Chapter [22]

4.3K 253 2
                                    

🔊 Melly Goeslaw - Bunda

"Mama rasa cukup pelukannya. Ayo Keyla kita pulang. Mama masih ada urusan" Ucap Dewi sambil menarik Keyla menjauhi Keysha.

"Maa tapi kan..."

Kemudian Dewi membisikkan sesuatu kepada Keyla hingga akhirnya ia berjalan mengikuti ibunya dan meninggalkan Keysha.

"Kamu tinggal disini atau mama gak akan ngasih izin kamu untuk ketemu dia lagi?" Bisik Dewi kepada Keyla.

Mendengar bisikan sang ibu, Keyla tak dapat berbuat apaapa lagi. Ia pun mau tak mau mengikuti perintah ibunya.

'Maafin gue sha. Tapi gue janji secepat mungkin gue bakal buat kita tinggal satu rumah lagi dan ngebuat mama sayang sama lo lagi. Gue janji.'

Batin Keyla sambil menatap sedih kembarannya yang sedang berdiri mematung dengan air mata yang terus saja jatuh dari kedua bola mata indahnya.

Akhirnya kedua sosok yang selalu hadir dimimpi Keysha itu pun mulai menghilang dari pandangannya.

"Kenapa mama benci sama Keysha? Kenapa mama ga nanyain kabar Keysha? Apa salah Keysha ma??" Ucap Keysha dalam tangisnya.

Yang Keysha bayangkan selama ini ketika bertemu ibunya adalah mendapat pelukan hangat dari sang ibu. Namun kenyataan membuat Keysha merasakan pilu dihatinya.

Kaki nya seakan tak kuat lagi menopang tubuhnya. Hatinya hancur. Dan akhirnya Keysha pun terduduk dilantai menangis tersedu sedu.

Baru kali ini Daffa melihat Keysha serapuh ini. Daffa pun memutuskan menuntun Keysha untuk berdiri dan menenggelamkan Keysha ke dalam pelukannya.

Daffa mengelus pundak Keysha dengan lembut, berharap gadis didalam pelukannya ini menjadi tenang.

Bukan malah berhenti menangis, tangis Keysha malah semakin menjadi.

'Ini pertama kalinya gue nenangin cewek nangis. Oh God gue harus apa.' Batin Daffa

Kemudian Daffa pun mengelus kepala Keysha.

"Key kalau mau nangis nanti aja lanjutin dirumah. Sekarang kita pulang ya." Ucap Daffa sambil menghapus airmata yang jatuh dipipi Keysha.

Perlakuan Daffa tadi membuat tangis Keysha sedikit mereda. Dan kemudian ia membalasnya dengan anggukan.

Dalam perjalanan Keysha hanya bisa menatap jalanan dengan tatapan kosong.. Tanpa sadar kepala Keysha sudah bersandar dipundak Daffa dan tangannya melingkar di pinggang Daffa.

'Kenapa gue ngerasa ada yang aneh ya sama jantung gue waktu Keysha meluk gue' ucap Daffa sambil menatap tangan Keysha yang melingkar dipinggangnya.

Sesampainya didepan rumah Keysha, Keysha masih tetap diam tak bergerak.

"Key.. udah sampe. Lo mau sampe kapan nempel dipunggung gue kaya gini?" Ucap Daffa sambil melirik Keysha kebelakang.

Ucapan Daffa tadi pun berhasil membuyarkan lamunan Keysha.

"Eh iyaa. Maaf." Ucap Keysha sambil menuruni motor Daffa.

"Lo yakin gapapa?"

"Iya. Btw makasih ya kak. Kakak udah nganterin aku dan berusaha buat nenangin aku."

"Iyaa Key. Sama sama." ucap Daffa sambil mengelus pucuk kepala Keysha.

Mendengar kalimat Daffa tadi, membuat semangat Keysha perlahan mulai kembali.

Dan Keysha pun tersenyum kearah Daffa dan mengangguk.

"Yaudah kak, aku masuk dulu ya."

"Eh key tunggu--"

"Apalagi kak?"

"Itu helm gue mau lo bawa pulang?"

'Astaga. Iya gue lupa. Aduh Key. Kalau galau tuh oonnya jangan kumat dong.'

Kemudian Keysha pun membuka helm Daffa dan memberikannya kepada Daffa.

"Eh maaf kak. Nih helmnya. Yaudah hati hati ya kak. Bye." Ucap Keysha dengan kecepatan maksimal.

Tanpa mendengarkan jawaban dari Daffa, akhirnya Keysha memutuskan untuk memasuki rumahnya dan meninggalkan Daffa.

'Maluu gue malu parah.' Batin Keysha sambil berjalan memasuki rumahnya.

"Haha lo lucu banget sih. Gemes gue. Eh.. gue ngomong apaansih. Daffa. Gila lo. Cewek oon kaya gitu dibilang lucu. Aneh." Ucap Daffa sambil bermain bersama logikanya tanpa memperdulikan kata hatinya.

---------

Bersambung...


Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang