalah pohon yang biasa ia lihat setiap harinya.
Dibawah pohon itu, seorang pria dengan rambut hitam dan penutup mata yang menutupi sebelah matanya tengah duduk sambil membaca sebuah novel. Sesekali ia menyesap secangkir kopi yang ada di tangannya. Yang merupakan kebiaasan barunya.
Tanpa sadar Reizi tersenyum miris menatap sosok itu. Air matanya perlahan turun diatas pipinya.
"Senpai....." Ucap Reizi lirih memanggil sosok itu. Suara lirih Reizi seakan sampai dibawa angin. Pria berambut hitam itu mendongak dan tersenyum saat melihat Reizi.
Reizi cepat-cepat menghapus air matanya, lalu berlari menghampiri sosok itu. Reizi memeluk dengan erat sosok pria berambut hitam itu dengan air matanya yang kembali mengalir. Ia tidak dapat menahannya.
"Senpai, kau kemana saja? Aku sangat merindukanmu. Kenapa kau meninggalkanku sendirian, senpai? Kenapa kau tidak menepati janjimu? Kau tau aku merasa, kesepian..sendirian.... Aku....."
"Reizi-chan, aku tidak meninggalkanmu. Aku selalu berada di sekitarmu dan selalu mengawasimu...." Ucap pria bermabut hitam itu.
Reizi terbelalak. Perlahan ia melerai pelukannya lalu menatap mata pria itu.
"Maksud senpai?---"
"Reizi-chan. Kau tidak boleh merasa kesepian... Karena kau tidak sendirian lagi sekarang... Aku.... Aku akan selalu..." Tiba-tiba tubuh pria berambut hitam itu bercahaya dan tubuhnya perlahan hilang menjadi serpihan ditiup angin.
Reizi mulai panik melihatnya. Sosok yang ia rindukan perlahan menghilang ditiup angin.
"Senpai! Jangan pergi!.... Tolong jangan lagi...." Ucap Reizi lirih karena tangisnya yang semakin menjadi.
Sosok pria itu mendorong tubuh Reizi ke tanah sekitar Reizi yang sekarang berubah jadi jurang yang gelap.
Sosok pria yang mulai menghilang itu tersenyum tulus.
"Aku akan selalu menjaga dan mengawasimu..... Reizi-chan...." Ucap sosok itu sebelum hilang seluruhnya...
"Jangan pergi! Senpai!!!" Teriak Reizi disela isaknya. Tubuh Reizi semakin jauh, jatuh kedalam jurang yang gelap. Perlahan ia menutup matanya.
"Senpai...."
****
Bugggg!
Reizi tiba-tiba terbangun dengan wajah menyentuh tanah berlapis semen di lingkungan universitasnya. Wajahnya pucat dengan keringat membanjiri wajahnya.
Reizi berusaha membenarkan posisinya. Tubuhnya tiba-tiba terasa ngilu. Mata Reizi terbuka lebar menatap bangku taman yang bukan berada dibawahnya namun berada diatasnya. Apa tadi ia terjatuh dari bangku itu?
Tas kecilnya yang ada diatas bangku menjadi buktinya. Reizi lalu bangkit berdiri. Membersihkan debu dipakaiannya dan meraih novel miliknya yang ikut terjatuh.
Reizi mengedarkan pandangan kesekitarnya dengan cemas. Takut ada orang yang melihat tingkah memalukan dirinya yang terjatuh dari bangku tanpa sadar. Kejadian ini sungguh memalukan.
Reizi tiba-tiba teringat dengan kejadian tadi.... Ia lalu panik melihat kesekitarnya. Mencari seseorang yang muncul dalam kejadian itu....
Percuma sosok itu tidak ada. Mata Reizi terbuka lebar, ia baru menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You!??
Fanfiction(Update 1 chapter/ bulan) Apakah kau itu ghoul? Ghoul yang bisa hidup di dunia yang kejam ini adalah Ghoul yang kuat. Tidak ada tempat untukku yang lemah. Orang itu lama-lama semakin memudar. Akankah ia mengingat aku dan masa lalunya? Ingin sekali a...