Chapter [3]

6.3K 368 4
                                    

POV Daffa

Saat sedang menyampaikan informasi tentang kegiatan MOS hari ini , tiba tiba Daffa melihat seorang gadis yang ia sayangi sejak 3 tahun yang lalu, sewaktu ia masih duduk di bangku SMP.

Gadis itu sedang berlari bersama sahabatnya yang daffa tahu mereka sudah sahabatan sejak pertama mereka menduduki bangku SMP yang sekarang sedang menuju kumpulan siswa siswi baru yang lain.

Gadis itu masih sama. Cantik, walaupun penampilannya sangat acak acakan. Itulah isi batin Daffa sekarang.

Semenjak ia memakai seragam putih abu abu, ia selalu berusaha untuk melupakan gadis itu, namun sepertinya usahanya selama ini sia sia karena gadis itu memasuki sekolah yang sama dengannya.

Bahkan gadis itu terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Lebih tinggi. Dan tidak tau kenapa, Daffa merasakan jantungnya mulai tak stabil setelah sudah setahun lamanya dia tidak merasakan hal seperti ini saat melihat seorang gadis.

Ya, Daffa. Daffa Anggara Putra. Itulah nama lengkapnya. Ia kini menjabat sebagai ketua OSIS SMA Bima Jaya.

Walaupun sebenarnya ini bukanlah keinginannya, melainkan keinginan seorang Wali Kelasnya yang sangat ia hormati dan patuhi.

Mau tidak mau Daffa akhirnya pun memilih untuk mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS. Dan dengan penggemar yang cukup banyak, Daffa pun terpilih.

Penggemarnya sangat mengaguminya karena sifatnya yang cool, pintar, tampan dan senyumnya yang sangat mempesona. Dan tidak lupa, daffa merupakan salah satu anggota klub basket di SMA Bima Jaya.

Namun tidak ada yang tahu, bahwa lelaki setampan Daffa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

Ya. Hanya Aira lah seorang gadis yang mampu menolak cinta Daffa.

Awalnya daffa berniat untuk tidak jatuh cinta lagi kepada gadis itu. Namun sayang, keinginan Daffa harus pupus saat ini. Karena gadis yang dulu ia cintai, mampu merebut hatinya kembali.

Dan kenyataannya adalah,

Daffa Anggara Putra.

Masih mencintai.

Aira Kirana Wijaya.


**DL**

Author's POV

"Em, aku dimana?"

"Lo udh sarapan?"

"Daffa?? Lo ngapain disini? "

"Jawab pertanyaan gue."

"Eh--hmm-- belum."

"Lain kali lo harus sarapan sebelum ke sekolah Ra."

Mendengar pertanyaan Daffa tadi, Aira hanya bisa terdiam.

Dia tidak menyangka bahwa Daffa masih mengingat dirinya.

"Ma--maaf kak." Ujar Aira ragu.

"Oke. Tunggu disini. Jangan kemana mana."

Saat Daffa hendak pergi, tiba tiba ia menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.

"Ra, tolong jangan panggil gue kakak. Panggil seenak lo aja. Gue lebih nyaman lo panggil kaya biasa. Yaudah gue pergi dulu. Inget jangan kemana mana"

"O--oke."

**DL**

Setelah penyampaian informasi tentang kegiatan MOS hari ini yang digantikan oleh wakil ketua OSIS selesai, Keysha pun segera berlari menuju UKS. Walaupun dengan susah payah dia mencari UKS, akhirnya ketemu.

Namun, saat hendak memasuki UKS, Keysha melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat.

Ia melihat sesuatu yang sangat menyakitkan baginya. Dan dengan melihat kejadian itu, dia bisa menemukan kenyataan.

Bahwa Daffa masih mencintai Aira.

Akhirnya Keysha pun mengurungkan niatnya untuk masuk. Dia lebih memilih masuk kedalam ruang kelasnya.

"Gue harusnya tau kalau ini bakal terjadi. Dasar Keysha bodoh. Gamungkin lah kak Daffa mudah banget lupain Aira. Dasar bodoh! bodoh!"

Ucap keysha sambil berjalan menuju kelasnya dengan sekuat tenaga menahan air mata yang siap mendarat dipipinya.

---------------------------------

Aira = Barbara Palvin.
Tapi kalau kalian udah punya gambaran aira di imajinasi kalian ya sokk atuuh diterusin. Gaharus terfokus sama barbara.
Oke.
Maaf kalau ceritanya aneh. Atau kata katanya aneh.
Okee.. see the next chapter yaa

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang