Are You - 37

213 32 2
                                    

Reizi menyusul Touka yang sudah jauh di depannya. Mereka melewati lorong yang sepi sambil berlari. Di hadapan mereka berdiri sesosok gadis berambut coklat sebahu. Mereka memperlambat langkah.

Mata Reizi terbuka lebar. Tidak salah lagi itu adalah Hinami. Seperti yang Senpai-nya katakan tadi. Dia sudah menepati janjinya.

"Hinami!" Ucap Ayato menghentikan langkahnya di hadapan Hinami.

"Ayato-kun." Jawab Hinami. Touka berjalan mendekati Hinami.

"Onee-chan."Touka mengangkat sebelah tangannya tinggi-tinggi seolah-olah ingin menampar Hinami.

Hinami memejamkan matanya, sudah pasrah dengan apa yang akan kakak perempuannya itu lakukan selanjutnya. Alih-alih menampar. Touka mencubit kedua pipi Hinami.

"Hinami bodoh."Ucap Touka. Hinami meminta maaf. Touka lalu melepaskan cubitannya pada pipi Hinami.

Reizi tersenyum tipis. Hinami baik-baik saja. Nampaknya dia tidak mendapatkan siksaan seperti yang ia bayangkan sebelumnya.

"Reizi-chan. Apa kabarmu?" Tanya Hinami yang akhirnya menyadari kehadiran Reizi disana. Reizi tersenyum tipis. Melangkah mensejajari Touka.

"Aku baik-baik saja. Maafkan aku, waktu itu tidak bisa berbuat apa-apa Hinami-chan. Karena salahku kau ada disini. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bisa membantumu. Malah menyusahkanmu." Reizi membungkukkan punggungnya.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri Reizi-chan. Aku baik-baik saja kok. Aku senang Reizi-chan bisa selamat dari tempat itu." Hinami memegangi kedua bahu Reizi dan menyuruhnya bangkit.

"Arigato Hinami-chan. Oh ya, apa yang membantumu keluar dari ruang tahananmu adalah Kaneki-Senpai" Tanya  Reizi. Hinami seketika terkejut. Begitu pula Ayato dan Touka yang sudah melirik kearahnya.

"Benar. Bagaimana Reizi-chan bisa tahu?"Tanya Hinami.

"Ternyata ada yang kau sembunyikan dari kami ya, Reizi." Ucap Touka. Reizi mengusap tengkuknya. Ia merasa bersalah tidak menceritakan kelanjutan pejanjian itu pada Touka.

"Akan aku ceritakan nanti. Aku tidak ingin membuat kalian khawatir dulu." Jawab Reizi. Touka menepuk sebelah bahu Reizi.

"Baka Reizi!!" Ejek Touka.

"Hora! Banjo dan yang lain sudah disana. Kita harus cepat." Potong Ayato. Reizi mengangguk pelan mereka lalu berlari kedepan di pimpin Ayato.

******

Ayato mengotak-ngatik tombol-tombol di pusat kendali untuk mematikan compactor untuk membuka jalan keluar mereka.

Cochelea adalah penjara mematikan yang menampung banyak Ghoul dengan berbagai Rate. Tentunya, dari sekian banyak Ghoul yang menekam disana. Ada yang masih dibiarkan hidup dan ada yang dibunuh setelah tidak dibutuhkan lagi.

Penjara ini dikenal sebagai neraka. Tidak mudah untuk bisa masuk dan keluar dengan selamat. Banyak dari mereka yang bisa masuk dan tidak bisa keluar dengan selamat. Pembobolan adalah rencana yang gila. Hanya Aogiri yang bisa melakukannya waktu itu.

Setelah berhasil keluar dengan selamat. Ayato mencari cara yang paling aman untuk keluar dari penjara itu melewati pintu yang berbeda dari mereka masuk.

Yaitu melewati mesin penghancur yang digunakan untuk membuang para Ghoul yang tidak dibutuhkan lagi.

"Setelah ini kita bisa keluar melalui saluran Drainase." Ucap Banjo setelah bergabung dengan Ayato dan yang lainnya.

Mesin besar dibawah mereka sudah berhenti dan membuka celah yang besar untuk keluar. Beberapa anak buah Banjo turun lebih dulu untuk memeriksa dibawah sana.

Are You!??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang